Beranda / Romansa / Istri Palsu Presdir / 15. Begini Cara Hidupmu, Isla?

Share

15. Begini Cara Hidupmu, Isla?

Penulis: Velmoria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-20 16:30:47

Kosong. Tak ada apa pun di sana.

Ia diam. Bibirnya mengatup. Lalu pelan-pelan kakinya beralih dan tutup tempat sampah itu menutup pelan.

Ivy diam beberapa detik. Pandangannya tidak bergerak.

Ivy berbalik menatap tepat mata hitam Ethan. “Kau bisa bilang kalau tak suka aku meletakkan setangkai mawar di meja makanmu.” Nadanya datar. “Tak perlu membuangnya diam-diam seperti pengecut.”

Ethan bersandar pada meja, menyilangkan tangan. “Itu cuma bunga.”

Ivy melangkah mendekat, berhenti tak jauh dari pria itu. Wajahnya tetap tenang, tapi garis halus di sekitar bibirnya menegang.

“Cuma bunga?” Ia menatap tajam, tetapi sudut bibirnya terangkat. “Mungkin lain kali, kau bisa membuangku juga. Aku pun tak jauh beda, bukan sesuatu yang berharga di matamu, ‘kan?”

Ethan tidak membalas. Tapi ada perubahan samar di sorot matanya.

Kenapa wanita ini harus semarah itu hanya karena setangkai mawar kecil yang pasti akan layu dan mati?

Ivy mengangkat dagu sedikit. “Satu hal yang harus kau ingat, Ethan,” kata
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Palsu Presdir   76. Ledakan Emosi

    Sementara itu, tidak jauh dari mobil Ivy yang bergerak sangat pelan di pinggiran toko karena antrian lampu merah, tampak seorang gadis kecil berusia lima tahun tengah berlari kecil ke arah toko mainan yang berdampingan dengan swalayan.Ia lepas dari pengawasan Janet—staf muda di Panti Asuhan St. Hildegarde, yang sedang sibuk memilih beberapa kebutuhan harian anak-anak.Tidak sadar kalau Maya, bocah itu, diam-diam menyelinap keluar dan menyeberang ke toko sebelah dengan mata berbinar saat melihat etalase penuh boneka berbagai jenis yang berwarna-warni.“Martin, berhenti di sini saja,” perintah Ivy cepat, saat ia melihat Maya. Ia tersenyum sambil memperhatikan sekeliling, namun ia tidak melihat Carla atau staf panti bersama bocah itu.Perlahan senyum Ivy memudar, keningnya mengerut. Tidak mungkin Maya berkeliaran sendirian tanpa pengawasan seperti itu.Martin sudah menarik rem perlahan dan menepi.Namun saat Ivy baru saja hendak membuka pintu, suara Martin menahannya.“Mohon tunggu sebe

  • Istri Palsu Presdir   75. Pria Itu Ada di Mana-Mana

    Sang ayah mertua berdiri tegak di sana dengan bantuan tongkatnya.Pria itu menatap tajam, kening mengerut dalam.Anastasia merasakan keringat dingin mengalir pelan dari pelipisnya. Tubuhnya yang kaku dan tegang, tidak mampu menyembunyikan kecemasannya.Bibirnya sedikit bergetar, ketika ia berusaha bertanya dengan nada biasa. “Oh, Ayah mencariku? Ada yang bisa kubantu?”Jantungnya berdebar keras. Berusaha menutupi keterkejutannya karena kehadiran mertuanya yang entah sejak kapan ada di depan pintu ruang pribadinya.Leonard mendengus pelan. Mau seperti apa Anastasia menyembunyikan kegugupan darinya, ia tahu bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi.Walau ia tidak tahu pasti apa yang sedang direncanakan oleh menantunya, setidaknya ia paham gelagat aneh menantunya seperti sekarang.“Aku hanya ingin memastikan undangan makan malam untuk keluarga Hawthorne sudah kau kirim. Tadi aku menemukan salinannya di ruang tamu, belum ditandatangani,” ucapnya datar.Seketika Anastasia sadar kesalahannya.

  • Istri Palsu Presdir   74. Menghindari Sentuhan

    Ethan masih belum menjawab. Bukan karena ada sesuatu yang disembunyikan, melainkan ia merasa Ivy belum siap untuk mendengar jawabannya. Jawaban bahwa balkon ini hampir tidak berarti apa pun baginya, kalau bukan karena mereka duduk berdua di sini.Lagipula, sepertinya hanya akan menjadi beban untuk Ivy jika ia menjawabnya dengan terlalu jujur.Sementara Ivy yang melihat Ethan tidak kunjung menjawab, langsung mengibaskan tangan pelan di depan wajahnya. “Kau tidak perlu memberitahuku kalau kau tidak mau mengatakannya.”Menghela napas pelan, Ethan memalingkan wajahnya, kini kembali menatap lurus ke depan.Keheningan yang kembali hadir di antara mereka, membuat Ivy merasa sesak. Bukan tidak nyaman, tapi rasanya serba salah.Hingga akhirnya, ia menguap pelan. Memang pura-pura, tapi jujur saja, ia sudah mulai kelelahan. Pasti lebih nyaman berbaring di kasur, dibandingkan harus tersiksa oleh kebisuan di antara mereka.“Ayo, kita turun,” ajak Ethan. Ia sudah bangkit dari duduknya.Begitu Ivy

  • Istri Palsu Presdir   73. Temani Aku Malam Ini

    Sepersekian detik tubuhnya masih membeku.Ivy terlalu terkejut dan tidak tahu harus bagaimana dalam situasi ini.Tapi kesadaran menyentaknya kemudian.Alarm di kepalanya memberi peringatan untuk tidak terbawa suasana.Saat akan mengangkat kepala dan tubuhnya dari dada Ethan, Ivy merasakan lengan kanan pria itu melingkari pinggangnya dan lengan kiri Ethan berada di bawah lehernya.Ia tertahan di sana. Dalam posisi dan jarak yang telah menipis.“Ethan ….”Ivy tidak bisa melanjutkan ucapannya, mana kala bibir Ethan mendarat pelan di keningnya. Bukan sedetik, tapi lima detik. Kecupan ringan, namun dalam, dan meninggalkan bunyi ‘cup’ pelan di keheningan antara mereka.Ivy yang mematung tahu-tahu sudah dibantu berdiri tegak kembali.Ethan masih berada di belakangnya. Wanita itu masih mengerjap-ngerjapkan mata dengan bingung. Shock karena ciuman di yang didapatkannya dari Ethan dalam keadaan sadar sepenuhnya seperti saat ini.Hangat bibir Ethan masih terasa di keningnya. Merambat pelan sa

  • Istri Palsu Presdir   72. Kegelisahan Malam Ini

    Senja sudah berlalu, malam baru saja datang, saat Ivy turun dari mobil setelah Martin membukakan dan menahan pintu untuknya.Acara yang dihadirinya tadi menyita cukup banyak waktu. Ia dan Verena sempat terjebak dalam diskusi panjang soal kontribusi The Alden Circle dalam penggalangan dana restorasi artefak kuno milik museum.Acara yang diselenggarakan pihak museum memang berlangsung santai, tapi Ivy merasa lebih letih hari ini.Mungkin karena tadi tenaganya habis untuk terlibat dalam diskusi, atau … karena kurang tidur.Jam tidurnya yang terganggu akibat terbangun tengah malam, lalu dengan sadar mengukur ketampanan Ethan yang tidur di sisinya.Mengingat itu lagi, Ivy tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Langkahnya melambat menuju tangga, dan seketika senyumnya menghilang saat melihat Ethan berdiri di sisi tangga bawah.Ia menunduk sejenak untuk menghilangkan ekspresi malunya agar kembali netral, lalu sedetik kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Ethan yang juga sedang menatapnya

  • Istri Palsu Presdir   71. Akibat Terlalu Mau Tahu

    Stella menjaga jarak aman agar tidak mudah terlihat, tapi cukup dekat untuk memastikan ke mana Julian pergi.Ia melihat mobil pria itu berhenti di depan sebuah bangunan dua lantai yang agak tersembunyi, Stella langsung merasa menemukan celah.Ia mencurigai Julian yang mungkin sedang merencanakan sesuatu atau menyembunyikan rahasia yang berkaitan dengan keputusan Ethan dalam pengalihan tugas yang tadi diberitahukan.Pasti ada sesuatu yang tidak boleh ia ketahui.Tapi, apa?Karena itulah ia memutuskan untuk mengikuti Julian. Menepikan mobilnya dulu di tempat aman, lalu mulai berjalan nyaris empat puluh meter di belakang pria itu.Area di sekitar gedung itu sepi, jadi Stella harus bisa menyamarkan aksinya dari Julian.Beruntungnya Stella, Julian sedang sibuk dengan ponselnya selagi melangkah ke arah tempat tujuan.Dari luar, memang tampak seperti tempat biasa, tapi bagian depannya dipenuhi tanaman menjalar dan kaca buram yang menutupi hampir seluruh bagian dalam.Lalu, Julian masuk melal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status