Share

Ginny, Di Mana Kamu?

Louis meringis kesakitan, sudut bibirnya pecah dan mengeluarkan tetesan darah segar. Namun alih-alih marah, dia malah tersenyum pada James seraya berkata, “Tinjumu lumayan juga.”

Edd yang duduk di samping Louis pun tersenyum, lalu senyuman keduanya berubah menjadi tawa yang merekah. James tak bisa menahan diri lebih lama lagi. Dia kembali duduk setelah gagal untuk tidak tersenyum.

Ketiganya tertawa terbahak-bahak, namun ringisan Louis berikutnya membuat tawa mereka menguap.

“Aku yakin kekasihku akan memarahimu untuk ini.” Louis menunjuk lukanya. “Kamu memukulnya terlalu kencang.”

“Dia tak akan memarahiku. Tidak akan pernah,” sahut James santai.

Louis menarik nafasnya, menempel selembar tissue pada lukanya lalu menatap James dengan tenang. “Maaf, James. Apa yang ku lakukan sangat menyakitimu.”

“Memang.” James mengangguk membenarkan. “Kalian berbohong padaku, itu yang tak bisa ku terima.”

“Bukan karena wanita itu Ruby?” Louis menatapnya.

James menoleh ke luar lewat jendela kaca, terliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status