Share

49

Di tengah hutan yang rimba, Bismo dan ibunya tengah berlari tergesa-gesa, dirinya terus berlari  seraya menekan luka pada pergelangan tangannya yang terus mengeluarkan banyak darah.

" Sial, sial sial. " Umpat Bismo " Siapa pria kuat itu? bukankah Argribrata mengatakan bahwa dia akan mengawasinya? lalu kenapa dia bisa datang? bahkan dengan berani memutus tangan ku, beruntung, aku memiliki banyak  orang yang melindungi ku, jika tidak? kepalaku pasti sudah terpenggal. "  Sambungnya seraya terus berlari seraya menekan luka pada tangannya. Rona wajahnya sudah menjadi pucat pasi akibat terlalu banyak mengeluarkan  darah.

Sang ibu yang mellihat rona pucat pada wajah putranya, membuatnya khawatir. " Anak ku, bagaimana kalau kita berhenti sejenak? wajah mu  sudah terlihat sangat  pucat. "

Bismo pun menghentikan langkahnya, menatap raut khawatir pada wajah ibunya. " Diam kau!. " marahnya seraya mendor

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status