Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 33: Sikat Brangkas Uang

Share

Bab 33: Sikat Brangkas Uang

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-04-20 10:01:19
Begitu orang ini menunjukan kamarnya, sekali hantam di leher, orang lunglai dan pingsan, lagi-lagi Tanggui Cs geleng-geleng kepala melihat aksi sadis pemuda ini.

Brakkk....! Sekali Rey tendang, pintu kamar ini terbuka.

Klik lampu kamar di nyalakan dan Rey kaget juga, saat melihat ada dua wanita muda di kamar ini, yang hanya gunakan baju tidur yang minim.

“Aaaaadaaa….r-rampooook,” teriak mereka serempak, karena terbangun akibat tadi mendengar suara pintu kamar mereka yang jebol.

“Sudah tak usah berteriak, tempat ini jauh dari tetangga kiri kanan, centeng-centeng si Krusai juga sudah aku dan anak buahku sikat!” dengus Rey, sehingga kedua wanita ini sontak terdiam ketakutan sambil saling peluk di kasur.

Sambil berkata begitu, mata Rey melihat ada brangkas uang di pojokan.

“Kalian berdua cepat buka brangkas itu, aku tak punya waktu banyak. Hayo jangan hanya diam dan berpelukan, atau kalian ku patahkan batang leher sekalian,” ancam Rey,sengaja begitu untuk jatuhkan mental kedua wanita muda
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 34: Tak Sengaja Bertemu Krusai

    "Ingat demi keselamatan kalian, jangan beli yang macam-macam dulu, simpan buat keperluan keluarga kalian saja. Gunakan buat beli yang penting-penting saja!”Rey ingatkan anak buahnya, dan semuanya mengangguk paham. Aslinya mereka keder juga mengetahui kelompok Krusai yang di katakan ngamuk ke siapa saja, yang mereka curigai sebagai kelompok perampok markas mereka.Rey juga diam-diam sering berlatih gunakan pistol rampasannya, sehingga lama-lama dia kini bidik sekali menembak sasaran. Tanggui Cs pun makin segan dan kagum dengan sang pimpinan tampan ini.Amunisinya juga tak sedikit, sehingga Rey enteng saja buang-buang peluru buat melatih kemampuan menembaknyaKini misi awalnya sudah berhasil, misi berikutnya tentu saja Rey ingin bertemu langsung dengan orang yang bernama Krusai ini,...tujuan besarnya, untuk lacak di mana Om Frans berada!Suatu hari, atau 2 bulan setelah perampokan yang menggegerkan kelompok Krusai. Rey makan bersama Tanggui dan dua anak buahnya, di sebuah kota kecamata

    Last Updated : 2025-04-20
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 35: Runtuhkan Mental Musuh

    Empat anak buah Krusai yang tadi petentang petenteng terjengkang ke lantai dengan luka tembak di kaki.Gaya sonong mereka kena batunya hari ini, Rey dengan berdarah dingin tembak paha mereka.Gegerlah warung ini, puluhan pengunjung warung sampai ketakutan setengah mampus mendengar bunyi pistol yang lumayan nyaring ini.Dua wanita yang jadi jadi gundik Krusai sampai mau pipis saking ketakutannya.Inilah hasil latihan menembak yang sangat gigih dan tekun Rey latih selama satu bulanan, sampai habiskan 10 lusin amunisi, sehingga tak aneh dia sangat lihai bidik sasaran, dari jarak dekat pula.Rey pun dengan dingin langsung todongkan pistolnya ke wajah Krusai, akibatnya si pentolan preman yang paling di takuti ini pucat pasi.Tanggui dan anak buahnya sampai terpana, tak menyangka Rey begitu cepat tembak empat anak buah Krusai sekaligus.Bahkan kini bikin pentolan preman yang paling di takuti ini langsung ciut mentalnya.Saking takutnya, Krusai sampai tak sadar, pistol yang dipegang Rey adala

    Last Updated : 2025-04-21
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 36: Kejutkan Sang Musuh

    Tepat pukul 10 malam, Rey kini sudah bergerak dengan mengindap-indap menuju rumah Krusai, dengan mudah dia bisa melompati pagar rumah setinggi dua meteran di bagian samping.Sehingga 3 anak buahnya yang berjaga di depan tidak mengetahui Rey malam ini menyatroni rumah bos mereka.Bingung juga Rey di mana kamar Krusai berada, rumah lumayan besar ini memiiliki 6 kamar, untungnya tidak bertingkat.Tanah yang di miliki Krusai lumayan luas, beda dengan di kota besar, satu meteran pun sangat berharga. Matanya terus awasi letak-letak kamar tersebut, sambil pasang mata dan telinga.Rey melihat-lihat kebagian plapon mencari apakah ada CCTV, ia pun lega, di bagian samping rumah ini tidak ada kamera pemantau.Rey pun putuskan mulai mencari jalan masuk ke rumah ini, dengan terus menyusuri dinding beton rumah panjang dan luas ini.Begitu sampai di sebuah kamar yang lampu-nya masih terang, Rey pun mencoba intai, terlebih gordennya tak tertutup rapat.Mata Rey melotot sekaligus menahan tawa, saat meli

    Last Updated : 2025-04-21
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 37: Dua Gundik Nekat Temui Rey

    “Masih 1 mingguan lagi, ini baru tanggal 25,” batin Rey yang kembali ke kamar penginapannya dan ia pun tidur nyenyak hingga pagi.Baru saja selesai sarapan pagi di hotel ini, Rey yang bermaksud bersantai di loby hotel ini kaget, saat melihat dua orang kenakan kerudung dan wajah pakai burka tiba-tiba datang dan nemplok saja di depannya saat ini.“Bang Rey…kita ke kamar yuks, ada yang kami sampaikan,” terdengar suara dari wanita bercadar ini, Rey otomatis langsung curiga, apalagi mereka tahu namanya.“Siapa kalian…?” sahut Rey dengan sikap waspada.Tiba-tiba keduanya singkapkan cadar dan Rey langsung melongo, ternyata dua orang ini adalah…gundik Krusai.Tanpa buang waktu Rey mengangguk dan ajak keduanya ke kamar.Sampai di kamar, keduanya tak ragu lepas cadar dan duduk di sisi ranjang, Rey kini duduk di kursi, dia pastinya sangat penasaran, kenapa kedua gundik ini berani muncul menemuinya.“Katakanlah…apa tujuan kalian, eh tunggu dulu, kok kalian bisa keluar rumah itu, apakah tidak takut

    Last Updated : 2025-04-21
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 38: Isi Kesepian..!

    Rey paham, kedua gundik ini butuh kehangatan, setelah sekian lama hanya bisa menikmati singkong loyo.Sebagai pria berpengalaman tentu saja ia mengerti, terlebih Rey pun lumayan lama tidak menikmati apem-apem wanita. Rey berdiri dan mengunci pintu kamarnya.Ana yang melihat ini senyum, Rey pun akui, walaupun kedua wanita ini tak secantik Norma, tapi yang bikin dia suka, tubuh keduanya sangat denok.Rey juga ingat bentuk perabotan keduanya, saat mengintip tadi malam.“Mungkin karena belum punya anak kali yaa, mana bentuknya aduhai lagi,” batinnya nakal.Ana pun buru-buru matikan rokoknya dan minum air putih untuk berkumur pastinya. Agaknya si gundik ini paham, pejantan tampan ini nggak munafik dengan 'maksudnya' bersama Rini pingin nginap.Dia langsung kaget, saat singkong sebesar lengannya sudah berdiri kokoh di dekat mulutnya. Rey dengan cueknya plorotkan celana jeansnya dan menyodorkan ke Ana.“Woww…sudah tegak bak tugu monas…bakalan jalan ngangkang ini,” batin Ana sambil memegang si

    Last Updated : 2025-04-22
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 39: Bersembunyi di Hutan Lagi

    Rey menahan tawa saat Ana dan Rini di hari ke 5 pamit, jalan mereka dikit berubah penyebabnya. Padahal dengan bercanda Rey minta mereka bertahan dulu di sini beberapa hari lagi, tapi keduanya tak sanggup lagi.“Bisa satu bulanan harus minum jamu, agar kembali rapet,” seloroh Ana sambil melumat bibir Rey bergantian dengan Rini.“Ho oh...singkong Abang bikin kami berdua kayak hadapi 10 musuh ajah saban hari-nya, sampai mau copot lutut akiuuuu!” ceplos Rini terbahak.Ana pun sama, dia bilang tak berani kelamaan, bisa-bisa ngesot pulangnya.Sepeningal keduanya, Rey pun mulai hati-hati, dia ingat pesan kedua gundik Krusai tersebut agar dirinya mulai sekarang waspada!Pistol curian dari brangkas Krusai selalu terselip di pinggangnya, sepintas Rey bak anggota intel saja, kemana-mana tak lepas dari senjata api.Rey pun sampai heran, darimana si Krusai ini miliki pistol standar polisi ini, pistol ini bukan rakitan, tapi memang asli buatan pabrik."Jangan-jangan dia pinjam atau beli dari aparat?

    Last Updated : 2025-04-22
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 40: Pakai Identitas Palsu!

    “Tanggui, apakah kamu kenal wanita itu?” Rey menyerahkan teropong ini ke Tanggui yang langsung menyorot wanita tersebut.Setelah beberapa saat menyorot, Tanggui kini menatap Rey.“Namanya Bu Ange, katanya dia itu salah satu gundik Om Frans, pelindung para penambang ilegal Bang!”Tanggui juga sebut, dia kenal wanita itu dari cerita anak buahnya, yang memang sering 'patroli' melihat-lihat tambang-tambang di hutan ini.Mendengar ini Rey sampai kaget bukan kepalang, dirinya langsung ingat hampir 5 tahunan yang lalu Ange datang ke kost-nya, dengan alasan ingin kabur dari Om Frans, tapi kenapa malah tetap jadi gundiknya pria itu?Dan gara-gara Ange pula, tak lama kemudian datang dua centeng Om Frans dan akhirnya terjadilah musibah yang tak ia sangka-sangka, dirinya jadi korban fitnah sebagai pembunuh Reni.Misteri kematian Reni ini yang mau dia bongkar, sekaligus ingin bersihkan namanya.“Wajahnya terlihat lembut, tapi aslinya kejam Bang!” Tanggui lanjutkan kalimatnya.“Masa sih…?” kembali R

    Last Updated : 2025-04-22
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 41: Menyelinap Datangi 'Ange'

    Malamnya, Rey pantau kantor milik Frans ini, dia melihat mobil yang membawa Ange masih terlihat di area parkiran kantor yang lumayan mewah ini dan di jaga dua satpam di pos depan.Rey sengaja ngopi persis di depan kantor ini, sudah 3 batang rokok, sengaja menunggu waktu yang pas untuk menyelinap masuk ke tempat iniWaktu terasa sangat lambat bagi Rey, tapi dia tetap sabar, untung saja warkop ini biasanya tutup pukul 00.00, sehingga Rey bisa bersantai dan tidak perlu harus pergi.Begitu sudah menunjukan pukul 10 malam lewat, Rey pun putuskan inilah waktu yang tepat untuk bergerak.“Saatnya aku masuk ke tempat ini,” batin Rey, lalu permisi dengan pemilik warung dan sengaja kasihkan 100 ribuan, tapi kembaliannya Rey berikan, sehingga se pemilik warkop sumringah.“Hmm…agaknya di belakang ini ada mess khusus, mungkin si Ange nginap di sini?” batin Rey menebak-nebak.Saat itu dilihatnya dua satpam ini asyik ngopi dengan terkantuk-kantuk di posnya, sehingga terlihat tak waspada lagi.Rey l

    Last Updated : 2025-04-23

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 83: Tak Sengaja Bertemu Bannon Sulaimin

    Rey pun berbisik dan Finai tersenyum senang. Malamnya kembali mereka bercinta sepuasnya dan paginya Finai balik lagi ke kampung halamannya, dengan sebuah janji dari Rey.Ternyata tidak terlalu jauh Kampung Finai ini, ada jalan memutar yang dekat, sehingga Finai bilang Rey tak perlu mengantarnya."Aman kok sayang di jalan, tenang saja," ceplos Finai sambil mencium bibir kekasihnya ini.Setelah Finai pulang, Rey pun langsung menelpon Bungki.Bungki Sulaimin kaget bukan main saat Rey minta carikan kolektor emas untuk menjual batu-batu emas temuannya ini.“Gilee kamu Rey, baru juga tugas di Kalimantan udah dapat harta karun ajee, beruntung banget idup loee. Oh ya, jangan khawatir, adikku yang akan membelinya, lusa aku dan dia akan berangkat gunakan private jet, lalu naik helikopter ke sana.” sahut Bungki di seberang telpon.Dua hari kemudian….Bungki benar-benar datang bersama adiknya Abdi Sulaimin, yang juga seorang kolektor perhiasan terkenal di Indonesia dengan helikopter sewaannya.Ju

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 82: Susuri Sungai Bawa Emas

    “Ahh…Abang kan doyan yang ini, bau pesing juga di lahap,” cetus Finai cuek,Lalu dia berdiri sambil buka celananya hingga pengaman segitiga-nya sekalian, kemudian tanpa ragu sodorkan apem bau pesingnya ke wajah Rey."Woww...udah basah sayang," canda Rey.Rey tertawa dan dengan beringas lahap kebun berbulu jarang Finai, dan mudah di duga, di luar hujan deras dan cuaca sangat dingin, di dalam gua bekas sarang si ular piton, pertarungan panas tersaji kembali.Rasa lega dan plong akhirnya menemukan apa yang di cari, membuat keduanya melampiaskan nafsunya saat ini, rasa lelah langsung lenyap, berganti hawa nafsu yang tiada habisnya.Keduanya bak botol dan tutup, sangat cocok satu sama lain, Finai pun makin doyan bercinta dengan beragam gaya, dia tak malu-malu lagi minta Rey puaskan dirinya.Dari rebahan, jongkok, gaya duduk, hingga gaya berdiri, semuanya di lahap keduanya tanpa malu-malu lagi.Besoknya, keduanya mulai menebangi bambu-bambu besar untuk di susun jadi rakit yang kokoh dan kuat

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 81: Batu Emas

    Di tatap tegang Finai, Rey pelan-pelan mulai masuk ke gua ini, dia bahkan sengaja genggam pistolnya di tangan kanan dan senter di tangan kiri.Rey menyorot seisi gua ini dan dia masih mencium bau amis tanda gua ini sarang dari ular besar itu selama ini. Rey tetap waspada, takutnya si ular punya rekan di gua ini.Rey sampai kagum melihat ruangan gua ini licin dan bersih, karena bekas mendekamnya sang ular piton itu. Rey perkirakan si piton besar yang sudah dia bunuh itu berusia puluhan tahun.“Finai ke sini, aman, ruangan ini tidak ada ularnya lagi,” teriak Rey dan Finai pun buru-buru menyusulke dalam gua.“Ayo kita cek semua ruangan, di mana harta itu di simpan,” ajak Rey, Finai mengangguk.Gua ini ternyata seperti buntu, diameternya sampai 15 meteran dan mereka pun dengan teliti periksa semua sisi gua ini, mereka bahkan mengetuk-ngetuk dinding gua yang terbuat dari batu.Namun sampai berkali-kali muter, mereka tak menemukan harta itu, Rey pun ajak Finai istirahat di dalam gua ini samb

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 80: Ular Besar Mengamuk

    Paginya, keduanya kini bersiap menuju ke tempat di mana si kakek tampan dalam mimpi Rey beri petunjuk.Kali ini mereka sengaja bawa semua barang, karena jarak yang akan di tempuh lumayan jauh dari pondok ini.“Aku yakin mimpi itu tak bohong,” cetus Rey, Finai hanya mengangguk dan kini mengikuti saja langkah Rey yang jalan duluan di depan.Merek memulai perjalanan ke arah kanan pondok ini, dan kini mereka jalan lurus saja sampai 250 meteran lebih, tak bisa cepat, mereka harus hati-hati, juga semak belukar sangat lebat.“Bang lihat ada sungai!” tunjuk Finai.“Apa kan ku bilang, ternyata mimpi itu nggak bohong,” sahut Rey ceria.Kini mereka lanjut jalan menyusuri sungai kecil ini menuju ke arah hulunya hingga 150 meteran.Bukan perkara mudah melewati jalan ini, selain semak belukar, juga mereka harus hati-hati agar tak tergelinjir ke arah sungai kecil yang arus airnya lumayan deras dan juga lumayan dalam ini.Rey harus pinjam mandau Finai untuk menebasi semak belukar ini dan butuh waktu

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 79: Harta Karun Tersembunyi

    “Setidaknya kini sudah jelas, isu bahwa ada emas berton-ton di sini hanya kabar burung saja. Ku rasa tulisan dari Mr F ini tak bohong. Buku harian ini semacam curhat saja...!” sahut Rey, sambil hirup kopi panas buatan Finai.“Benar juga Bang, lantas apa sekarang rencana kita?” Finai menetap Rey, kecewa juga dirinya, jauh-jauh ke sini, mereka malah zonk.“Apa boleh buat! Besok kita pulang, Lembah Bamuk hanya lembah biasa, tak ada emas di sini,” sahut Rey sambil hela nafas panjang.“Tunggu Bang, ini ada tulisan lainnya, coba Abang baca, soalnya di tulis dalam Bahasa Inggris. Aku nggak paham artinya?”Finai lalu serahkan buku tadi ke Rey lagi. Rey pun membacanya, dia tentu ngerti arti tulisan tangan ini.“Aku simpan emas hasil penggalian warga, yang upahnya sudah aku bayarkan. Ku pekirakan beratnya 100 kiloan, tempatnya ku aku simpan di sebuah gua…!”Rey terus membaca dan kini dia mengangguk-anggukan kepala. Senyumnya mengembang di bibir, akhirnya dia benar-benar akan dapatkan harta karun

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 78: Lembah Misterius

    Dengan langkah cepat keduanya kini mulai memasuki kawasan Lembah Bamuk yang mulai terang ini.Kadang mereka saling tarik atau saling membantu, kalau melewati jalan-jalan yang becek dan penuh semak belukar ini, juga kadang menanjak jalannya.Tanpa mereka sadari, semakin jauh mereka masuk Lembah Bamuk, secara cepat halimun yang tadi hilang, kembali selimuti kawasan ini, sehingga bayangan lembah ini lenyap dari pandangan.Inilah dulu yang membuat Brigjen Arnold dan Om Fransi gagal menemukan lembah ini. Biar pun mereka sampai gunakan alat teropong canggih. Tapi lembah misterius ini tetap tak mereka temukan.“Rey lihat…?” tunjuk Finai, antara takjub dan ngeri, apalagi cuaca terang tadi mendadak berubah jadi gelap.“Tak apa, itu halimunnya kembali menutupi kawasan ini, kita teruskan perjalanan,” ajak Rey sambil gandeng tangan Finai, agar tak ketakutan melihat perubahan cuaca yang mendadak gelap ini.Rey juga cerdik, dia sejak awal menyiapkan tali rapia warna terang dan di beberapa ranting d

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 77: Adu Gelut di 'Pondok Indah'

    Ritme permainan makin meningkat, Finai terbelalak sekaligus menahan malu, tapi membiarkan, saat perabotannyan dengan lahap di ‘makan’ sang pejantan tangguh ini.Finai justru merasakan sukmanya seolah terbang ke angkasa.Rey kini mulai berubah seleranya, kalau dulu-dulu lawan mainnya adalah wanita-wanita STW berkelas.Yang tubuhnya kencang karena perawatan di salon mahal, bahkan kadang ada saja kendur-kendurnya, karena faktor usia.Kini Rey lebih suka wanita muda dengan bau khas, yang tak pakai wewangian mehong. Rey candu dengan tubuh Finai yang alami dan bentuk tubuh yang padat menggairahkan.Setelah dengan Dayang, kini Rey menemukan kenikmatan dengan Finai, yang bahkan lebih cantik dari Dayang.Terus di lumat tiada henti, tubuh Finai tak pernah berhenti menggeliat, dia benar-benar di buat terbang oleh sang komandan muda ini.Tapi sejurus kemudian dia melonjak, saat sesuatu yang sejak lama di tahan-tahan akhirnya meledak juga.“Amboii…sedap niannnn sayanggg..!” desah Finai.Inilah klim

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 76: Gara-gara Cebok

    "Arnold, kita sudah hampir dua minggu keliling di sini, tapi petunjuk harta karun itu tak ada, sebaiknya kita bersiap kembali saja ke Jakarta, lain waktu kita cek lagi, kita kembali ke helikopter...!” Fransi berdiri dan Arnold pun menganguk.“Iya…agaknya harta itu sudah terkutuk dan terkubur bersama puluhan penambang liar di Lembah Bamuk itu!” sahut Arnold lagi.Frans lalu panggil 3 orang pengawal-nya dan mereka bersiap-siap balik lagi. Tak lama kemudian tempat ini sunyi, ke 5 orang itu pergi meninggalkan tempat ini.Rey kini duduk termangu, tak pernah dia sangka, akan menemukan sebuah fakta yang sangat mengejukannya tentang jati dirnya.“Jadi Om Frans mantan tunangan ibuku dan ini rupanya sebabnya ibu sangat dendam dengan ayah kandungku, yang mengecewakannya. Kelewatan kamu Bannon, ibu sampai tak beres hidupnya sampai tua…” batin Rey analisa sendiri, sekaligus marah besar dengan ayah kandungnya itu.Rey tentu saja tak tahu sejarah percintaan ayah kandung dan ibunya tersebut. Makin sak

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 75: Jati Diri Ayah Kandung Terkuak Tak Sengaja

    Rey dan Finai kembali lanjutkan perjalanan, walaupun sudah pukul 7.30 pagi, tapi halimun tetap terlihat tebal. Sehingga mereka agak hati-hati jalan,karena cuaca masih agak gelap.“Ini kenapa Lembah Bamuk itu menghilang Finai, bukan karena lenyap,” cetus Rey, Finai pun mengangguk dan mulai paham.Semakin jauh mereka berjalan, cuaca makin dingin saja, tapi juga makin terang.“Finai, stop…aku lihat ada asap di sana, artinya ada orang selain kita,” bisik Rey, hampir menyentuh kuping Finai, hingga wanita ini sempat kaget.Kini mereka melangkah lebih hati-hati menuju asap itu, yang agaknya berasal dari sebuah api unggun yang di buat seseorang.Setelah berjalan hampir 45 menitan, mereka kini bersembunyi sambil melihat sebuah kemah dan ada 5 orang di sana.“Jenderal Arnold dan Frans,” gumam Rey tanpa sadar.“Siapa itu Jenderal Arnold dan Frans itu?” bisik Finai, karena dia memang tak tahu dua orang tersebut.“Dia kaki tangannya perusahaan tambang ilegal itu dan si Frans itu pemilik tambangnya!

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status