Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 34: Tak Sengaja Bertemu Krusai

Share

Bab 34: Tak Sengaja Bertemu Krusai

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-04-20 12:16:48
"Ingat demi keselamatan kalian, jangan beli yang macam-macam dulu, simpan buat keperluan keluarga kalian saja. Gunakan buat beli yang penting-penting saja!”

Rey ingatkan anak buahnya, dan semuanya mengangguk paham.

Aslinya mereka keder juga mengetahui kelompok Krusai yang di katakan ngamuk ke siapa saja, yang mereka curigai sebagai kelompok perampok markas mereka.

Rey juga diam-diam sering berlatih gunakan pistol rampasannya, sehingga lama-lama dia kini bidik sekali menembak sasaran. Tanggui Cs pun makin segan dan kagum dengan sang pimpinan tampan ini.

Amunisinya juga tak sedikit, sehingga Rey enteng saja buang-buang peluru buat melatih kemampuan menembaknya

Kini misi awalnya sudah berhasil, misi berikutnya tentu saja Rey ingin bertemu langsung dengan orang yang bernama Krusai ini,...tujuan besarnya, untuk lacak di mana Om Frans berada!

Suatu hari, atau 2 bulan setelah perampokan yang menggegerkan kelompok Krusai. Rey makan bersama Tanggui dan dua anak buahnya, di sebuah kota kecamata
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 4
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 94: Mitsuko Burhan

    “Ange tak pernah cerita kalau Om Frans memiliki anak yang bernama sama, apakah aku di bohogi lagi?” lagi-lagi batin Rey terus bertanya-tanya.Rey akhirnya pulang ke apartemenya dalam kondisi setengah mabuk. Ia pun nekat bawa mobil, padahal kesadarannya sudah berkurang hingga 40 persenan, gara-gara minum wine dengan kadar alkohol lumayan tinggi.Brakk….!Baru 10 menitan meninggalkan parkiran THM, Rey terkejut bukan main, mobilnya menabrak sebuah mobil jenis sedan mewah di depannya.Keluarlah sang sopir dari mobil mewah ini, sopir ini terlihat sangat marah, Rey yang masih puyeg juga keluar.“Heii kamu mabuk yaa, tak lihatkah ini lampu merah, kenapa mobil kami kamu tabrak,” bentak sopir itu.“M-maaf…saya memang lagi mabuk,” sahut Rey, ia sadar dirinya yang salah.Saat bicara begitu tak sadar pistol di pinggangnya terlihat, si sopir yang membentak tadi langsung kaget dan buru-buru mendekati mobilnya, seakan mau lapor dengan tuannya.Bosnya adalah seorang wanita dan mendengar laporan ini,

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 93: Ternyata Ada Dua Frans…?

    “Kamu nggak usah mengada-ngada, bukankah kamu pernah bertunangan dengan ibuku, tak masuk akal paman sendiri jadi tunangan dengan keponakan!” bentak Rey.Gantian sekarang Frans yang terkaget-kaget, dia sampai melupakan kakinya yang masih sakit itu.“Darimana kamu tahu Rey? Kalau aku dan Larissa pernah bertunangan?” Frans kini menatap pemuda ini, yang di tatap bingung sesaat.Tentu saja Rey tak mungkin membuka darimana dia tahu, sebab sama dengan buka kedoknya yang mencari harta karun kakeknya di Lembah Bamuk.“Dari…ibuku, memangnya siapa lagi!” sahut Rey asal, sekaligus temukan alasan yang tepat.Anehnya, Frans kini malah tertawa kecil, tapi setelahnya meringis menahan nyiut-nyiut di kaki kanannya yang masih mengeluarkan darah.“Kamu salah Rey, atau bisa jadi kamu mungkin salah dengar ucapa ibumu itu, yang bertunangan dengan mendiang ibumu itu anakku, yang bernama sama denganku. Namanya Frans Haruna Junior, yang sering di panggil Frans Jr,” sahut Frans lagi.Frans juga sebut, anaknya i

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 92: Pengakuan Mengejutkan Frans..!!

    Mobil ini ternyata menuju ke sebuah hotel berbintang 5 yang terdapat di jantung kota Bagoya ini. Rey pun buru-buru parkir dan masuk ke lobby hotel, dia tak ingin buruannya menghilang.Begitu mereka naik lift dan berhenti di tulisan angka 12, Rey juga ikutan naik di lift satunya, hotel ini memiliki dua lift yang letaknya tak berjauhan.Rey pun terus amati dan dia sengaja menggunakan topi, sehingga wajahnya tertutup, kini ia ikuti terus langkah Om Frans yang naik bersama wanita, yang tadi menemaninya sejak di pub dan karaoke.Rey juga tak khawatir pasti aksinya ini akan kelihatan CCTV. Hotel semewah ini memiliki CCTV di mana-mana.“Hmmm…itu kan pengawal-nya yang dulu pernah hajar aku,” batin Rey, hatinya mendadak mendidih.Rey ingat, dua orang pengawal inilah yang di Bali dahulu bikin dia tak berdaya, hingga dirinya di hajar dan hampir pingsan di sebuah kafe, saat menemui Ange.Begitu sudah dekat dengan pintu kamar tempat Frans menginap, Rey langsung bergerak sangat cepat.Bukk…bukkkk!

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 91: Bertemu Raheem dan Aldi Sulaimin

    Ke enam orang ini ternyata bergeser ke room karaoke. Rey pun cari akal bagaimana masuk ke room ini, lama dia termenung di depan tempat ini."Duehh...gimana caranya amati mereka," batinnya pusing sendiri.THM ini memang komplet, selain menyediakan pub dan restoran, juga sediakan ruang karaokenya dan pastinya tidak ada yang berharga medium, semuanya berharga suite.Namun sampai 1 jam lebih, Rey tak ada jalan untuk bisa menyelinap ke tempat itu.“Satu-satunya jalan…aku akan datangi Om Frans di hotelnya,” batin Rey, lalu menjauh dari tempat ini dan hanya mengamati di luar THM ini.Rey lalu cari restoran, karena perutnya lapar dan baru sadar sejak tadi belum makan.Saat asyik menikmati makan malam, dia melihat seorang pria setengah tua yang masih tampan, yang ternyata ayah sahabatnya, Aldi Sulaimin dan satu orang yang agaknya temannya, masih muda dan juga tak kalah tampannya.Aldi ternyata duluan melihat Rey, pria ini lalu melambai dan Rey buru-buru mendekat dan minta agar pesanann minuman

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 90: Selidiki Burhan dan Sonya

    Rey kini sudah dalam pesawat, dia berangkat ke Bagoya untuk bertugas di sana. Chikita masih di rumah sakit saat Rey pamit dan di jaga Liline.“Jangan kelamaan Bang, kalau aku kangen kemana aku minta jatah,” canda Liline, saat mereka saling peluk di lobby rumah sakit.Rey hanya tertawa dan bilang Liline harus menjaga Chikita sampai sembuh. Dan minta mereka tinggal di rumahnya saja, bila dokter sudah membolehkan Chikita rawat jalan.Rey juga beri Liline uang tak sedikit, hingga Liline sambil mencium tangan Rey ucapkan terima kasihnya, dan bilang sebagian akan di kirim buat ibu dan adiknya di kampung.“Burhan dan Sonya, istrinya….!” batin Rey, teringat ucapan Ange saat mereka bercinta.Begitu sampai di mess, Rey langsung putuskan tidak jadi tinggal di sana, mess ini selain bocor juga berantakan isinya, niat hati ingin istirahat berubah jadi dongkol.“Pantas saja serdadu banyak yang letoy, perumahan kayak kandang kambing, uang pemeliharaanya kemana?” batin Rey mangkel sendiri, padahal ia

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 89: Info Ange yang Bikin Kaget

    Rey meremas kasar dua gunung kembar Ange, janda Om Frans ini antara perih dan nikmat dibuatnya.Namun dia terlonjak kaget, saat benda besar dan keras mulai menekan perabotannya. Tanpa pemanasan, tentu saja Ange merasakan perih, apalagi benda ini mulai masuk separu.Ange bukanlah tipikal wanita yang mau bercinta sembarangan dengan pekerja shift malam, dia sangat pemilih.“Burhan…dialah pelakunya, dia itu saudaranya Tante Neci, kerjasama dengan Om Frans yang selama ini jadi sponsornya di Bagoya agar jadi kepala daerah. Reni itu juga selingkuhannya Burhan!”Deggg…kaget juga Rey. Kali ini ia percaya apa yang dikatakan Ange. Dalam posisi tertekan begini, seseorang akan cenderung jujur!“Satu lagi pertanyaanku, kamu pasti tahu model Chikita mengalami kecelakaan dan lumpuh, pasti kamu tahu juga siapa dalangnya.” Rey mendekatkan wajahnya ke wajah Ange.Rey langsung menekan pantatnya dan kini seluruh burungnya sudah menyesaki perabotan Ange yang lama-lama merasakan nikmat, walaupun tadi kaget

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 88:

    Tak ada penolakan, malah Liline meladeni, Rey makin berani dan kini dia tanpa ragu mulai turun ke leher dan tertahan di dua gunung panpandayan yang membusung.Rey bahkan tak segan meluat ketiak Liline yang harum dan berbulu ini, ternyata di sini juga salah titi lemahnya, makin liarlah si cantik ini.Desisan yang keluar dari mulut Liline makin nyaring saja, persis ular kobra bertemu mangsa.Kini keduanya sudah saling adu gelut di kasur empuk ini. Liline yang biasanya lembut dan tak banyak tingkah dan gaya, kini keluarkan sisi liarnya.Dia tak segan menarik wajah Rey dan…minta di puaskan di bagian hutannya yang lumayan lebat.“Tak salah dugaanku, kumis tipisnya di atas bibir dan ketiknya yang berbulu ternyata menyimpan hasrat liar,” batin Rey dan kini dia menguas area hutan lebat ini.Dan Rey sudah tahu, hutan ini sudah ada yang mengacak-ngacak sebelumnya, walaupun masih rapet. Rey sudah hapal bentuk apem lawan jenisnya.Tak perlu lagi Rey mengajari, Liline dengan hasrat liarnya sudah m

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 87: Malam Indah Bersama Liline

    Yang bikin Rey makin suka, Liline memiliki bulu-bulu halus di lengan dan kaki juga dikit di atas bibir, alisnya pun masih tebal alami, belum di kerik macam wanita-wanita kota.Bahkan...bulu ketiaknya sedikit terlihat, Liline agaknya sengaja tidak mau mencukur...dan Rey makin...suka!“Kamu serius ingin kuliah Line?” pancing Rey, sambil ajak Liline duduk di meja makan, setelah tadi cerita soal kondisi kesehatan Chikita.“Iya Bang, tapi aku tak berani desak Abang, biaya kuliah kan mahal atuhhhh?” sahut Liline dengan suara khas dari bumi Priayangan.“Kamu teruskan saja niat itu, searching di internet dan bisa daftar online. Oh ya, uang kamu masih adakah?”“Makasih Bang, nanti aku cek di ponsel! Uang…m-masih Bang, hanya terpakai buat makan dan taksi, juga kemarin…beli 3 daster, soalnya yang lama sobek!” sahut Liline malu-malu.Melihat Liline yang malu-malu meong begitu, Rey teringat Dayang, mirip kelakuannya, tapi saat bercinta malah heboh dan ganas.Melihat Liline tak punya perhiasan satu

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 86: Ladeni Ange Lagi

    Liline ternyata sangat rajin dan cekatan, rumah baru Rey kini terlihat rapi dan nyaman di lihat. Rey menerima permintaan Liline yang ingin kerja jadi ART di rumahnya.“Ini kelak jadi kamar Chikita, biar dia bisa istirahat sepulang dari rumah sakit dan di sebelahnya kamar kamu.”Mendengar ini, Liline makin suka dan pastinya sangat berterima kasih dengan perwira tampan ini, apalagi dia juga di beri kamar pribadi yang mewah dengan kasur empuk, beda jauh dengan kos dan rumahnya di kampung.Saat makan berdua, Rey pun ceritakan kebaikan Chikita selama ini padanya, sehingga Liline kini tak aneh lagi dengan kebaikan Rey padanya juga kakaknya saat ini."Iya sih Bang, ka Chiki memang tak perhitungan orangnya, tak aneh sih kalau Abang hutang budi sama dia," sahut Liline. “Kamu kelak bisa kuliah, aku jamin semua biayanya, yang penting fokus saja dengan kesembuhan kakakmu dulu yaa.” sahut Rey lagi.Mendengar janji Rey, Liline pun makin bahagia!Karena fokus ke Chikita dan Liline, seminggu kemudia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status