Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 35: Runtuhkan Mental Musuh

Share

Bab 35: Runtuhkan Mental Musuh

Author: mrd_bb
last update Huling Na-update: 2025-04-21 08:16:08
Empat anak buah Krusai yang tadi petentang petenteng terjengkang ke lantai dengan luka tembak di kaki.

Gaya sonong mereka kena batunya hari ini, Rey dengan berdarah dingin tembak paha mereka.

Gegerlah warung ini, puluhan pengunjung warung sampai ketakutan setengah mampus mendengar bunyi pistol yang lumayan nyaring ini.

Dua wanita yang jadi jadi gundik Krusai sampai mau pipis saking ketakutannya.

Inilah hasil latihan menembak yang sangat gigih dan tekun Rey latih selama satu bulanan, sampai habiskan 10 lusin amunisi, sehingga tak aneh dia sangat lihai bidik sasaran, dari jarak dekat pula.

Rey pun dengan dingin langsung todongkan pistolnya ke wajah Krusai, akibatnya si pentolan preman yang paling di takuti ini pucat pasi.

Tanggui dan anak buahnya sampai terpana, tak menyangka Rey begitu cepat tembak empat anak buah Krusai sekaligus.

Bahkan kini bikin pentolan preman yang paling di takuti ini langsung ciut mentalnya.

Saking takutnya, Krusai sampai tak sadar, pistol yang dipegang Rey adala
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 4
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 217: Targedi di Rumah Priscila

    Sejak saat itu, hubungan minor Aldi dan Mayang makin dekat, mereka sepakat akan tetap rahasiakan hubungan ini, mengingat kedua orang tua mereka pernah berstatus suami istri.Aldi bahkan seolah menemukan seorang kakak pada diri Mayang, dia tak sungkan selalu curhat ke Mayang, termasuk perlihatkan rekaman gambar Om Frans yang meminta Aldi rampas lagi 5 sertifkat yang di curi Tante Sisca."Itu pesan atau wasiat orang yang sudah meninggal dunia Di, mau tak mau kamu harus rampas kembali sertifikat itu," kata Mayang."Apakah aku harus lapor ke polisi ka...?" tanya Aldi lag minta pendapat ke Mayang."Rumit Di, salah-salah kamu bisa kalah, mending...kamu lanjutkan misi dekati Priscila dan cari cara ambilkembali sertifikat itu." saran Mayang, yang ngaku nggak akan cemburu dengan Priscila.Mendapat dukungan Mayang, Aldi pun makin rutin apeli Priscila, untuk cari jalan merampas kembali sisa 4 sertifikat tersebut. Satu setengah bulan kemudian…Aldi malam ini sudah nekat akan merampas kembali si

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 216: Hadiah Buat Mayang

    Keduanya kesiangan bangun, Mayang langsung bangunin ‘adiknya’ ini karena sudah pukul 9 pagi.“Bangun…jadikah cari rumah,” tagih Mayang.Aldi mengeliat sebentar dan mengangguk, saat ingin peluk Mayang, Aldi terpaksa gigit jari Mayang yang masih polos tertawa sambil menuju ke kamar mandi.“Gila…baru kali ini aku menemukan wanita sesempurna Mayang, tapi dia kan mantan kakak tiriku…duehh!” Aldi sampaai garuk-garuk kepalanya yang tak gatal, saat menatat pantat putih Mayang yang bergoyang 'asoooy' ketika ke toilet.“Ayo mandi nih handuk baru, jangan termenung, laper perut aku tau!” Mayang bangunkan Aldi dari lamunan.Sifat Mayang tentu saja lebih dewasa dari Aldi, karena usianya memang sudah 21 tahunan, beda 3 tahun dengan Aldi.Tanpa Mayang sadari, Aldi ternyata menyukai wanita yang lebih tua! Aldi seolah dapat pengganti…Laura.Aldi pun bergegas mandi dan setelah sarapan nasi bungkus daun yang enak sekali, yang jualan tak jah dari kos ini, mereka kini mulai jalan mencari perumahan.Mereka

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 215: Lupa Mereka Mantan Bersaudara Tiri

    “Anu…aku tak biasa pakai jeans kalau tidur?” sahut Aldi lugu, bagaimana pun wanita cantik mirip artis ‘Aura Kasih’ di depannya ini bekas kakak tirinya, Aldi tentu saja sungkan dan malu.Mayang bukan trio janda Odah, Briptu Leni atau Lydia yang tak malu-malu minta di kelonin dan main tancap gas.Si cantik ini dewasa karena ke adaan dan bukan wanita yang agresif...tapi apa iya?“Ya sudah lepas, bentar aku ambilin sarung, kamu ini kayak bocah saja, bobok nggak pakai celana!” sungut Mayang bak 'marahin' anaknya saja, dan dia benar-benar bangkit lalu ambil sarung di lemari.“Nih pake,” Kata Mayang sambil serahkan sarung lalu rebahan lagi dan punggungi Aldi.Aldi pun lega dan lepas jeansnya dan kini hanya pakai sarung…tanpa CD. Ia makin plong Mayang miring ke kanan, jadi dia bisa rileks berbaring di sisi tubuh harum lembut ini.Tiba-tiba Mayang berbalik dan menatap wajahnya.“Usia kamu berarti 18 tahun yaa, masih perjaka nggak,” bisik Mayang, sampai hembusan nafasnya menerpa pipi Aldi.“Ee…m

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 214: Sama-sama Kaget

    Mayang masuk ke kamar untuk bersalin pakaian, juga hapus make upnya yang basah kena air tadi.Kini Aldi mengitari dinding kos Mayang dan dia terperangah saat melihat foto Mayang dengan seorang wanita cantik.Mayang telihat berpose berdua dan sama-sama senyum menatap ke kamera, foto ini selfong keduanya.“Dewi….anaknya Kades Kabul dan Nyai Miai.” Batin Aldi terkaget-kaget.“Itu kakakku, Dewi namanya!” Mayang kini keluar lagi dan hanya berbaju daster tanpa lengan, ketiaknya yang putih mulus terlihat jelas, tapi Aldi sengaja menatap wajah, agar tak di anggap kurang sopan.“Jadi…kamu anaknya Kades Kabul dan Nyai Miai?” tanya Aldi spontan dan tanpa ragu Mayang mengangguk, tapi wajahnya berubah heran.“Darimana kamu kenal orang tuaku Di?” tanya Mayang masih terkaget-kaget.Aldi menatap Mayang, melihat apakah kalau dia jujur Mayang akan marah..? Sesaat Aldi bimbang, namun dia akhirnya ambil keputusan…terbuka saja.“Mayang…kamu jangan kaget atau marah, kalau aku jujur!”“M-maksud kamu…?” sahut

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 213: Mayang

    Si penumpangnya yang tadi Aldi bantu berdiri kini duduk sambi mijit-mijit kakinya yang agak sakit, sambil lepas helmnya.“Motor bapak bagaimana?” tanya Aldi dan perhatiannya fokus ke motor, tidak ke penumpang yang kini malah perhatikan dirinya. “Harus di bawa ke bengkel Om, tak mau hidup mesinnya,” sahut si pengojek tua ini.Tanpa ragu Aldi cabut dompetnya dan uangnya yang berjumlah 2,5 juta di dompet ini dia serahkan semua, hingga si tukang ojek ini melongo.Dia yang salah, malah dia yang di kasih uang!“Mang, bagaimana ini, kos aku masih jauh, mana dah malam dan nggak ada ojek di sini,” tiba-tiba si penumpang yang ternyata seorang wanita ini menyela, barulah Aldi sadar dan ikutan menoleh.“Dueh neng Mayang, maaf, motor Mamang mogok, gimana yaa?”“Begini saja, biar ku antar…bagaimana?” tawar Aldi spontan.“Nah, iya neng Mayang, ikut mobil si Om. Agaknya dia orang baik, aku yang salah saja di kasih uang untuk baikin ni motor,” sahut si Mamang ke wanita ini.“Emm ya deh,” saat wanita

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 212: Hampir Saja

    Gerimis mulai turun, awalnya hanya rintik-rintik, kini makin lama makin berubah menjadi hujan deras.Kadang ada guntur dan kilat, namun tak menghalangi dua anak manusia yang sama-sama masih muda ini saling melumat dan kini saling berpelukan.Priscila makin lupa diri saat lehernya mulai di kecup Aldi perlahan dan kini dia merebahkan tubuhnya di sofa teras ini.Duaaarr…!!!Keduanya kaget, saking nyaring bunyi petir yang otomatis hentikan kelakuan tadi. “Ka…kita pindah ke kamar aku,” bisik Priscila dan kini bangkit.Saat itulah Aldi sadar, tujuannya bukan ini…! Tapi mencari tahu di mana letak kamar orang tua Priscila.“Kita di ruang tamu saja, ntar kepergok ART kamu bisa barabe, Om dan Tante bisa marah.” bisik Aldi dan Priscila untungnya cepat paham.Mereka pun redakan hati dan nafsu yang tadi sudah naik ke ubun-ubun. "Jadi kamar kamu dan adiknya di atas, kamar om dan tante yang di sebelah itu?” tanya Aldi, mulai jalankan misinya.“Hmm….iya, kok kaka nanya kamar sih…mau ke sana sekarang n

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status