Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 53: Gara-gara Paman Mukhlis Malah Ingin Jadi Tentara

Share

Bab 53: Gara-gara Paman Mukhlis Malah Ingin Jadi Tentara

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-04-28 20:48:49
Rey ternyata sudah di tunggu staf HRD di perusahaan tambang ini, katabelece dari Bungki membuat dia langsung di terima kerja dan dii tempatkan sebagai staf HRD, apalagi Rey pintar Bahasa Inggris juga lulus D-3 jurusan Komunikasi Multimedia.

Teringat saran Paman Mukhlis, dua minggu kemudian, saat baca penerimaan mahasiswa baru, Rey pun lanjutkan kuliah di sebuah kampus swasta, untuk kejar S-1 nya, yang segaris dengan jurusan D-3 nya.

Selama kerja di sini, Rey belum pernah bertemu sang bos Raheem Sulaimin.

Tapi Rey tak memusingkan itu, toh dia ingin kerja sebaik-baiknya dan pastinya kuliah dengan baik, yang cukup hanya 3 semester dan bisa lulus S-1.

3 bulan kemudian, Rey dapat kabar baik, dia di minta Bungki ke Jakarta, untuk ambil surat pembebasannya, sekaligus keterangan sebagai korban salah tangkap dan pembersihan namanya yang bukan narapidana!

Andai bukan Bungki yang menasehatinya, hampir saja Rey akan menuntut balik polisi dan kejaksaan, sekaligus ingin minta kompensasi atas fitnah
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 5
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 358: Sarah Tertangkap Kelompok Phantom

    Paginya…Keduanya tak perlu capek-capek minta izin, justru Abu Hanafiah-lah yang meminta keduanya datang menemuinya, sekaligus sarapan bersama.Abu Hanafiah yang sudah tahu cerita Sarah Mehdi ini lalu panggil 2 orang kepercayaannya agar bergabung dengannya dan Hagur serta Rivai ini.Kedua orang yang bernama Abu Juri dan Abu Lomo langsung bergabung.“Abu Juri…Abu Lomo, kalian berdua jangan kaget, orang yang selama ini paling di buru dan di cari-cari pasukan Phantom dan pasukan Amerika, inilah orang, si Harimau Gurun,” kata Abu Hanafiah, hingga dua pembantu utamanya melongo dan menatap wajah Hagur dengan lebih teliti.Biarpun sudah sangat sering dengar sepak terjang Harimau Gurun, melihat wajah asli sang pentolan paling di cari ini, tak urung keduanya sangat terperanjat.“Hagur…Harimau Gurun,” plakk…Abu Juri langsung tepuk pahanya dan tertawa, dia lalu beri hormat ke Hagur.“Tololnya aku, baru nyadar, ternyata Hagur itu kepanjangan dari Harimau Gurun,” sambung Abu Lomo dan kini dia juga

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 357: Tak di Sangka Rivai Muncul

    Lima orang yang berjaga di sebuah bangunan terkejut dan kemudian bergembira, saat tahu sang pemimpin mereka Abu Hanafiah secara tak terduga datang jelang siang ini.Bahkan tak lama kemudian ratusan orang keluar dari beberapa penjuru dan menyambut sang ketuanya yang lama di kabarkan hilang.Hebohkan tempat ini, yang berupa sebuah desa di pinggiran kota Baghdad. Akibatnya kehadiran Hagur pun sejenak terlupakan.Untungnya pemuda ini tidak kemana-mana, dia hanya menonton kegembiraan kelompok Baju Hitam berstrip putih ini di bagian dada kiri ini.Kini Hagur bisa melihat perbedaan kelompok baju hitam yang berbeda strip tersebut, dulu dia sempat beranggapan mereka ini sama saja semuanya. “Jangan-jangan kelak mereka ini jadi salah satu kelompok yang bakalan kibarkan panji-panji hitam,” batin Hagur menatap mereka, gara-gara pernah dengar ceramah soal panji hitam di akhir jaman di sebuah radio.“Minum kopi panas Bang!” tiba—tiba ada suara laki-laki yang menghampirinya di mobil ini dan bikin Hag

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 356: Ternyata Pentolan Baju Hitam

    Dengan perlahan Hagur menginjak atap bangunan setinggi 5 meteran dari tanah, sebelumnya ia melihat 3 penjaga terlihat ketiduran di depan rumah ini, senjata mereka masih di selempangkan di dada.Setelah sampai di bagian belakang, dengan perlahan Hagur turun dan dia mencoba mendorong agak keras pintu bangunan ini.Tapi terkunci kuat dari dalam, sesaat Hagur diam sebentar memikirkan cara membukanya.“Hmm…terpaksa aku tembak!” batinnya, sambil keluarkan pistolnya yang memakai peredam.Duppp…duppp!Dua kali menembak terciptalah sebuah lubang dan dengan mudah Hagur yang gunakan sarung tangan membukanya.Begitu masuk, ruangan di sini gelap, naun justru ini memudahkannya untuk perlahan bergerak dan menuju ke sebuah kamar yang lampunya terang.“Ternyata tak ada orang, hanya 3 pejaga di depan itu,” batin Hagur lagi.Ia lalu mengintip melalui lubang angin, terlihat seorang tua berbadan kurus yang malah terus memegang tasbehnya seakan berzikir.Klik…pintu terbuka, orang tua itu kaget dan menatap H

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 355: Isi Malam dengan Kehangatan

    "Baiklah…ini masiih pukul 9 malam, aku akan istirahat di sini, tak apa kan?” sahut Hagur senyum kecil saat Zahra buru-buru simpan uang-uang jumbo yang kini sudah jadi miliknya tersebut.“Tuan istirahat ke lantai atas saja, sekalian bisa memantau dan nanti bergerak, di sini biar kedua anakku istirahat,” usul Zahra dan tanpa ragu Hagur mengangguk, sebab dia bisa sambil mengintai ke 3 penjaga itu melalui jendela rumah Zahra.Biarpun tidak ada kontak body, tapi kontak mata keduanya isyaratkan ada sesuatu yang agaknya harus di tuntaskan malam ini.Hagur merebahkan diri sambil menunggu malam. Harapan si jagoan bangor nan tajir tak ketulungan ini terwujud.Baru sesaat dia merebahkan diri, Zahra naik lagi dan kini hanya kenakan baju tidur yang tipis, hingga dalemannya terlihat jelas.Saliva Hagur sesaat naik melihat aduhainya penampilan Zahra dengan pakaian tidurnya iniJakun Hagur otomatis naik tak mampu di cegah lagi, tubuh Zahra yang montok membuat otaknya mulai piknik kemana-mana.“Lohh…ka

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 354: Susun Strategi Menyusup

    Namun Hagur buru-buru alihkan perhatian itu dengan kembali memantau 3 penjaga yang terus bersikap ‘kontra’ siapa saja yang berani menatap mereka tersebut.Hagur sesaat ingat pesan dokter Kemal, agar dia secepatnya saja cari istri, tapi jangan satu, minimal 2 atau lebih."Nafsu kamu makin tinggi setelah minum obat alternative itu," ceplos dokter Kemal saat itu dan bikin Rivai terbahak. "Saran sih bagus, tapi masa aku mesti beristri cepat, usiaku saja baru 23 tahunan," batin Hagur geli sendiri, tapi dia kembali khawatir dengan nasih sahabatnya ini, yang sampai kini belum ada kabar tersebut.Saat itulah terlihat keluar seorang pria berwajah bule yang di kawal 3 orang bersenjata, dan melangkah cepat menuju keluar gang dan tak lama kemudian menghilang dengan sebuah mobil.Walaupun berpakaian sipil, tapi Hagur sudah bisa menduga, kalau si bule itu pastinya seorang tentara, terlihat dari gayanya berjalan dan beri perintah ini dan itu pada 3 penjaga tersebut.Ketiganya terlihat bersikap bak

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 353: Curiga dengan 3 Penjaga Bangunan

    Hagur hanya melirik, tapi alisnya sedikit terangkat, ke 3 orang ini seakan menatapnya penuh kecurigaan.Hanya berjarak 3 bangunan, sampailah Hagur dan Zahra di rumah miliknya. Rumah beton bertingkat ini kecil saja, terdiri dari 2 kamar, satu di lanta dasar dan satunya di lantai atas. Begitu Zahra tiba, seorang anak perempuan seumuran Azis menyambutnya dan senang bukan main ibunya bawa makanan.Tak pedulikan Hagur anak ini langsung makan dengan lahap,sepertinya anak ini tak maka sejak pagi, bisa jadi juga dari tadi malam.“Enak banget bun?” serunya sambil makan dengan semangat, hingga Hagur senyum kecil.Zahra justru ke dalam kamar dan menjenguk anak satunya yang dikatakannya sedang sakit, Hagur ikutan melihatnya dan dia langsung trenyuh melihat anak kecil yang masih berusia 4 tahunan dan terlihat kurus.“Dia sakit apa Zahra?” tanya Hagur sambil belai dahi anak kecil ini, terasa panas dahi si kecil ini . “Kata dokter dia mempunyai penyakit anemia…aku nggak punya biaya mengobatinya,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status