Share

Menantu Pilihan

"Lo serius?" tanyaku dengan lirih.

Aku tak mengharapkan Freza akan menceraikanku secepat ini. Kupikir, kita bisa mengobrol dari hati ke hati, karena Freza sudah menyukaiku.

Akan tetapi, sepertinya rasa simpati pun tidak ada padanya.

Freza menatapku dengan tatapan tajam, aura mengintimidasinya begitu kuat dan mencekam.

"Apa wajah gue keliatan gak serius? Mama gak bakal pernah terima menantunya lebih sampah daripada wanita mal–"

Ucapan Freza terhenti karena aku segera menamparnya begitu keras. Aku benar-benar sudah kehilangan kesabaran dibuatnya.

"Cukup! Lo siapa berani bandingin gue sama wanita malam, hah!?"

Sekuat tenaga aku menahan tangisku, Freza benar-benar tak punya hati. Menghinaku, padahal dirinya tidak tahu situasiku seperti apa.

"Gue udah cukup sabar ya, kalo emang lo mau cerai gak usah pake hina segala. Gue gak pernah buat rugi lo selama ini," tuturku dengan nada yang sedikit merendah.


Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status