Share

42. Peristiwa Berdarah.

"Aku peringatkan kamu sekali lagi ya, Man. Jangan pernah memintaku menemuimu lagi. Ini adalah terakhir kalinya kita bertemu secara personal."

Kartika memuntahkan amarahnya di depan muka Irman Sadikin. Setelah menerima ancaman Irman yang mengatakan bahwa ia akan memberitahu suaminya tentang rahasia besarnya, Kartika mengalah. Pernikahannya bisa bubar jalan kalau Irman sampai membuka mulut.

"Duduk dulu, Mbak. Tahan emosi Mbak sebelum kita sepakat akan beberapa hal," desis Irman dengan suara tertahan. Sikap Kartika tidak berubah sejak dulu. Kasar, egois dan suka merendahkan.

"Kamu yang harus menjaga tindakanmu. Bukan aku yang menjaga mulut!" hardik Kartika berang. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memantau situasi. Kafe dalam keadaan sepi. Hanya ada sepasang remaja dan dua anak punk yang sedang menyantap makanan. Setelah merasa situasi aman, barulah Kartika berani duduk.

"Langsung saja. Apa tujuanmu ingin bertemu denganku." Kartika menaikkan kerudung dan membetulkan kaca mata hitamny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mardiati Badri
makasih kak suzy wiryanti. lanjur
goodnovel comment avatar
carsun18106
wuih bener2 ngga nyangka!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status