Share

Bab 6 - Kakak Sepupu Yang Tampan

Keyna terus menggerutu sepanjang perjalanannya menuju kampus, bagaimana tidak Drey alias mahluk mengerikan bernama Dyrroth masih terus bersamanya bahkan di dalam bus. Sebisa mungkin Keyna menjaga jarak dengan mahluk aneh dan menyeramkan itu.

Begitu sampai di kampus ia masih terus mengikuti Keyna kemanapun ia berada. 

Keyna berusaha untuk tidak memperdulikan kehadiran mahluk itu.  Ia tidak peduli.

Keyna lega saat mahluk itu memasuki ruang tata usaha untuk mengurus dokumen-dokumen kepindahannya.

'Apa mahluk seperti itu mempunyai identitas juga heh?!' batin Keyna bingung.

’Tidak, tidak jangan pedulikan itu Key’. Dengan cepat ia bergegas menuju kantin kampus untuk mencari temannya. Ia duduk di salah satu bangku kosong dan mengedarkan pandangannya. Ia harus bersama Aline agar kejadian kemarin tidak terulang lagi.

Namun, ia tidak menemukan keberadaan temannya itu. Menyebalkan.

Kini ia kembali teringat pada mahluk itu, bagaimana ia bisa kabur dari mahluk itu. Apa yang harus aku lakukan. 

Keyna mengingat perjanjian itu, Key kau tak boleh tergoda dengan itu, ya ampun mengapa aku memikirkan perjanjian itu sekarang. Keyna menggelengkan kepalanya.

"Arghhh…" pekik Keyna pelan. Ini membuatku pusing. Aku harus memohon ampun pada Tuhan. Dan berdoa agar semua ini hanyalah mimpi. Benar itu benar Keyna.

" Keynaaa…" Suara cempreng Aline terdengar membuyarkan lamunannya. Aline kemudian duduk dihadapannya.

"Aku mencarimu dari tadi!!" dengus Aline kesal.

"Aku juga mencari dirimu, Al!!"

"Hmm..., Kok kamu aneh sih? Clarissa ganggu kamu lagi?" tanya Aline seraya mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Clarissa dan teman-temannya.

"Aneh apa, Al? Dan aku tidak diganggu Clarissa, hmm… belum. " Keyna mengerutkan dahinya.

"Dihh… Kamu sakit? kenapa melamun terus?" Aline memperhatikan wajah Keyna teliti.

"Heh?!" 

"Nah kan…" 

"Apaan sih, Al?!" sewot Keyna.

" Mulai gila ya, haha…" Aline tertawa terpingkal-pingkal.

"Jangan sembaranga deh, Al!" Keyna tak terima.

"Soalnya kamu tuh sudah seperti hewan yang akan dipotong, Key!" Kekeh Aline meledek Keyna puas.

"Ck!" decak Keyna tak suka.

"Sorry, Darl. Ayo pergi, sebentar lagi jam nya Mr. Benneth, kamu tahu kan bagaimana kejamnya dia?" seru Aline mengingatkan sambil melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Keyna hanya mengangguk dan bergegas beranjak dari tempat nya duduk dan berjalan menuju kelas mereka.

Sesampainya di depan kelas, Keyna menolehkan kepala ke arah samping. Meskipun matanya menatap ke depan, ia tadi sempat melihat sebuah bayangan yang tampak mirip seperti manusia yang menatapnya.

Saat ia melihat ke tempat tersebut hanya kosong. Tak ada siapapun. Malah hanya ada beberapa mahasiswi yang tidak jauh dari tempat tersebut yang tengah mengobrol. Keyna menggaruk kepalanya. Padahal ia yakin sekali sosok tadi tengah berdiri menatapnya di sana. Keyna bisa merasakannya.

Keyna menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan pikiran itu. 

"Key..," panggil Aline membuyarkan lamunannya.

"Hmm..."

"Kamu cerita ke aku kemarin, katanya kakak sepupu mu masuk kelas kita, mana dia?" tanya Aline.

"Hah?" Keyna tersentak kaget. "Maksudmu, Al?" Keyna balik bertanya bingung dengan ucapan Aline.

"Selain senang melamun apa sekarang kau mulai mengalami kepikunan, Key?" Aline menatap Keyna tak percaya.

"Kemarin kau cerita padaku, jika kakak sepupumu pindah ke kampus kita dan masuk di kelas yang sama dengan kita. Bagaimana kau bisa lupa itu, Key?"

"What??!" Tentu saja Keyna merasa kaget. Seingatnya tidak ada obrolan tentang ini dengan Aline, ia jelas ingat sekali.

Kakak sepupu? Ya Tuhaannn… Dyrroth? Drey? Selain Mom apa dia memanipulasi semua orang?

Deg

***

Seorang pria muda tampak memasuki sebuah ruangan besar. Ruangan itu tampak mewah dan agung, dengan banyak lukisan di dinding, serta ukiran dan patung-patung suci. 

Ruangan itu bernuansa putih dan emas menambah kemewahan yang tergambar di dalamnya. Bagaikan berada di dalam sebuah istana.

Pria muda itu berjalan melangkah dengan sangat gagah dan berwibawa. Ia mendekat ke arah seorang pria tua yang tengah duduk di kursi kebesarannya. Kursi yang tampak begitu megah, tak kalah dengan ruangan itu.

Jarak yang memisahkan mereka hanya tinggal sekitar dua meter saja. Pria itu berlutut dengan bertumpu pada satu kakinya.

"Father…" Ucapnya dengan penuh hormat. Pria tua itu mengangguk "Berdirilah, anakku..." ucapnya dengan lembut dan penuh wibawa. Matanya menatap ke arah pria muda tersebut. 

"Terima kasih Father..."

"Apa kau merasakannya? Sepertiku anakku?" tanyanya.

" Ya, saya meminta izin padamu, untuk segera pergi kesana dan mencari informasi mengenainya." ujarnya.

Pria tua itu kembali mengangguk. "Berhati-hatilah. Ini tak akan mudah," ucapnya penuh perhatian.

"Terima kasih, Father." Pria muda itu segera pamit dan undur diri.

***

Mr. Benneth masuk ke dalam ruang kelas di temani seorang mahasiswa dengan rambut hitam yang berpadu sempurna dengan kulit putih wajahnya yang nan halus. 

Keyna membulatkan matanya saat semua orang terutama mahasiswi yang berada di dalam kelas berdecak kagum dengan ketampanan dari mahasiswa baru tersebut. Sudah jelas mahasiswa baru itu adalah iblis bernama Dyrroth itu. Oke, nama manusia dia Drey.

"Drey Leocadio. Kalian bisa memanggil saya Drey," ujarnya saat dosen memintanya untuk memperkenalkan diri di depan kelas.

Di tengah semester ada mahasiswa pindahan, harusnya mereka semua bisa merasakan keanehan ini bukan? Tapi ternyata tidak ada yang berpikiran seperti itu, ini aneh sekali, sepertinya ia memanipulasi pikiran semua orang.

"Pantas saja kau tidak mau mengenalkannya padaku, rupanya kakak sepupumu begitu tampan…" bisik Aline pada Keyna. Keyna tak menggubris ucapan Aline.

Keyna menatap Dyrroth, tanpa berkedip seiring dengan langkah Drey, ehmm… ok Drey ini lebih mudah jika harus memanggil nama yang begitu sulit untuk di lapal kan itu, dan ia duduk tidak jauh dari Keyna, karena hanya itucepat setelah itu, dia langsung membuang wajahnya bangku yang kosong.

Dan akhirnya pandangan mereka bertemu. Drey hanya memasang raut datarnya dan menatap ke arah Keyna sekilas, kemudian menoleh ke arah lain.

'Shit, iblis itu memang tampan!' umpat Keyna dalam hati.

Jantungnya langsung berdetak dengan cepat dan segera mengalihkan pandangannya ke arah depan, saat Drey tiba-tiba menatap ke arahnya.

" Dia benar-benar memang tampan…" Aline kembali berujar dan tersenyum lebar tanpa menoleh pada Keyna, namun pandangannya tertuju pada Drey.

Keyna tidak menjawab, pandangannya terus tertuju pada depan kelas.

"Kenapa ada ciptaan Tuhan yang begitu sempurna, kau pelit Key tidak mengenalkannya padaku!" Celoteh Aline dengan mata yang berbinar." Kau harus mengenalkannya padaku, awas saja!" Lanjutnya.

Keyna yang melihat kelakuan sahabatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. 

'Andai kau tahu Aline… siapa dia…' Keyna mendengus kesal dan frustasi.

'Tuhan tolong aku. Aku mohon keluarkan aku dari situasi seperti ini.'

Padahal kemarin hidupnya masih sangat normal seperti biasa. Tapi mengapa semuanya bisa berubah secepat ini.

Dan mahluk ini?

Bagaimana aku bisa menghindar darinya?

- To be continue-

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status