Selena Von Goyard, Anak haram Raja dengan seorang pembantu yang banyak mengalami intimidasi sejak kecil tumbuh menjadi bunga yang cantik dan siap dipetik. Karena Raja yang arogan dan terlampui serakah, dia bermaksud memanfaatkan kecantikan anaknya itu untuk kepentingan. Tapi nasib tragis menimpa Selena. Ibunya yang sakit sakitan itu diperlakukan dengan tidak layak hingga meninggal. Diliputi amarah, dia bersumpah akan membalas semua perlakuan yang dia alami selama ini
Lihat lebih banyak"Itu bohong kan? Ibu ku tidak mungkin sudah meninggal!"
"Tidak, itu benar, Serena." Gideon, saudara tirinya memamerkan giginya sambil tertawa. "Kami membunuh Ibu kandungmu." Bruk! Badan Serena ambruk. Kakinya lemas, badannya terasa membatu bagaikan batu. 'Tidak mungkin, ini pasti tidak mungkin.' Ini pasti kesalahan kan? tidak mungkin benar. Ibu ku seharusnya masih hidup! Serena yang sudah mengorbankan masa depannya demi bisa membuat Ibunya hidup lebih lama itu merasa bahwa dunia hancur. Dia memimpikan, bahwa mereka bisa hidup bersama-sama nantinya. Dirumah sederhana dan menjalani hari-hari dengan damai. Ibunya seharusnya sekarang ini mendapatkan perawatan dari Dokter ternama dari keluarga Kerajaan Monarc. 'Tapi sekarang mereka bilang bahwa Ibu sudah meninggal.' Semua kerja keras yang dia jalani untuk merendahkan martabat selama ini... bagaikan seekor anjing dan wanita murahan yang dijual kepada musuh berakhir menjadi kurban persembahan. Serena tidak lain adalah sapi perah yang sudah mereka siapkan. "Yah, kalau boleh jujur, kami tidak membunuhnya. Dia... yah, mati karena penyakit kronisnya. Dia memang penyakitan, terlebih menanggung rasa rindunya kepada anaknya," kata Gideon dengan santai. Dia menjelaskan dengan rinci penyebab Ibu serena mati. Saat itulah Serena tahu, bahwa itu semua bukan kebohongan. "Jadi kalian benar-benar membunuh ibuku ya..."Serena bergumam pelan. 'Mereka adalah orang gila yang membunuh ibuku.' "Bagaimana? Bagaimana kalian bisa melakukan hal seperti itu?!" "Bukankah kau sendiri sudah berjanji! Kau sudah berjanji akan menjaga ibuku untuk sehat dan hidup setelah aku menikah dengan orang itu!" Serena dengan suara serak karena menangis berteriak di depan Gideon. Plak! Bukannya keadilan yang dia dapat, malah tamparan yang mendarat di pipinya. Rasa sakit itu membuat Serena kembali berpikir jernih. "Lancang kamu berteriak kepada Raja!" Monica, Ibu Gideon juga ikut berbicara. Serena selalu melakukan apa saja dengan sukarela demi Ibunya. Tapi disinilah dia sekarang. Diperlakukan dengan hina. Isak tangisnya itu tidak membuat mereka merasa iba. Serena, yang notabene nya adalah anak haram dari mendiang Raja adalah cacat yang harusnya tidak pernah diperlihatkan. Tapi situasi kemudian menjadi berubah saat ancaman untuk kerajaan datang. Dia diambil paksa dari Ibunya dan dijanjikan hal-hal berharga. "Aku tidak pernah tergoda harta, tergoda tahta juga... hanya... hanya permintaan kecil untuk hidup bersama ibuku. Tapi kalian sudah merenggutnya." Kata Serena dengan berlinang air mata. 'Semua pengorbanan yang kulakukan... semuanya adalah untuk ibuku. Tap aku tidak tahu, bahwa semua yang kulakukan hanya untuk mendengar dia sudah mati.' Tubuh Serena bergetar. Kondisinya syok setelah menerima informasi seperti itu. 'Pekerjan kotor selalu diberikan kepadaku. Tapi aku dibayar dengan rasa pengkhianatan seperti ini.' Dalam keputusasaan Serena menunduk. Dia dipaksa menjadi pengantin untuk mengikat Grand Duke Yenda. Dia bahkan diberi misi untuk meracuni suaminya sendiri. Tapi berita apa ini? kenapa mereka memperlakukan dirinya seperti ini... hiks... hiks... tetesan air matanya jatuh ke tanah. "Aku sudah melakukan semua ini demi keluarga kerajaan, kenapa kalian memperlakukan aku seperti ini?" "Keluarga? Ha... kau pikir kita keluarga? Ha!" Gideon mencibirnya. "Hanya karena Ayahku melakukan kesalahan kotor dan kau lahir, lalu kau menjadi saudaraku? Jangan mimpi kau!" "Aku tidak pernah punya saudara dari anak seorang pelayan kotor dan najis sepertimu!" Ah... barulah kini Serena paham, kalau selama ini dia memang tidak pernah punya tempat disini. Gideon tertawa seolah mendengar lelucon paling lucu. Mereka selalu mengtakan bahwa 'lalukanlah semua ini demia keluarga kerajaan Serena!' 'Kami menemukan Dokter terbaik untuk Ibumu. Kami akan melakukan yang terbaik untuknya!' 'Kami tidak bisa mempercayai orang lain selain kamu!' Tertiu oleh kata-kata manis itu, Serena pun menyanggupinya. Tapi kini mereka mengklaim bahwa Serena bukan dari anggota keluarganya. Serena merasa pembuluh darahnya mendidih dan hampir pecah. "Kamu hanya anjing bagi keluarga ini dasar Bodoh!" Lagi-lagi Gideon mengejeknya. Serena mengigit bibirnya karena marah. "Jadi kamu memang berniat memanfaatkanku sejak awal?" "Sekarang kamu baru sadar? Dasar bodoh!" Ah... rasanya sangat sakit, dadanya sesak sekali. Kenapa terlambat menyadarinya bahwa selama ini dia hanya dimanfaatkan? Setelah Ibunya meninggalkan dia baru sadar. Sungguh Ironi nasib yang dialami oleh Serena.Aula perjamuan tersebut dihias dengan megah, meski ogah, akhirnya Ratu Trisha akhirnya harus memperkenalkan anak haram suaminya itu. Dengan topeng penuh kasih sayang dia menciptakan produk seorang gadis cantik dan siap dijual. Selena memang cantik, rambut coklatnya berkilau berkat perawatan yang tepat, kulitnya putih bening seperti kaca. tampilannya memukau sehingga banyak menyita perhatian para bangsawan. melihat auntiasme mereka kepada Selena, Trisha yakin bahwa kali ini Dipa pasti akan berhasil. Dalam balutan gaun yang berat, Selena berdansa dengan banyak pemuda. Dia juga harus terpaksa tersenyum untuk menyenangkan mereka. Kadang kadang tatapan mereka sangat mesum, mengingat Selena punya badan yang cukup padat, utamanya di area dada. Trisha puas melihat boneka yang dia buat sangat berguna, para bangsawan bangsawan itu pasti akan menawar mahal putri satu satunya kerajaan Goyard . Sayangnya nasib Selena sudah ditentukan. Dia hanya akan disandingkan dengan Adipati Utara. Ra
Berhari hari dijalani Selena dengan penuh keras. selain pelajaran Viscountess, Selena juga menerima pelajaran menulis dan membaca, pelajaran membuat puisi dan masih banyak lainnya. Dia juga diajarkan untuk menunggang kuda dan berlatih memanah dasar untuk kebutuhan bersosialisasi. Sungguh hari hari yang amat sangat berat. Dia hampir kehabisan tenaganya setiap hari, fisiknya telah terkuras dan kekerasan verbal tetap saja diterimanya. "Mau belajar sampai tua pun statusmu tidak akan berubah." Benar, status anak haram tetaplah akan terus melekat pada diri Selena, tapi itu juga bukan kemauannya. "Cih!....kenapa harus belajar kalau tugasku hanya akan melayani di kasur saja!" Selana tetap diam, tidak menghiraukan omongan mereka semua. Dia benar benar menutup telinga dan mulutnya rapat rapat. Berkat itu semua orang yang mengenal Selana menjulukinya sebagai wanita es. Seolah semua rasa yang ada pada dirinya telah menghilang. Di saat malam datang , sunyi dan sepi Selena merasakan kepedih
Viscountess Tatiana, seorang janda yang ditinggal suaminya meninggal di Medan perang, terkenal dengan didikannya . Maka Dia pun dipilih menjadi guru etiket bagi Selena. Sejujurnya, harga diri Viscountess sedikit terluka, dia tidak pernah mau mengajari anak haram sebagai muridnya, tapi karena diminta langsung oleh sang ratu, maka mau tidak mau dia harus menjalankan tugasnya. Dalam ruang belajar, Selena yang ditinggal sendiri bersama dengan Viscountess pun menjalani pelajaran pertamanya. Mata kebencian itu langsung dirasakan oleh Selena. "Biasanya para Lady akan memulai etiketnya sejak dini, tapi yahh.... anak sah pasti berbeda dengan anak haram bukan?" Nadanya penuh dengan sarkastik menghina Selena. Tapi Selena sudah tidak bisa merasakan sakit hati lagi. Baginya perkataan itu tidak bisa melubangi hatinya . Kata kata tajam itu tidak bisa menjadi pedang dan membelah tubuh Selena. Selama Ibunya baik baik saja, dia bisa menerima perlakuan buruk apapun. Viscountess semakin mar
Selena dibawa ke sebuah kamar yang cukup mewah. Sang Ratu telah memutuskan bahwa dia akan menjerat wilayah Utara dengan ikrar pernikahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, dia harus membuat dombanya siap. Memberikan pelatihan etiket bangsawan adalah hal yang utama. Gadis yang tidak pernah diberi pendidikan pastilah akan susah mengejar ketertinggalannya . Mengingat tahun ini dia akan berusia 16 tahun, hanya butuh waktu setahun sampai dia mencapai usia legal dan menikah. Di hari pertama Selena menangis seharian. Kemudian, dia didatangi seorang dayang. Dia tidak membenci Selena dan hanya memberikan sedikit nasehat agar dia bisa bertindak. "Nasib kita kadang tidak hanya ditentukan oleh para Dewi atau pun Dewa. Sebagai manusia kita juga bisa bertindak. Memang terdengar tidak adil bagimu, tapi kalau kamu menyayangi Ibumu, jangan menjadi orang yang akan dibenci oleh orang yang bisa menentukan takdir kalian berdua." Setelah mendengarkan nasihat tersebut, Selena merenung dan menghentikan t
Hiruk pikuk pasar yang ramai adalah rutinitas harian. Disana semua aroma melebur menjadi satu. Dari bau ikan mentah, ikan matang, bau sayuran dan buah, bau aroma kie yang harum sampai bau keringat para pedagang. Rayana meras terpana melihat semua ini. Matanya berbinar binar, sungguh dia ingin sekali menangis melihat semua ini. Selama lebih dari 16 tahun, dia hidup bagai orang yang telah dilupakan oleh dunia. Jika ingin berdebat soal takdir, dia ingin menjadi orang pertama yang mundur. baginya kehidupannya telah diatur sedemikian rupa. Menjadi orang terasing satu sama lain. Hanya Selena penghiburan nya. Selena kini juga tidak terlalu kurus. Dia sepertinya mendapatkan banyak teman disini. Dia berteman dengan pedagang kue dan roti, juga ada beberapa pedagang sayur. Rupanya anaknya telah beradaptasi dengan sangat baik di lingkungan tersebut. Memang Rayana selalu banyak berjemur di paviliun tersebut, tapi entah mengapa rasanya udara matahari di pasar tersebut jauh lebih hangat, men
Rutinitas Selena adalah bangun pagi pagi sekali untuk ke pasar. Dia beberapa kali mengunjungi sang tabib . Untungnya tabib yang sudah berusia 63 tahun tersebut baik hati. Dia bahkan mengenalkan pedagang sayuran yang mau membeli sayur Selena, berkat itu dia bisa punya uang dan bahkan bisa membeli ikan. Selena sangat senang sekali . Untuk pertama kalinya dia mungkin akan makan ikan. Selain membeli ikan, dia juga bertanya kepada orang bagaimana cara mengolah ikan. Selena menjadi pandai berkomunikasi. Sesekali dia membantu tabib dan menjadi asistennya. Selena terampil dan cekatan. Dia juga punya bakat mengenali herba liar lewat aroma dan bentuknya . Namun Selena masih merahasiakan identitas nya. Dimana dia tinggal dan informasi pribadi lainnya . karena dia periang banyak orang orang di pasar yang menyukainya. Tabib tersebut juga punya 2 orang murid yang masih muda, mereka setahun dan dua tahun lebih tua dari Selena. Awalnya mereka risih melihat Selena, anak yang tidak tau asal usulnya s
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen