Lahirnya Pengendali Orion

Lahirnya Pengendali Orion

last updateÚltima actualización : 2025-10-06
Por:  Ady Farista En curso
Idioma: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 calificación. 1 reseña
56Capítulos
242vistas
Leer
Agregar a biblioteca

Compartir:  

Reportar
Resumen
Catálogo
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP

Adam Lloris, pemuda berusia 22 tahun yang hidup sebatang kara. Dia anak dari konglomerat, orang tuanya tewas saat dia berusia 5 tahun tanpa meninggalkan apa-apa. Harta dan warisannya dirampas oleh orang lain, dan dia dibesarkan di panti asuhan. Dia tidak pernah tahu siapa orang tuanya karena pengasuh yang menemukannya juga tewas setahun setelahnya. Saat remaja, dia akhirnya tahu siapa dan penyebab kematian orang tuanya serta harta warisan atas namanya. Namun, dia dikhianati oleh gadis yang dicintainya dan masuk perangkap sebuah organisasi yang ternyata adalah pembunuh keluarganya. Dia ditembak dan jatuh ke dalam jurang. Dia diselamatkan oleh seorang kakek yang mendiami jurang tersebut dan diberi kekuatan. Setelah 3 tahun dia kembali untuk membalas dendam terhadap orang yang bertanggung jawab atas kematian orang tuanya yang ternyata adalah pamannya sendiri.

Ver más

Capítulo 1

Bab 1. Pengkhianatan

“Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan?” suara Adam Lloris terdengar tegas meski ada getar di ujungnya. Pemuda 22 tahun itu berdiri kaku, matanya menyapu lingkaran pria-pria bersenjata yang tiba-tiba mengepung mereka.

Tangan Adam refleks menggenggam pergelangan Rachel dan menariknya ke belakang tubuhnya. Gadis itu—teman kuliah sekaligus kekasih yang telah bersamanya dua tahun—hanya bisa menahan napas, wajahnya pucat diterpa cahaya senja di ufuk barat.

Adam menyelipkan beberapa lembar kertas ke genggaman Rachel. “Simpan ini baik-baik,” bisiknya cepat. Dia tahu, apa yang ada di tangannya bisa menentukan segalanya. Rachel, putri tunggal seorang kurator museum internasional di Irlandia, menatapnya bingung tapi tetap mengangguk.

Di depan mereka, para pria bertopeng hitam berdiri diam, kecuali satu orang yang berani menampakkan wajahnya—pemimpin mereka, tampaknya.

"Serahkan benda itu, Rachel."

Pria maskulin itu mengulurkan tangannya untuk meminta kertas tersebut, tangan satunya lagi menodongkan pistol ke arah Rachel. Dari penampilannya bisa dipastikan mereka ini adalah sekelompok mafia.

"Kau mengenalnya? Kenapa dia bisa tahu namamu, katakan ada apa ini, Rachel?" tanya Adam tanpa melepaskan pandangan ke arah pria di depannya.

Gadis itu nampak ragu-ragu. Namun setelah pria asing itu mengeluarkan sebuah foto orang tua Rachel, gadis itu perlahan berjalan menuju pria yang mengenakan setelan hitam itu.

"Maafkan aku, Adam. Aku terpaksa melakukannya."

Adam tak percaya bahwa dia dikhianati oleh Rachel yang bersamanya sejak dua tahun belakangan ini. Ternyata ketulusan yang dia berikan tidak menjamin seseorang akan berkhianat.

"Tapi kenapa, Rachel? Hanya tinggal beberapa langkah lagi, kenapa?"

"Hahahaha. Itu pertanyaan bodoh, Adam Lloris. Benar itu namamu, kan, atau aku salah dalam penyebutannya," potong pria tersebut.

Kini perhatian Adam tertuju pada pria yang saat ini menggenggam kertas yang berisi data-data penyelidikan yang mengungkap pelaku pembunuhan orang tuanya dahulu, serta file kuno yang banyak dicari orang.

"Oh, iya, benar. Maaf aku belum memperkenalkan diri. Supaya kau tidak mati penasaran, ingat baik-baik, namaku August, pemimpin organisasi The Myth."

The Myth merupakan organisasi hitam yang bekerja di balik bayangan. Mereka sering disewa oleh kelompok tertentu yang berambisi untuk memuluskan jalan tanpa ada gangguan. Organisasi ini kadang bekerja sendiri mengumpulkan kekuatan dari benda-benda kuno yang berhubungan dengan sihir. Disinyalir, benda kuno itu digunakan untuk tujuan tertentu yang menyangkut reputasi The Myth.

"Lalu apa hubungannya denganku. Bukankah data-data itu tidak ada hubungannya dengan kalian?"

August tersenyum mengejek menanggapi pertanyaan Adam barusan. Dia beranggapan dengan memberi sedikit petunjuk akan membuka kembali ingatan Adam di masa lalu.

"Tentu saja ada, Adam Lloris. Kau ingat ini?" ujar August sembari menunjukkan tato lingkaran hitam di pergelangan tangannya.

Adam terdiam sejenak. Dia ingat pernah melihat tato itu sebelumnya, tapi lupa kapan waktu pastinya karena sudah sangat lama sekali. Dia tahu itu lambang gerhana bulan dari buku kuno yang dia baca di perpustakaan, tapi dia pernah melihat juga di tempat lain.

"Kau, kau yang membunuh orang tuaku!"

Ingatannya kembali pulih, itu adalah tato milik pembunuh yang membantai kedua orang tuanya dulu. Saat itu Adam yang berusia 5 tahun menyaksikan di depan matanya sendiri ayah dan ibunya bersimbah darah.

Adam berhasil kabur dan diselamatkan oleh seorang suster yang bekerja di panti asuhan. Di sana dia dirawat, tumbuh besar dan disekolahkan.

"Akhirnya kau ingat juga. Sampaikan salamku untuk ayah dan ibumu jika kalian bertemu di neraka," ujar August tanpa ekspresi.

Melihat August bersiap menembak Adam, Rachel lalu bangkit berusaha merebut pistol dari tangannya tapi gagal.

"Jangan, aku mohon hentikan. Bukan begini perjanjiannya," kata Rachel penuh harap.

"Minggir !"

Sebuah tamparan dari tangan kiri sudah cukup membuat Rachel terhuyung dan jatuh tersungkur. Pipinya terasa pedih akibat tamparan itu, nampak wajah sebelah kanannya memerah di kulitnya yang putih.

"Rachel!"

Adam hendak mendekat tapi gerakannya dihentikan dengan moncong pistol dan memaksanya untuk mundur.

"Diam di tempat. Untuk apa kau mengkhawatirkan seorang pengkhianat seperti dia," ucap August yang setelahnya melihat tangan Rachel merangkul kakinya dengan harapan agar August tidak melukai Adam.

Tanpa sepengetahuan August yang perhatiannya tertuju pada Rachel, diam-diam Adam meraih ponsel dan menekan tombol panggilan atas nama Gregor. Dia adalah teman Adam di panti asuhan dan teman kuliahnya. Dia ingin meminta bantuan Gregor untuk membantunya keluar dari situasi ini.

Tak lama kemudian, dia mendengar nada dering yang familiar dari salah satu pria yang memakai penutup kepala. Memang nada dering itu bisa siapa saja yang menggunakan, tapi entah kenapa dia merasa tidak asing.

Pria tersebut lantas mengambil ponselnya dan menatap layar. Lalu, dia menunjukkan tampilan layar tersebut dan nama Adam tertera di sana.

"Tidak mungkin. Katakan aku salah. Kau bukan Gregor, kan. Dari mana kau mendapatkan ponsel miliknya, apa kau sudah membunuhnya?" tanya Adam dengan nada tinggi.

Pria itu tidak menjawab, tapi segera dia membuka penutup kepalanya sendiri. Adam seketika terduduk bertumpu pada kedua lutut yang terasa lemas. Sahabat semasa kecil yang berbagi penderitaan, kini di depan mata atas dasar ideologi yang berseberangan.

"Gregor. Kenapa?"

Expandir
Siguiente capítulo
Descargar

Último capítulo

Más capítulos

A los lectores

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comentarios

user avatar
Bayu Raja Iblis
keren banget novelnya
2025-09-27 11:49:18
0
56 Capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status