"Setelah kejadian kemarin Putri Erika di hukum oleh raja, sang ratu yang meminta anaknya tidak di hukum kali ini hanya bisa menurut kepadanya supaya putri Erika tidak di hukum lebih berat lagi”.
Hari mulai di jalani oleh putri Erika dengan rasa jenuh karena ia harus menjalani hukuman dari sang raja. Putri Erika yang sudah menjelaskan kepada sang raja pun tidak mempercayainya.
“Ia hanya di temani oleh Fina untuk bermain atau sekedar teman cerita untuk sang putri”.
Aku sangat bosan bila berada di kamar ini terus menerus sepanjang hari, tidak ada aktivitas yang bisa di lakukan hanya di ruangan ini ucap putri Erika kesal.
“Lakukan saja apa yang kamu suka Putri contohnya melukis ataupun bernyanyi”.
Untuk saat ini aku sedang tidak mau melakukan itu Fina, Bagaimana kalu kita keluar dari kamar ini dan pergi?
Eum…. Aku tidak bisa Putri Erika aku di berikan tugas untuk menemanimu dan menjagamu di kamar ini, kalau aku mengajakmu keluar walaupun hanya untuk beberapa saat jika raja mengetahuinya aku akan di hukum oleh sang raja.
“Jika kau di hukum oleh ayahku aku akan membuat alasan dan membelamu supaya kau tidak di hukum aku sangat bosan jika harus berada di kamar ini seharian”. Ucap putri Erika memohon.
Baiklah tapi saat keluar kamar kau harus menggunakan tudung dan jangan sampai penyamaranmu terbongkar, karena saat ini sangat banyak penjaga yang lewat.
“Oke baiklah aku sudah siap”
Baiklah gunakan tudungmu dan bersiap-siap, kita akan segera keluar dari kamar ini.
CLICK
“Pintu mulai terbuka dan merek berdua pergi Dengan diam-diam dan sembunyi-sembunyi”.
Banyak Para penjaga yang memperhatikan Fina dan wanita berkerudung yang sangat misterius itu.
“Namun mereka berhasil keluar dan berada di perpustakaan istana untuk menghabiskan waktu hari ini, perpustakaan menjadi tempat yang sangat cocok untuk mereka di karenakan tempat ini sepi dan sunyi terlebih lagi perpustakaan ini sangatlah luas”.
Berjam-jam mereka menghabiskan waktu disana sampe matahari mulai tenggelam.
“Putri Erika hari sudah sore, sebaiknya kita kembali ke kamarmu secepatnya supaya tidak ketahuan oleh raja”.
Baiklah fina ayo kita kembali, sebelumnya aku mau mengambil beberapa buku untuk di baca di kamarku nanti.
“Baik putri”
Ayo aku sudah selesai mengambil buku, saatnya kita pergi dari sini.
Merekapun berjalan secara sembunyi-sembunyi sampai akhirnya mereka melewati Ruangan yang terdapat sang ratu, sang raja dan wanita misterius.
“Mereka berdua pun berhenti disana untuk mengintip dan mendengarkan percakapan mereka”
KENAPA KAMU DATANG KEMARI LAGI? APA YANG KAMU INGINKAN!!
“Yang aku inginkan Adalah menjadi Ratu di istna ini dan menggantikan kalian berdua sebagai pemimpin”
TIDAK BISA, SELAMANYA KAU TIDAK AKAN PERNAH MENJADI RATU DISINI, DAN JANGAN HARAP KAMU BIS MELAKUKAN ITU!!! Ucap sang raja dengan nada yang sangat tinggi.
“Wanita itupun mulai mengayunkan tongkat sihirnya, Namun tiba-tiba ada sesuatu yang terjadi”
GUBRAKK!!!!
“Suara buku berjatuhan dari genggaman sang putri, buku yang ia bawa tadi dari perpustakaan
Atas suara tersebut mereka bertiga melihat kearah Fina dan putri Erika”.
Putri Erika? Apa yang kau lakukan disini? Capat lari nak!!!
“Ayah, ibu siapa wanita itu?”
Perkenalkan Aku adalah Rena aku yang akan menggantikan ayah dan ibumu.
“Fina bawa Putri Erika segera keluar dari istana ini perintah!!!”
Aku tidak akan pergi dari istana ini !!! karena aku mampu melawanmu dengan kekuatan sihirku yang kumiliki !!!
"Putri Erika jangan melakukan itu !"
Kau ingin menantangku?
Apakah benar kau memiliki sihir?
"Ya tidak seperti kau hanya dengan menggunakan tongkat sihir saja, Hahaha sangat menyedihkan sekali!"
Beraninya kau merendahkanku!!
"Merekapun mulai menyerang satu sama lain, putri Erika melakukan hal yang tidak sepatutnya di lakukan ia menggunakan kekuatan sihir pada saat gegabah secara tidak langsung ia memberitahukan kepada penyihir jahat bahwa dia memiliki sihir yang alami dalam tubuhnya itu".
Karena sang putri baru saja belajar tentang sihirnya tentu saja ia kalah karena belum sepenuhnya menguasai kekuatan sihirnya itu, sihirnyapun terserap oleh tongkat penyihir rena dan putri Erika pun melemah.
"Habislah kau putri, aku akan membunuhmu hanya dengan tongkat sihirku ini".
Sang raja yang mendengar itu langsung menyerang penyihir rena dengan kekuatannya ia mendorong penyihir rena hingga terjatuh.
"Fina cepat bawa putri Erika pergi dari istana sejauh mungkin, aku titipkan putri Erika kepadamu Fina!!"
Penyihir rena segera bangkit dan menyerang raja dengan tongkat sihirnya sehingga ia terpental, ratu yang melihat itu juga menyerang penyihir rena untuk cepat membawa putri Erika pergi dari istana.
Putri Erika cepat pergi!! Biar ayah dan ibu yang menghadapi penyihir ini, kau harus segera pergi putri!!!
Tidak ayah, ibu aku tidak akan meninggalkan kalian begitu saja!
"Cepat bawa pergi putri Erika Fina!!!"
Fina pun membawa pergi putri Erika keluar dari istana dan jauh pergi ke dalam hutan.
"Namun sang penyihir rena menggunakan tongkatnya merubah sebuah benda di sekililingnya dengan wujud yang menyeramkan untuk kembali membawa rena".
Fina dan putri Erika berlari dengan sangat cepat supaya mereka tidak tertangkap, karena putri Erika harapan satu-satunya untuk menyelamatkan kerajaannya itu. Dengan mencari hewan sihir untuk membantunya.
“Keadaan rumah Hana Nampak sangat begitu berantakan, rumah yang seperti habis terkena oleh gempa bumi. Kejadian yang tidak mengenakkan yang di terima oleh Hana, padahal masalah yang sekarang ini tidak ada sangkut pautnya oleh Hana sendiri.”Hana mulai meyakini bahwa keputusannya ini, keputusan tentang membantu hubungan Candra dan Erika adalah konsekuensinya. Hana sendiri yakin bahwa keputusannya ini adalah hal yang benar dan tidak perlu di sesali karena perasaan seseorang tidak bisa di paksakan.“Dan Hana mengerti betul apa yang Candra rasakan, selama bertahun-tahun Candra memiliki hubungan dengan Nicky dengan hubungan yang tidak baik, dan kini saatnya untuk melepaskan semuanya itu. Tidak akan selamanya Candra terus bertahan dalam hubungan yang seperti itu.”Erika yang sedang ingin meli
“Candra langsung memberhentikan tarikan dari tangan Nicky yang ingin mengajaknya pergi ke danau yang danaunya sudah terlihat dan sedikit lagi akan sampai ke sana namun sudah di berhentikan oleh Candra sebelum sampai.”Di situ Candra mengalingkan wajahnya dan tidak mau bertatapan langsung dengan wajah Nicky, ia kesal terhadap Nicky yang masih bersifat seperti layaknya anak kecil yang harus selalu di manja dan di perhatikan dan lama kelamaan hatinya perlahan tidak lagi menyukai Nicky sebagai sahabat baiknya lagi walaupun mereka sudah bersahabat dari kecil.“Jika ada yang ingin kau sampaikan cepatlah, aku ingin pergi untuk melakukan sesuatu dan tidak ingin membuang-buang waktu yang tidak penting!”Candra kenapa kau sekarang menjadi seperti ini?Aku r
"Pagi sudah tiba, matahari sudah mulai keluar untuk bersiap melakukan tugasnya yaitu menyinari bumi dan memberikannya kehidupan kepada makhluk hidup." Perlahan sinar matahari masuk ke dalam kamarnya Erika, Erika yang sudah bangun menunggu Candra untuk bangun dari tidurnya juga."Ia kemudian menatap wajah Candra secara seksama ia mulai menyentuh alis candra dengan perlahan turun ke hidung dan mulai menuju bibirnya, wajah Candra bila di lihat dari dekat jauh lebih menawan terlebih lagi jika mereka bertatap-tatapan."Erika sudah mulai menumbuhkan benih-benih cinta kepada Candra dan perlahan mulai menyukainya dengan perasaan yang tulus, karena saat ini Candra merupakan pria pertama yang berhasil membuatnya jatuh cinta."Namun di saat jari jemarinya sedang bermain di wajah C
"suara seorang wanita tua yang sedang menyapa candra, Candra tidak membalas sapaan wanita tersebut yang ia rasakan ketika wanita itu." menyapanya tubuhnya menjadi kaku dan terasa sangat sulit untuk di gerakkan yang semestinya ia bisa memegang penuh kendali atas tubuhnya itu, hati dan pikirannya saat ini seolah-olah sedang berdebat atas kejadian saat ini."Candra yang hanya berniat datang ke sini untuk membelikan obat untuk calon kekasihnya itu kini harus menghadapi masalah yang sangat besar baginya, ia berusaha menggunakan tubuhnya itu secara paksa dengan cepat ia langsung bersujud sambil memegangi kaki nenek tersebut."Ia hanya bisa mengucapkan kata maaf kepada nenek atas apa yang telah terjadi dan perbuatannya itu yang ceroboh karena tidak bisa menjaga tokonya ini dengan baik, tak terasa air matanya terbendung da
“Di ruangan yang sepi dan sunyi tidak Nampak lagi seorang pun yang datang untuk mampir membeli sebuah obat, hanya ada Candra yang sedang mengobati luka di dahinya karena pelanggan pertamanya yang kasar itu." Ia tak bisa berbuat apa-apa selain bersabar dan diam tanpa kembali membalas perlakuan pelanggannya itu, bisa saja Candra meelakukan hal yang lebih terhadapnya akan tetapi ia sulit untuk menyakiti seorang wanita.Candra yang sudah mengobati lukanya itu langsung membersihkan serpihan pecahan kaca botol obat supaya tidak mengenai kaki siapapun untuk mencegah kecelakaan kecil dan segera membuangnya ke tempat sampah.“Kemudian ia memperhatikan kembali secarik kertas daftar harga dan jenis obat supaya tidak menyebabkan pelanggan tidak menunggu lama dan mempelajari kesalahan yang sebelumnya terjadi demi me
“Candra terjebak terbangun dari mimpi buruknya, berfikir bahwa mimpi itu seolah-olah terjadi dengan kejadian seperti di dunia yang nyata." namun pikirannya itu membuat tugasnya terganggu dan mulai berfikir kembali itu adalah sebuah mimpi dan mimpi hanyalah bunga tidur bagi seseorang yang terlalu kelelahan dalam aktivitasnya yang sehari-hari di lakukan.Ia langsung dengan cepat menyelesaikan apa yang di suruh oleh sang nenek dalam membersihkan ruang yang sangat kotor sebelumnya dan bernafas lega akan hal itu yang membuatnya sedikit merasa senang.“Candra langsung merapihkan kembali peralatan yang ia gunakan untuk membersihkan ruangan ke tempat semula dan berniat untuk langsung menemui sang nenek untuk memberitahukan bahwa dia telah selesai dengan tugasnya."