Beranda / Fantasi / Princess in A Castle / Pertemuan dengan sang kuda sihir

Share

Pertemuan dengan sang kuda sihir

Penulis: Mr. X
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-11 10:43:54

"Di balik sebuah pepohonan dan semak-semak yang rindang Nampak seekor kuda yang sangat cantik, sebuah kuda yang memiliki warna yang berbeda dari kuda kebanyakan Nampak sangat berkilau saat matahari mengenai tubuh kuda tersebut”.

Putri Erika akhirnya menemukan kuda tersebut di balik semak-semak ia menatap kuda tersebut dari kejauhan.

"Sang putri kagum dengan kuda tersebut, Putri Erika ingat bahwa dia membawa sebuah apel saat sedang  di perjalanan menuju ke desa ini".

“Ia pun jalan secara perlahan-lahan menuju kuda tersebut supaya kuda tersebut tidak merasa terancam kepadanya”

Selangkah demi selangkah ia mulai mendekati tersebut sembari menyodorkan tangannya yang menggenggam sebuah apel.

"Namun sang kuda yang melihat itu menganggap putri Erika adalah ancaman berbahaya bagi dirinya".

Tiba-tiba kuda tersebut meringkik dengan sangat nyaring membuat Putri Erika terkejut.

"Kuda tersebut berlari dengan sangat cepat di balik pelarian itu sang kuda tidak menyadari bahwa di depannya ada jebakan pemburu untuk menangkap seekor rusa, sampai akhirnya kuda itu terperangkap sebuah jerat pemburu".

Kuda itupun bersuara lebih nyaring lagi karena terkena perangkap pemburu mengenai kakinya yang membuat kuda itu kesakitan yang mengakibatkan ia menjadi tidak bisa diam karena panik kakinya terjebak sebuah jerat.

Oh tidak…  

“Putri Erika bergegas mendekati kuda tersebut, dan melihat keadaan sang kuda Nampak terjerat pemburu yang menyebabkan ia terluka dan terus bersuara”.

Kuda itu ketakutan dengan sang putri karena kuda itu menganggap putri adalah ancaman besar baginya karena ia adalah manusia, karena ia pernah hampir tertangkap oleh manusia yang menginginkan dirinya hanya sebatas uang.

Sang putri mencoba melepaskan jerat tersebut dari sang kuda, lagi-lagi kuda itu meringkik sangat keras. Entah apa yang kuda itu rasakan saat ini. Namun aura mencoba menenangkan kuda tersebut supaya jerat itu cepat untuk segera lepas dari kakinya.

“Telah sekian berusaha sang putri mencoba sampai akhirnya jerat di kaki sang kuda terlepas namun kakinya terluka, Namun Putri Erika segera merobek gaunnya untuk mengobati kaki sang kuda supaya tidak kesakitan”.

Putri Erika memberikan kuda itu dengan apel yang di genggamannya tadi dan memberikannnya kepada sang kuda, Kelihatannya kuda itu sudah jauh lebih tenang dari yang sebelumnya.

Putri Erika perlahan menempatkan tangannya ke kepala sang kuda dan mulai mengusapnya secara perlahan. Untuk mendapat kepercayaan kepada sang kuda bahwa dia bukanlah ancaman bagi dirinya.

“Tidak apa kuda, aku tidak ada niatan untuk menyakitimu aku hanya ingin sebatas menolongmu saja jadi tenanglah seraya mengusap kepala si kuda”.

Akhirnya sang kuda mulai luluh dan menurut ke Putri Erika sembari memakan apel yang di berikan oleh putri Erika. 

"Putri Erika mulai memandangi kuda tersebut dengan seksama, karena kuda itu jauh lebih cantik saat dia berada di sisi kuda tersebut".

Tiba-tiba…

“Putri Erika kamu dimana!” 

Suara teriakan para pengawal membuat sang kuda mulai tidak tenang, Putri Erika yang melihat itu segera menenangkannya kembali namun usahanya sia-sia saja.

Akhirnya sang putri bergegas menuju ke kerumunan para pengawal untuk menghentikan suara-suara yang membuat sang kuda takut.

“Apa yang terjadi denganmu putri? Kenapa kau menjadi seperti ini?”

Ayah, Ibu baru saja aku menolong seekor kuda yang terkena jerat pemburu, Kuda itu sangat kesakitan Aku tidak ada alasan untuk tidak menolongnya.

“Dimana kuda itu berada?”

Disana yah! Sambil menunjuk di balik pepohonan dan semak-semak yang rimbun.

“Sang raja memerintahkan para pengawal untuk memeriksanya, Namun setelah di periksa tidak ada seekor kuda, Yang ada hanyalah Rusa yang terjerat”.

Karena itu sang raja marah karena mengira sang putri telah berbohong kepada dirinya, lantas mereka kembali ke kerajaan.

“Disana Putri Erika hanya di interogasi dengan di beri banyak pertanyaan oleh sang raja, setelah itu sang putri dihukum di kunci di kamarnya dan tidak di perbolehkan untuk keluar kamar”.

Sang raja melakukan hukuman tersebut karena raja khawatir dengan putri Erika supaya tidak melakukan hal seperti ini lagi, sang raja dengan berat hati memberikan hukuman pertama kepada dirinya, walaupun begitu sang raja masih sangat menyayangi putri Erika hal itu di lakukan demi kebaikan sang putri Erika sendiri.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Widianti 13
kalimatnya kurang2 yah, perlu diperbaiki
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Princess in A Castle   Masalah

    “Keadaan rumah Hana Nampak sangat begitu berantakan, rumah yang seperti habis terkena oleh gempa bumi. Kejadian yang tidak mengenakkan yang di terima oleh Hana, padahal masalah yang sekarang ini tidak ada sangkut pautnya oleh Hana sendiri.”Hana mulai meyakini bahwa keputusannya ini, keputusan tentang membantu hubungan Candra dan Erika adalah konsekuensinya. Hana sendiri yakin bahwa keputusannya ini adalah hal yang benar dan tidak perlu di sesali karena perasaan seseorang tidak bisa di paksakan.“Dan Hana mengerti betul apa yang Candra rasakan, selama bertahun-tahun Candra memiliki hubungan dengan Nicky dengan hubungan yang tidak baik, dan kini saatnya untuk melepaskan semuanya itu. Tidak akan selamanya Candra terus bertahan dalam hubungan yang seperti itu.”Erika yang sedang ingin meli

  • Princess in A Castle   Pertengkaran

    “Candra langsung memberhentikan tarikan dari tangan Nicky yang ingin mengajaknya pergi ke danau yang danaunya sudah terlihat dan sedikit lagi akan sampai ke sana namun sudah di berhentikan oleh Candra sebelum sampai.”Di situ Candra mengalingkan wajahnya dan tidak mau bertatapan langsung dengan wajah Nicky, ia kesal terhadap Nicky yang masih bersifat seperti layaknya anak kecil yang harus selalu di manja dan di perhatikan dan lama kelamaan hatinya perlahan tidak lagi menyukai Nicky sebagai sahabat baiknya lagi walaupun mereka sudah bersahabat dari kecil.“Jika ada yang ingin kau sampaikan cepatlah, aku ingin pergi untuk melakukan sesuatu dan tidak ingin membuang-buang waktu yang tidak penting!”Candra kenapa kau sekarang menjadi seperti ini?Aku r

  • Princess in A Castle   Marah

    "Pagi sudah tiba, matahari sudah mulai keluar untuk bersiap melakukan tugasnya yaitu menyinari bumi dan memberikannya kehidupan kepada makhluk hidup." Perlahan sinar matahari masuk ke dalam kamarnya Erika, Erika yang sudah bangun menunggu Candra untuk bangun dari tidurnya juga."Ia kemudian menatap wajah Candra secara seksama ia mulai menyentuh alis candra dengan perlahan turun ke hidung dan mulai menuju bibirnya, wajah Candra bila di lihat dari dekat jauh lebih menawan terlebih lagi jika mereka bertatap-tatapan."Erika sudah mulai menumbuhkan benih-benih cinta kepada Candra dan perlahan mulai menyukainya dengan perasaan yang tulus, karena saat ini Candra merupakan pria pertama yang berhasil membuatnya jatuh cinta."Namun di saat jari jemarinya sedang bermain di wajah C

  • Princess in A Castle   Penjelasan

    "suara seorang wanita tua yang sedang menyapa candra, Candra tidak membalas sapaan wanita tersebut yang ia rasakan ketika wanita itu." menyapanya tubuhnya menjadi kaku dan terasa sangat sulit untuk di gerakkan yang semestinya ia bisa memegang penuh kendali atas tubuhnya itu, hati dan pikirannya saat ini seolah-olah sedang berdebat atas kejadian saat ini."Candra yang hanya berniat datang ke sini untuk membelikan obat untuk calon kekasihnya itu kini harus menghadapi masalah yang sangat besar baginya, ia berusaha menggunakan tubuhnya itu secara paksa dengan cepat ia langsung bersujud sambil memegangi kaki nenek tersebut."Ia hanya bisa mengucapkan kata maaf kepada nenek atas apa yang telah terjadi dan perbuatannya itu yang ceroboh karena tidak bisa menjaga tokonya ini dengan baik, tak terasa air matanya terbendung da

  • Princess in A Castle   Melayani Pembeli 2

    “Di ruangan yang sepi dan sunyi tidak Nampak lagi seorang pun yang datang untuk mampir membeli sebuah obat, hanya ada Candra yang sedang mengobati luka di dahinya karena pelanggan pertamanya yang kasar itu." Ia tak bisa berbuat apa-apa selain bersabar dan diam tanpa kembali membalas perlakuan pelanggannya itu, bisa saja Candra meelakukan hal yang lebih terhadapnya akan tetapi ia sulit untuk menyakiti seorang wanita.Candra yang sudah mengobati lukanya itu langsung membersihkan serpihan pecahan kaca botol obat supaya tidak mengenai kaki siapapun untuk mencegah kecelakaan kecil dan segera membuangnya ke tempat sampah.“Kemudian ia memperhatikan kembali secarik kertas daftar harga dan jenis obat supaya tidak menyebabkan pelanggan tidak menunggu lama dan mempelajari kesalahan yang sebelumnya terjadi demi me

  • Princess in A Castle   Melayani Pembeli

    “Candra terjebak terbangun dari mimpi buruknya, berfikir bahwa mimpi itu seolah-olah terjadi dengan kejadian seperti di dunia yang nyata." namun pikirannya itu membuat tugasnya terganggu dan mulai berfikir kembali itu adalah sebuah mimpi dan mimpi hanyalah bunga tidur bagi seseorang yang terlalu kelelahan dalam aktivitasnya yang sehari-hari di lakukan.Ia langsung dengan cepat menyelesaikan apa yang di suruh oleh sang nenek dalam membersihkan ruang yang sangat kotor sebelumnya dan bernafas lega akan hal itu yang membuatnya sedikit merasa senang.“Candra langsung merapihkan kembali peralatan yang ia gunakan untuk membersihkan ruangan ke tempat semula dan berniat untuk langsung menemui sang nenek untuk memberitahukan bahwa dia telah selesai dengan tugasnya."

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status