Share

Pelarian

"Fina menggandeng tangan Putri Erika, dia terus menarik tangan putri Erika menuntun dan berlari jauh ke dalam hutan, setidaknya mereka berhasil harus  menghindarkan diri dari hewan yang di beri mantra oleh penyihir rena”.

Disaat mereka sedang terburu-buru lari dari kejaran itu salah satu hewan berhasil memegang gaun sang putri dengan cakarnya yang tajam.

“Ah tidak…. Gaunku tertarik oleh hewan itu Fina!”

Fina pun segera mengambil batang kayu untuk memukul hewan tersebut, Fina berusaha melawan hewan itu dengan sekuat tenaganya hewan itu mencakar Fina tetapi tidak terluka hanya saja pakaiannya menjadi sobek dan alas kakinya pun terlepas, Fina melawan hewan itu dengan panik dan terburu-buru karena segerombolan hewan lainnya semakin mendekat.

BUGH 

“Suara pukulan itu pun terdengar sangat keras, Fina yang berusaha melepaskan cengkraman hewan itu dari gaun sang putri”.

Hewan itupun terbentur oleh pohon, ketika hewan itu terbentur hewan itu menjadi sebuah pecahan Gelas. 

“Ayo putri kita harus berlari lagi hewan yang menuju kesini semakin banyak!”

Iya Fina aku mau merobek gaunku terlebih dahulu supaya mereka tidak mencengkram gaunku lagi. 

Putri Erika mulai merobek gaunnya hingga menjadi pakaian yang pendek supaya hewan itu tidak menarik atau mencengkram gaun putri Erika lagi.

“Ayo Putri!”

Fina segera menggenggam tangan sang putri dan segera bergegas pergi dari kejaran hewan lainnya yang berusaha menangkap mereka.

“Dalam pelarian itu kaki Fina terluka karena tidak menggunakan alas kakinya saat berlari, kakinya tertancap dahan-dahan hingga darahnya terus mengalir”.

Tunggu dulu Fina! Kakimu terluka cukup parah bagaimana mungkin kita menjutkan pelarian ini sebaiknya kita harus bersembunyi saja!

“Tidak ada waktu putri kita tidak akan sempat mencari persembunyian dari hewan-hewan itu, lupakan saja luka yang ada di kakiku karena keselamatan mu yang paling utama dan kaulah yang satu-satunya yang bisa menyelamatkan kerajaan, jika aku tertangkap maka sia-sialah usahaku! Ucap Fina yang menangis”.

Mereka hanya terus berlari sampai akhirnya mereka tiba di tepian jurang yang terjal.

“Bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan?”

Disaat itu Fina mulai panik karena dari kejauhan hewan-hewan itu perlahan mulai berdatangan kepada Fina dan putri Erika.

“Aku akan menggunakan sisa-sisa tenaga sihirku untuk melakukan hal sesuatu agar kita bisa terlepas dari kejaran itu, percayakan saja padaku Fina yang kubutuhkan saat ini hanyalah sebuah ketenangan supaya sihirku dapat bekerja”.

Baiklah putri Erika aku tidak akan mengganggumu, aku akan memberikan sedikit waktu untukmu.

“Baiklah terimakasih Fina semoga sihirku kali ini dapat bekerja”

Putri Erika mulai memenjamkan matanya dan membaca sebuah mantra dari mulutnya.

“Dengan kekuatan sihirku, Berikanlah aku sesuatu untuk bisa dari kejaran hewan dari penyihir yang jahat itu demi kebaikanku dan juga kebaikan orang lain”.

Tiba-tiba ada cahaya yang memancar dari tangan putri Erika da nada sesuatu yang terjadi yaitu ada sebuah jembatan yang terbuat dari cahaya.

“Putri Erika pun mulai membuka matanya perlahan ia menggenggam tangan Fina dan mulai menaiki jembatan cahaya tersebut dan mulai berjalan, di saat mereka berjalan jembatan cahaya itu mulai menghilang mengikuti jalannya putri Erika dan Fina sampai akhirnya mereka berada di seberang jurang”.

Para hewan yang berusaha mengejar mereka terjatuh dan sebagian dari mereka pun kembali lagi ke istana.

“Putri Erika dan Fina mereka mulai bergegas lari kembali sampai akhirnya mereka kelelahan”.

Mereka beristirahat di bawah pohon yang besar disitu Putri Erika mengobati luka Fina dengan seadanya. Disaat putri Erika ada sorotan cahaya yang mengenai mata putri Erika ia segera melihat keadaan.

Sampai akhirnya ia sampai di pepohonan yang menjuntai ke bawah dan sorotan itu berada di balik sebuah pohon yang menjuntai ke bawah tersebut, nampk sebuah menara kastil tua ia melihat ke sekeliling, tempat ini sangat aman untuk peristirahatan mereka malam ini.

“Putri Erika bergegas kembali untuk menemui Fina untuk memberitahukan hal ini kepadanya”.

Fina aku berhasil menemukan sebuah kastil tua, itu mungkin akan berguna untuk peristirahatan kita malam ini, karena kita tidak mungkin untuk melakukan perjalanan ini lebih jauh karena keadaanmu yang seperti ini.

“Benarkah putri itu bagus, akupun tidak mungkin melanjutkan perjalanan ini karena aku pun sudah kuat lagi berlari ataupun berjalan, setidaknya kastil itu bisa untuk menghindari dari kejaran hewan yang mungkin masih mengejar kita”.

Putri Erika pun membantu Fina untuk berjalan dan kembali ke kastil tu yang putri temukan itu tadi. Sampai saat mereka berdua sampai di depan pohon yang menjuntai ke bawah putri menumbuhkan tanaman dengan sihirnya di depan gua tersebut supaya mereka tidak di ketahui dan tanaman ini sebagai pagar pembantas supaya mantra atau sihir jahat tidak bisa masuk begitu saja.

“Merekapun masuk ke kastil tersebut dan mulai berdiskusi apa saja yang mereka harus lakukan di hari esok”

Bagaimana selanjutnya Putri Erika? Apa yang harus kita lakukan untuk besok?

“Putri Erika hanya tertunduk lemas karena tenaganya habis untuk menyelamatkan mereka berdua dari kejaran hewan tersebut”.

Aku tidak ingin terburu-buru untuk membuat keputusan karena kejadian ini membuat akupun syok, tapi aku akan bertanggung jawab atasmu juga Fina kita lanjutkan saja besok tenaga kita berdua telah habis untuk saat ini. Istirahatlah Fina

“Baik putri”

Di malam itupun mereka berdua berhasil dari kejaran para hewan,

Fina dan Putri Erika sangat kelelahan akan hal itu, namun tidak sampai di situ mereka harus memikirkan bagaimana cara mereka untuk mengalahkan penyihir rena yang jahat itu, karena sang putri belum mengetahui kelemahan penyihir rena untuk saat ini.

terlebih lagi putri Erika baru mampu mengendalikan sihirnya dan di saat ini tidak ada peri yang membimbingnya untuk menggunakan sihirnya tersebut karena sang putri sendiri belum mengetahui seberpa besar kekuatan yang ia miliki untuk saat ini.

“Sampai akhirnya mereka berdua tertidur lelap di kastil tua itu”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status