Cleo sedang menyusuri bibir pantai dengan salah satu pelayannya yang memang selalu mengikutinya ke mana pun ia pergi.
Ada satu hal yang membuat Cleo kepikiran. Yaitu adalah kehadiran Kenma pada acara pembukaan hotel baru milik keluarga Akinori.
Tentu saja itu adalah hal yang aneh menurutnya. Pasalnya Kenma bukanlah berasal dari keluarga bangsawan. Ditambah lagi, itu bukanlah tempat yang seharusnya didatangi oleh Kenma. Membuat Cleo bertanya-tanya, apakah memang Kenma memiliki hubungan rahasia dengan keluarga Akinori.
Pertanyaan itu berhenti ia pikirkan saat ia melihat Kenma juga ada di pantai itu. Jarak mereka memang terbilang cukup jauh. Namun Cleo bisa melihat dengan jelas bahwa Kenma di depan sana sedang memotret pemandangan pantai dengan sebuah kamera.
Tanpa pikir panjang, Cleo langsung menghampiri laki-laki itu.
Kenma sendiri yang menyadari bahwa Cleo mendekat langsung menghentikan aktivitas memotretnya lalu menghadap ke arah Cleo.
"Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Cleo saat sudah berada di dekat Kenma.
"Memotret beberapa pemandangan," jawab Kenma dengan santainya sambil menunjukkan kamera miliknya.
"Lalu, kamu sendiri?" tanya Kenma balik.
"Aku berlibur di sini dan akan tinggal di daerah ini sampai besok," jawab Cleo.
"Bagaimana bisa kamu ada di sini? Bukannya kamu ada pekerjaan paruh waktu?" tanya Cleo mulai mempertanyakan tentang alasan keberadaan Kenma di tempat itu.
"Ini aku juga sedang menjalani pekerjaan paruh waktu. Aku seorang fotografer amatir dari salah satu agensi. Aku diminta untuk menghadiri acara pembukaan hotel milik keluarga Akinori. Dan sebelum aku pulang, aku ingin mengabadikan beberapa pemandangan sebagai kenangan," jawab Kenma sembari kembali memotret beberapa pemandangan yang ada di sekitarnya.
Cleo terdiam sejenak. Cleo sejak awal memang ingin menanyakan tentang alasan mengapa Kenma datang ke pembukaan hotel milik keluarga Akinori. Namun ternyata, sebelum pertanyaan itu ia lontarkan, Kenma sudah lebih dulu memberitahunya.
"Kembalilah ke hotel. Aku akan bersamanya untuk beberapa saat," ujar Cleo pada pelayannya.
"Baiklah. Kalau begitu saya pamit pergi," jawab Sang Pelayan sambil membungkukkan badannya lalu melenggang pergi ke arah hotel.
"Jika kamu memang tamu undangan dari keluarga Akinori untuk meliput acara pembukaan hotel mereka, mengapa kamu tidak ada di dalam? Semua wartawan dan artis-artis ada di sana," tanya Cleo pada Kenma.
"Aku tidak bisa. Aku berasal dari agensi kecil. Berbanding terbalik dengan mereka yang sudah mempunyai nama-nama besar. Akan sangat terlihat sangat tidak sopan bagiku jika bergabung bersama mereka," jawab Kenma sambil memeriksa beberapa hasil fotonya.
"Lantas apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"
"Aku akan kembali ke pusat kota. Namun sebelum itu, aku akan mencari makan. Tadi sebelum aku ke sini, aku melihat ada beberapa kedai. Aku akan makan lebih dulu di sana."
"Memangnya kamu punya uang untuk itu?"
"Punya. Aku mendapatkan uang makan dan uang transportasi dari agensiku. Sebenarnya aku ingin menyimpan uang makannya untuk kebutuhan sehari-hariku, namun setelah dipikir-pikir lagi aku mungkin tidak akan bisa kembali lagi ke kota ini setelah ini. Jadi aku memilih untuk menggunakannya untuk memakan makanan khas dari kota ini."
"Kalau begitu simpan saja uangmu dan ikutlah denganku. Aku akan mentraktir mu."
Kenma tersenyum kecil mendengar itu. Bisa memakan makanan dan minuman enak tanpa harus mengeluarkan uang, tentu saja ia sangat menyukai itu. Namun sayangnya ia tidak bisa melakukannya.
"Kita tidak seharusnya sedekat itu. Kita juga seharusnya tidak berbicara berdua di tempat terbuka seperti ini. Bisa saja ada wartawan yang melihat kita dan membuat kabar buruk yang bisa merugikan keluargamu. Pahamilah posisinya. Aku di sini hanyalah rakyat jelata. Dan kamu adalah seorang bangsawan dari Keluarga Pilar. Mengertilah, aku mengatakan ini untuk kebaikanmu bukan untuk kepentinganku," jawab Kenma sambil menatap Cleo.
"Aku suka caramu berpikir. Namun aku membenci caramu menyampaikannya. Kamu mengatakan hal itu, seakan-akan kamu tidak berhak ada di sisi siapa pun," balas Cleo.
"Aku sangat berterima kasih jika seandainya kamu menganggap tidak pernah bertemu dengan ku di sini. Diskriminasi yang aku terima saat di sekolah sudah lebih dari cukup. Jika mereka tau aku berbincang santai denganmu seperti ini, aku tidak tau lagi apa yang akan mereka lakukan terhadapku. Jadi bisakah kamu meninggalkanku sendirian?"
Cleo menatap secara saksama mata Kenma. Ia tidak bisa menutup mata dan telinga sehingga bisa menganggap semua itu tidak ada. Diskriminasi tentu saja ada. Tidak peduli seberapa bagus sekolah dan sebangsawan apa pun murid-murid yang ada di sana, diskriminasi tetap saja ada.
"Baiklah. Kalau begitu kita akhiri saja di sini. Aku juga tidak ingin memberimu beban lebih banyak lagi. Jadi sampai jumpa di sekolah," ujar Cleo lalu melenggang pergi.
Kenma menghela nafas lega saat melihat Cleo sudah mulai menjauh. Namun Kenma tau bahwa itu belum selesai.
Pandangannya beralih menatap ke arah sisi tenggara dari tempatnya berada. Atau lebih tepatnya ke arah seorang perempuan yang sedari tadi memang sudah berada di sana dan mengawasinya dan Cleo.
Perempuan yang seharusnya dijauhinya. Ternyata sudah melihat keberadaannya. Dan sekarang mulai mendekat.
Ada seorang perempuan dengan wajah yang sangat cantik berjalan mendekat ke arah Kenma. Sedari penampilan dan bentuk tubuhnya yang sangat ideal, perempuan itu terlihat seperti seorang artis atau model.Dan tanpa pikir panjang, Kenma langsung menyadari bahwa perempuan itu adalah Hotaru Cappella.Seorang perempuan yang seharusnya ia hindari."Apakah kamu seorang wartawan? Aku sempat memperhatikan mu tadi di dalam," ujar Hotaru saat sudah berada di dekat Kenma."Bisa dibilang seperti itu," jawab Kenma tanpa memandang ke arah Hotaru."Lantas apa hubunganmu dengan Cleo? Tadi aku melihat Cleo berbincang denganmu. Dia yang menghampiri mu duluan. Dan dia juga yang pergi lebih dulu. Sepertinya tidak mungkin jika di antara kalian tidak ada hubungan pertemanan. Kamu dari keluarga bangsawan mana?" "Sepertinya kamu salah sangka. Aku bukanlah anak dari keluarga bangsawan mana pun. Aku hanyalah orang biasa. Dan perihal Cleo, kami hanya sebatas saling kenal. Kami juga tidak sedekat itu sampai-sampai
Rias sudah kembali ke kediamannya setelah kemarin dua hari ia habiskan di kota Vanora. Rias sedang sarapan sebelum ia berangkat ke kantor untuk mengurus beberapa berkas.Seperti biasa. Ia ditemani oleh Vans. Dan beberapa pengawalnya yang berdiri tegap di pinggir ruangan untuk menjaganya."Bagaimana dengannya kemarin?" tanya Rias pada Vans."Kenma tidak sengaja bertemu dengan Cleo dan Hotaru. Namun Kenma bisa mengatasi. Dia anak yang cukup cerdas. Jadi akan mudah untuknya menciptakan sebuah kebohongan menjadi terasa nyata," jawab Vans."Seharusnya belum waktunya dia bertemu dengan Hotaru. Namun karena sudah terlanjur, ya sudahlah. Untuk selanjutnya, sebisa mungkin kamu jauhkan Hotaru dari Kenma sampai Kenma benar-benar sudah selesai dengan Cleo dan Yoshino.""Baik. Akan saya ingat.""Lalu, apa ada yang menarik terjadi kemarin?""Tidak ada. Kemarin Kenma pulang lebih dulu mengingat hari ini dia akan kembali bersekolah, jadi aku tidak menerima laporan apa pun darinya. Dia hanya menitipka
Kenma menghembuskan nafas panjang setelah baru saja keluar dari warnet. Hari ini, ia ditugaskan untuk mencari informasi lebih dalam tentang beberapa keluarga bangsawan. Jadi ia tidak ada di sisi Rias untuk hari ini.Dan di warnet lah ia mencari informasi itu. Ia untuk mengakses beberapa web rahasia dan membeli beberapa informasi rahasia dari penjual gelap.Ia mendapatkan beberapa informasi penting. Dan itu akan ia serahkan besok pagi kepada Rias, mengingat saat ini sudah pukul 22.46.Kenma merenggang tubuh sejenak. Namun gerakan itu tiba-tiba berhenti saat ada seorang perempuan yang tingginya hampir sama dengannya berhenti tepat di hadapannya.Kenma sebelumnya tidak menyadari. Karena wajah perempuan itu tertutup oleh masker berwarna putih dan perempuan itu juga menggunakan sebuah topi hitam.Kenma penasaran. Apa yang membuat perempuan itu menghentikan langkahnya di hadapannya."Kamu yang ada di pantai Vanora bukan?" tanya perempuan itu sembari membuka maskernya."Sial, kenapa aku haru
Hotaru menghela nafas saat mendengar itu. Hotaru dan Kenma tidak pernah berbicara hal pribadi selama ini. Bahkan mereka baru bertemu untuk yang kedua kalinya. Namun entah mengapa, Kenma bisa menebak perasaannya dengan benar."Aku bukannya tidak menyukai pekerjaan ini. Hanya saja jika memang aku diberi pilihan aku ingin menjadi seorang dokter," ujar Hotaru lalu kembali menikmati mie instan miliknya."Lantas mengapa kamu tidak berusaha untuk menjadi dokter?" tanya Kenma."Tidak bisa. Sebagai orang awam, seharusnya kamu tau bagaimana pandangan orang-orang terhadap keluargaku. Jika aku mengambil langkah lain, bisa saja keluarga ku akan terkena imbasnya.""Mengapa kamu ingin menjadi dokter?""Aku ingin menyembuhkan orang-orang yang aku sayangi."Kenma tersenyum kecil mendengar hal itu. Perempuan egois. Sejak awal pertemuannya dengan Hotaru, ia selalu saja menganggap bahwa perempuan itu selalu memikirkan dirinya sendiri. Dan anggapannya itu diperkuat oleh ucapan Hotaru tadi."Apakah kamu ti
Kenma harus kembali dengan para OSIS saat mendapatkan undangan dari Yoshino. Sebenarnya Kenma sudah cukup muak dengan Yoshino dan Cleo. Namun apadaya, ia mau tidak mau harus menuruti kemauan kedua orang itu untuk sementara waktu supaya ia tidak dicurigai.Dan sekarang tiba saatnya. Saat di mana ia harus berhadapan dengan kedua orang yang ia tidak sukai."Aku rasa kamu sudah cukup tau perihal rencana kerja sama antara SMA Lynx dan SMA Arcturus. Menurutmu bagaimana dengan hal itu?" tanya Yoshino sambil menatap Kenma."Kenapa kamu menanyakan hal ini padaku?" tanya balik Kenma."Tidak ada alasan pasti. Aku hanya ingin tau pendapat dari orang awam," jawab Yoshino."Tidak terlalu buruk. Hanya saja apa yang ingin diraih dari hal itu? Apakah sebanding dengan apa yang akan dikorbankan? Ataukah malah akan membuat keuntungan di satu pihak saja, lalu akan berakhir menjadi sebuah permusuhan yang lebih besar?" balas Kenma."Tidak bisa dipungkiri, pembelajaran di SMA Lynx di beberapa bulan belakang
Kenma bertugas untuk menemani Rias di kantor hari ini. Ia berjaga di sisi Rias. Sedangkan Vans sedang membawa mobil pribadi Rias ke tempat cuci mobil, mengingat mobil itu sudah mulai terlihat kotor.Seperti biasa. Rias sibuk dengan pekerjaannya. Sedangkan Kenma juga sibuk dengan buku modul miliknya.Saat sedang berjaga di sisi Rias, Kenma memang diizinkan untuk belajar. Rias sendiri juga tidak mempermasalahkan itu. Bahkan Rias yang mengizinkannya. Karena bagi Rias akan cukup merepotkan bagi mereka jika seandainya nilai pelajaran Kenma merosot dan Kenma kehilangan beasiswanya."Rasanya aku ingin kembali bersekolah," ujar Rias sambil menatap malas laptop miliknya."Tidak ada yang menyenangkan di sekolah," jawab Kenma yang masih fokus menatap soal pertanyaan nomor 10."Setidaknya tidak membosankan seperti pekerjaan ini.""Kalau begitu, ayo pergi."Rias langsung menatap ke arah Kenma mendengar hal itu. Kenma tau bahwa jadwal Rias di kantor sangatlah padat. Bahkan Rias harus tetap berada d
Rias, Sherly, Vans, dan Kenma malam ini sedang mengadakan acara pesta kecil-kecilan di sebuah restoran milik keluarga Akinori.Restoran itu sudah ditutup. Sebagian banyak karyawan pun juga sudah pulang. Hanya tersisa Sang Manajer yang memang salah satu orang kepercayaan Rias.Rias sengaja menutup restoran itu lebih awal dan menyuruh para karyawannya pulang lebih dulu, supaya ia dan yang lainnya bisa minum sepuas mereka tanpa harus menahan diri."Apa kamu gila? Bagaimana bisa kamu keluar dari kantor dan pergi ke wisata aquarium bersamanya?" tanya Sherly sambil menunjuk Rias lalu Kenma."Sudah kubilang, aku bosan! Aku tidak mau berdiam diri terus di ruangan itu!" teriak Rias lalu meminum minuman beralkohol yang dituangkan oleh Sherly."Tapi tetap saja! Astaga, andai saja bukan karena ayahmu adalah teman lamaku, aku sudah benar-benar memaki mu," balas Sherly."Hei, Bocah. Kenapa kamu tidak minum?" tanya Vans yang dalam keadaan setengah mabuk."Aku tidak terlalu suka alkohol. Ditambah lagi
Cleo dan Yoshino mendatangi sebuah restoran yang mereka ketahui bahwa restoran itu adalah tempat bekerja sampingan Kenma.Yoshino datang untuk mencari makan. Sedangkan Cleo datang untuk memastikan bahwa apa yang dikatakan oleh Kenma bukanlah sebuah kebohongan. Karena sejauh ini, Cleo belum-belum benar bisa mempercayai Kenma.Seperti biasa. Yoshino dan Cleo selalu mendapatkan perlakuan khusus dari seluruh orang yang melihatnya. Sama persis seperti sekarang.Kalau biasanya para tamu dihampiri dan disiapkan oleh seorang pelayan. Mereka langsung dilayani oleh manajer tempat itu.Sebelum memesan makanan dan minuman, Yoshino dan Cleo menanyakan perihal Kenma. Dan Sang Manajer restoran itu pun mengonfirmasikan bahwa memang Kenma kerja di tempat itu.Cleo meminta Sang Manajer untuk memanggilkan Kenma. Dan tanpa banyak basa-basi, Sang Manajer pun memanggil Kenma yang berada di dapur.Kenma muncul dengan pakaian koki sambil membawa sebuah spatula yang tadi lupa ia taruh. Cleo sedikit menahan