Share

Sadar Posisi

Rias menaiki mimbar saat sudah dipanggil oleh sang pembawa acara. Hari ini, saat ini juga adalah saat yang cukup penting untuknya. Pasalnya saat ini adalah hari pembukaan hotel barunya.

Ada banyak sekali wartawan yang datang untuk mengabadikan momen ini. Jadi ia harus bersikap sesempurna mungkin untuk menarik perhatian para wartawan dan para penonton yang akan melihat tayangannya nanti.

Rias yang tadinya sedang serius menjawab pertanyaan pembawa acara dan beberapa wartawan langsung kepecah fokusnya saat melihat Cleo masuk ke dalam hotel bersama pelayan keluarganya.

Rias tidak tau bahwa laki-laki itu akan datang. Jika seandainya ia tau bahwa laki-laki itu akan datang, maka ia tidak akan membawa Kenma. Karena mau bagaimana pun juga Cleo tidak boleh tau bahwa Kenma ada di bawah kendali keluarganya.

Sesekali, Rias melihat ke arah sekitar. Mencari keberadaan Kenma yang seharusnya menjaganya dari jauh. Ia tidak menemukannya di beberapa sudut ruangan. Sampai pada akhirnya, matanya tidak sengaja menatap ke seorang laki-laki dengan kamera di kedua tangannya sedang memotretnya di kerumunan para wartawan.

Rias sedikit tersenyum saat itu. Ia mengingat betul bahwa sebelum acara dimulai, ia meminta Kenma untuk terus menjaganya dan mengawasinya, namun jangan sampai ada yang curiga terhadapnya.

Dan sekarang laki-laki malah berada di antara wartawan. Lalu dengan santainya laki-laki itu mengabadikan dirinya menggunakan kamera tuanya itu.

Rias sedikit tenang karena sekarang ia tau bahwa laki-laki itu benar-benar bisa menjaga dari dekat tanpa harus memancing perhatian para wartawan atau tamu undangan yang ada.

Beberapa rangkaian acara sudah terlaksana. Sampai pada penghujung acara. Semua para tamu undangan dan wartawan yang datang diberikan kesempatan untuk mencipipi makanan yang disediakan oleh pihak hotel.

Tentu saja saat ini Rias masih sibuk dengan para tamu undangannya. Namun kali ini Rias tidak terlalu diberatkan karena di sisinya ada Sherly. 

Sedangkan Kenma sekarang sedang bersama Vans pada sebuah kamar untuk membahas beberapa hal yang mereka temui selama mereka bertugas menjaga Rias saat sedang sesi wawancara tadi.

"Sepertinya tidak ada yang mencurigakan. Namun kenapa Cleo datang? Bukankah seharusnya dia tidak ada di dalam daftar tamu undangan?" tanya Kenma.

"Sepertinya dia berniat untuk liburan di daerah ini lalu menyempatkan waktu untuk datang ke acara pembukaan ini," jawab Vans.

"Sebelum kita berpisah, berhati-hatilah. Karena pewaris keluarga Cappela ada di sini," lanjut Vans.

"Penerus keluarga Cappela?" tanya Kenma karena memang begitu paham tentang siapa-siapa saja penerus Keluarga Pilar.

"Iya. Dia seorang artis sekaligus model yang diundang secara khusus oleh Nona Rias sebagai bintang tamu dalam acara ini. Seharusnya dia akan tetap berada di hotel ini sampai besok. Jadi sebisa mungkin jangan bertemu dengannya."

"Apakah kamu memiliki fotonya? Aku tidak mendapatkan informasi apa pun tentang keluarga itu."

"Lihatlah secara baik-baik. Dan langsung pergi saat dia mendekatimu."

Vans mengeluarkan ponselnya. Lalu mencari foto tentang penerus keluarga Cappela pada beberapa berita yang ada di internet, lalu memperlihatkannya pada Kenma.

"Oh, perempuan itu. Ya, aku akan mengingatnya. Jadi tidak perlu khawatir. Kalau begitu, apakah aku bisa keluar sekarang?" balas Kenma dengan sebuah pertanyaan di akhir kalimatnya.

"Kamu mau ke mana?"

"Cleo melihatku saat acara itu. Jika aku bertahan lebih lama lagi di hotel ini, dia akan mencurigaiku. Jadi aku akan keluar dan menemuinya. Aku akan mengatakan kepadanya bahwa aku sedang dalam tugas sebagai seorang fotografer salah satu agensi. Seharusnya alasan bodoh itu bisa rasa penasarannya sedikit reda."

Vans sedikit mendengar itu. Vans kagum melihat Kenma masih bisa bersikap santai dan menyiapkan alasan sesimpel itu walau dalam keadaan seperti itu. 

"Bisakah aku bertanya satu hal lagi? Malam itu, malam di mana aku melihat Nona Rias tertidur di bahumu. Kenapa kamu tidak membangunkannya dan mengantarkannya ke hotel?" tanya Vans mengingat kejadian di malam pertama ia sampai di kota Vanora.

"Bukannya tidak mau. Hanya saja aku tidak bisa. Dia terlihat sangat lelah saat itu. Jadi akan terasa sangat lancang bagiku," jawab Kenma sambil mengambil kamera miliknya.

"Aku akan membiarkannya kali ini. Namun lain kali, jangan lakukan hal itu lagi. Akan sangat berbahaya bagi tubuh nona jika terlalu lama terkena angin malam."

"Bukan itu 'kan yang Anda khawatirkan?"

Kenma memeriksa beberapa foto Rias yang ia abadikan tadi. Semuanya terbilang cukup bagus. Kenma bersyukur karena kemampuannya dalam memfoto sebuah objek belum hilang.

"Anda takut bahwa akan ada rumor menyebar tentang nona besar memiliki hubungan khusus dengan seorang rakyat jelata, bukan? Tenang saja, aku juga mengerti posisiku. Aku tidak akan membiarkannya terlibat dalam masalah bodoh itu," ujar Kenma lalu melenggang pergi meninggalkan Vans.

"Dasar anak kecil. Padahal aku tidak bermaksud seperti itu, namun ya sudahlah. Selama dia tau dari mana tempatnya berasal, itu sudah cukup baginya," jawab Vans tanpa ada sosok Kenma di ruangan itu lagi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status