Share

Perempuan Biasa

Ada seorang perempuan dengan wajah yang sangat cantik berjalan mendekat ke arah Kenma. Sedari penampilan dan bentuk tubuhnya yang sangat ideal, perempuan itu terlihat seperti seorang artis atau model.

Dan tanpa pikir panjang, Kenma langsung menyadari bahwa perempuan itu adalah Hotaru Cappella.

Seorang perempuan yang seharusnya ia hindari.

"Apakah kamu seorang wartawan? Aku sempat memperhatikan mu tadi di dalam," ujar Hotaru saat sudah berada di dekat Kenma.

"Bisa dibilang seperti itu," jawab Kenma tanpa memandang ke arah Hotaru.

"Lantas apa hubunganmu dengan Cleo? Tadi aku melihat Cleo berbincang denganmu. Dia yang menghampiri mu duluan. Dan dia juga yang pergi lebih dulu. Sepertinya tidak mungkin jika di antara kalian tidak ada hubungan pertemanan. Kamu dari keluarga bangsawan mana?" 

"Sepertinya kamu salah sangka. Aku bukanlah anak dari keluarga bangsawan mana pun. Aku hanyalah orang biasa. Dan perihal Cleo, kami hanya sebatas saling kenal. Kami juga tidak sedekat itu sampai-sampai bisa disebut sebagai teman."

Hotaru diam sejenak. Mencoba untuk memikirkan apa yang baru saja ia dengar.

Hanya saling kenal? Tentu saja itu adalah jawaban yang sedikit ambigu. Karena menurutnya, Cleo bukanlah orang yang akan menghampiri orang yang tidak dekat dengannya. 

Dan bukan itu saja yang membuatnya bingung. Sikap laki-laki yang ada di hadapannya itu membuatnya berpikir apakah sebenarnya laki-laki itu sama sekali tidak mengenalnya? 

"Apakah kamu tidak mengenaliku?" tanya Hotaru.

"Pewaris keluarga Cappela. Seorang artis dan model muda yang namanya selalu menjadi berita hangat entah itu di televisi atau pun majalah. Siapa yang tidak mengenalmu?" jawab Kenma dengan santainya.

"Lantas mengapa kamu bersikap santai saja seperti ini? Biasanya para wartawan akan mengajukan banyak sekali pertanyaan saat bertemu denganku. Mengabadikan banyak sekali fotoku. Dan menjadikannya bahan untuk berita mereka. Namun kamu tidak."

"Aku dikirim ke sini hanya untuk meliput tentang pembukaan hotel dan restoran milik keluarga Akinori. Selebihnya aku tidak peduli. Begitu juga denganmu. Lagipula atasanku tidak akan bertanya perihal dirimu. Jadi aku tidak memiliki alasan untuk melakukan itu semua."

"Kalau begitu tolong foto aku."

Kenma menatap malas Hotaru. Sungguh, ia tidak mengerti dengan pemikiran perempuan itu. Padahal tadi di dalam hotel, ada banyak sekali wartawan dan fotografer yang memotretnya. Lalu sekarang tiba-tiba saja perempuan itu memintanya untuk memotret dirinya.

"Aku tau apa yang sedang kamu pikirkan. Aku memang difoto oleh para wartawan dan fotografer di dalam tadi. Namun itu semua untuk berita mereka. Bukan untukku. Aku tidak bisa meminta foto-foto itu untuk diunggah pada sosial mediaku. Jadi aku memintamu untuk memotret ku," ujar Hotaru sambil tersenyum lebar.

"Kenapa kamu tidak menyewa fotografer sendiri saja? Untuk memotret mu saat memang kamu ingin memiliki foto pribadi?" tanya Kenma.

"Sudah kubilang tidak bisa, bukan? Kalau pun aku melakukan itu, pasti mereka akan menyimpan foto-foto itu untuk kepentingan berita mereka dan mungkin saja akan muncul berita buruk terkait foto-foto itu."

"Lantas mengapa aku? Aku sama seperti mereka."

"Karena kamu tidak peduli denganku."

"Aku tidak peduli denganmu. Makanya itu, aku tidak ingin memotret mu."

"Kalau begitu hitung saja ini sebagai pekerjaanmu. Aku akan membayar mu setelah ini. Dan kamu hapus seluruh foto ku yang ada di kamera itu setelah mengirim foto itu ke akun ku."

"Aku tidak dibayar untuk mengikuti kemauanmu."

Tatapan kesal Hotaru dan tatapan malas Kenma saling bertemu. Hotaru sangat kesal karena sedari tadi Kenma tidak mau menuruti kemauannya. Sedangkan Kenma malas karena harus berurusan dengan Hotaru.

"Kalau begitu, ayo buat perjanjian. Aku akan memotret mu. Kamu tidak perlu membayarnya. Dan aku akan langsung menghapusnya setelah mengirim foto itu ke akun mu. Namun berjanjilah padaku untuk tidak mengatakan siapa pun bahwa kamu pernah bertemu denganmu. Pertemuan kita kali ini, cukup hanya kita saja yang tau," jawab Kenma yang akhirnya menyerah.

Hotaru masih diam sejenak saat itu. Kenma berbeda sekali dengan seluruh orang yang ia temui selama ini. Semua orang yang sehabis bertemu dengannya, selalu langsung bercerita kepada orang lain bahwa dirinya habis bertemu dengan Hotaru dan membanggakan semua itu seakan-akan ia adalah pacar Hotaru.

Namun Kenma tidak. Kenma benar-benar tidak tertarik dengan Hotaru walau laki-laki itu siapa sebenarnya Hotaru.

Di mata Kenma status Hotaru sebagai pewaris keluarga Cappela, artis, dan model sama sekali tidak ada nilainya.

"Kenapa kamu berbeda dengan semua orang yang pernah aku temui? Kenapa kamu tidak tertarik padaku?" tanya Hotaru dengan perasaan penasarannya.

"Karena aku tidak mempunyai alasan untuk tertarik padamu. Di mataku, kamu hanyalah wanita biasa. Tidak lebih dari anak SMA lainnya," jawab Kenma dengan santainya.

"Ayo kita lakukan. Aku tidak ingin menghabiskan sisa waktuku hanya untuk perdebatan bodoh seperti ini," lanjut Kenma.

Hotaru tersenyum kecil mendengar itu semua. Untuk pertama kalinya, ia mendapati ada seseorang yang tidak menganggapnya istimewa. Dan untuk pertama kalinya juga, ia sadar bahwa memang ia adalah perempuan biasa seperti perempuan pada umumnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status