Beranda / Pendekar / Putra Langit Tak Tertandingi / Bab 133. Sepuluh Pilar Penyangga Langit, Satu Pusat Semesta

Share

Bab 133. Sepuluh Pilar Penyangga Langit, Satu Pusat Semesta

last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-10 02:33:33

Sinar pagi di Dimensi Menengah berbeda dari dunia bawah. Cahaya di langit bukan hanya berasal dari matahari tunggal, melainkan tiga matahari kecil yang mengelilingi langit timur dalam formasi segitiga emas. Energi spiritual di udara berlipat ganda, hingga tubuh manusia biasa saja bisa mengalami transformasi hanya dengan menghirup udara selama tiga hari penuh.

Namun pagi itu, yang lebih terang dari cahaya langit adalah sinar yang terpancar dari pusat lembah tempat Pagoda Tianjing berdiri megah.

Tian Fan berdiri di puncak pagoda, mengenakan jubah putih emas yang berkibar tertiup angin. Di bawahnya, sepuluh wanita cantik mengenakan jubah kultivator dengan corak langit malam, merekalah Sepuluh Pilar Penyangga Langit: para istri Tian Fan yang akan menjadi fondasi utama berdirinya Sekte Putra Langit.

“Tempat ini... akan menjadi rumah baru kita,” ucap Tian Fan perlahan, tatapannya menembus cakrawala yang masih belum dijamah manusia. “Dan dari lembah ini, cahaya kita akan menjangkau tuj
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
Makin seru dan menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 200. Gemuruh Kejutan dan Pertandingan Kedua

    Keheningan yang menegangkan perlahan menyebar di arena. Beberapa detik setelah tubuh Han Jing dievakuasi, suara-suara mulai muncul, campuran antara keterkejutan, kekaguman, dan bisikan penasaran. “Tidak mungkin… seorang pemula bisa mengalahkan murid nomor tiga Sekte Langit Emas hanya dalam satu gerakan!” Namun dari tribun Sekte Langit Emas, teriakan marah dan ancaman bergema. Para murid dan tetua mengaum, menuding Xiao Tian seolah ingin memicu pertumpahan darah. “Kamu berani!” seru seorang murid. “Ini tidak mungkin terjadi, orang itu pasti curang!” bentak yang lain, sementara beberapa tetua mendesah frustrasi, menahan diri agar tidak langsung turun tangan. Di arena, Xiao Tian tersenyum santai. Topeng peraknya memantulkan sinar matahari, tubuhnya tetap tegap tanpa goresan, langkahnya ringan saat ia melangkah turun dari arena. Setiap gerakannya memancarkan ketenangan, kontras dengan kekacauan emosi yang menyelimuti tribun Sekte Langit Emas. Semua mata tertuju padanya, penuh campuran k

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 199. Duel Pertama: Kejutan Pertama

    Xiao Tian menatap Han Jing dengan tenang di arena, langkahnya tetap santai. Namun, di balik topeng perak itu, aura misteriusnya perlahan berubah, seakan menyalakan percikan kecil di udara. “Hm… sekte nomor satu, muridnya seperti ini saja?” bisik Xiao Tian dengan nada perlahan, namun cukup terdengar oleh Han Jing, membuat sorot mata murid nomor tiga Sekte Langit Emas itu menyala dengan amarah. Han Jing, yang awalnya sombong dan menunggu dengan sikap meremehkan, merasakan jantungnya berdegup cepat. “Apa? Apa dia baru saja menertawakanku secara halus?” pikirnya, wajahnya memerah karena emosi yang tidak bisa ia tahan. Xiao Tian melangkah perlahan ke depan, suaranya yang tenang namun penuh ejekan terselip dalam nada ringan: “Kalau kau terlalu bangga dengan reputasimu… mungkin lebih baik kau mulai bertarung sebelum semua orang bosan menunggu.” "Sampah, kau benar-benar tidak tau diuntung, aku memberimu kesempatan tapi kau memilih mati, maka mati saja kau! Ingat yang membunuhmm adal

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 198. Duel Pertama: Xiao Tian vs Han Jing

    Cahaya matahari pagi memantul dari topeng perak yang menutupi wajah Xiao Tian, membiaskan kilauan ke seluruh arena. Dengan langkah santai, ia menaiki tangga menuju panggung utama, tiap gerakannya tenang, seolah setiap langkah sudah diperhitungkan. Aura yang menyelubungi tubuhnya membuat beberapa murid di tribun menahan napas, ada rasa penasaran yang samar namun kuat. Di sisi lain, Han Jing, murid nomor tiga Sekte Langit Emas, duduk dengan kaki disilangkan, wajahnya menyeringai meremehkan. “Hmph… benar-benar tak menarik,” ejeknya lantang, suaranya terdengar jelas hingga ke tribun atas. “Di awal turnamen, aku harus menghadapi… semut dari antah-berantah ini? Hanya sekte kecil yang tidak tau muncul dari mana, benar-benar menodai citraku saja.” Sejenak, arena menjadi riuh. Beberapa penonton tertawa terbahak-bahak, sebagian lainnya berbisik penuh rasa kagum, sementara beberapa murid dan master dari Sekte Langit Emas maupun Sekte Naga Hitam menatap Han Jing dengan pandangan puas, seakan se

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 197. Pengundian dan Persiapan Pertandingan

    Xiao Tian menutup gulungan kecil di tangannya, duduk kembali di kursi dengan wajah tenang. Aura misterius yang mengelilinginya membuat beberapa murid tribun merasa ada sesuatu yang berbeda, namun mereka belum tahu siapa sebenarnya pemuda bertopeng perak itu. Tetua agung melangkah ke depan lagi, menatap ke arah kotak undian yang masih berputar dengan cahaya spiritual. “Selanjutnya, peserta lain akan mengambil undian. Mohon bersabar,” suaranya terdengar jelas, menenangkan namun menegangkan. Beberapa murid elit dari Sekte Sekutu Tian Fan dan lima sekte teratas maju, satu per satu menarik gulungan, mencatat nomor pertandingan mereka. Tribun bergemuruh, beberapa bersorak ketika murid top mendapatkan nomor awal, sementara yang lain saling bertukar pandang, menilai peluang. Nama-nama besar dari Daftar Surgawi, yang mencatat 30 murid paling jenius dari berbagai sekte di lima benua, menjadi perhatian utama para tetua: Dimana sang nomor satu dalam Daftar Surgawi, Qiu Feng dari Sekte Langit

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 196. Pembukaan Turnamen Seribu Bintang

    Langit Kota Tianque memancarkan cahaya emas pagi itu. Ribuan bendera dari sekte-sekte besar berkibar di udara, memenuhi arena raksasa berbentuk lingkaran dengan tribun menjulang setinggi gunung. Ribuan murid, tetua, hingga kepala sekte berkumpul, masing-masing membawa kebanggaan dan gengsi yang siap dipertaruhkan. “Turnamen Seribu Bintang dimulai!” suara lantang wasit agung menggema, disambut sorakan bergemuruh dari penonton. Satu per satu nama sekte diumumkan. Saat Sekte Langit Emas muncul, murid-murid mereka melangkah dengan formasi rapi, aura mereka bagaikan matahari yang terbit. Tribun bersorak memuji disiplin mereka. Lalu datang Sekte Naga Hitam, membawa hawa suram yang membuat udara terasa dingin. Senyum tipis dan tatapan merendahkan dari para tetua mereka menyapu seluruh arena. Hingga akhirnya, suara juru bicara mengumumkan dengan lantang, “Peserta berikutnya... Sekte Putra Langit!” Suasana mendadak hening. Banyak yang saling pandang, sebagian bahkan tertawa pelan. “Sekte

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 195. Persiapan Menghadapi Ancaman

    Cahaya senja perlahan menghitam, langit di atas Sekte Putra Langit berubah jingga keemasan. Tian Fan berdiri di halaman utama, menatap murid-murid dan para pendamping yang mulai berkumpul. Aura tenang namun tegas mengelilinginya. “Semua anggota Sekte Putra Langit, dengarkan baik-baik,” ucap Tian Fan. “Ancaman baru telah muncul. Jiwa Iblis Ketujuh sedang mengintai. Kita harus bersiap. Jangan terlalu santai, tingkatkan latihan kalian. Setiap langkah, strategi, dan energi kalian menentukan keselamatan sekte.” “Ling Lanxi, Ling Hanyue, dan Ling Yueli, kalian akan berlatih bersamaku malam ini” lanjut Tian Fan sambil menatap ketiga Roh Senjata itu. “Latihan untuk menghadapi Jiwa Iblis Ketujuh. Kalian harus siap bertarung di medan sesungguhnya, sekaligus melatih harmoni energi kita.” "Mendengar itu wajah ketiga gadis itu memerah, entah kenapa latihan yang muncul di benak mereka bertiga adalah latihan panas di atas pembaringan. Tian Fan lalu menatap ke arah yang lainnya, "Kalian semua jug

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status