Share

Bab 18.3 | Colosseum

Waktu pun berlalu, pagi pun datang. Koila terbangun dari tidurnya. Ia mendapati Pangeran Bagar masih di tempatnya dengan mata terpejam. Koila mendesah. Dia kasihan sebenarnya dengan Pangeran Bagar, kalau saja sifat jelek tidak ada pada diri lelaki itu, mungkin pandangannya tentang Pangeran Bagar akan sedikit berbeda. Biar pun dalam kondisinya seperti ini, tetapi jelas sekali kalau Pangeran Bagar memiliki kharisma tersendiri sebagai seorang lelaki. Dia masih tampan dan wanita manapun akan takluk kepada ketampanannya. Namun, konon dia hanya menyukai seseorang yaitu Putri Vivian, anak angkat ayahnya.

Koila beranjak dari tempat tidurnya lalu hendak pergi mencari makanan yang disediakan oleh penginapan. Ia meninggalkan kamar sejenak menuju ke lobi. Di lobi memang ada makanan gratis untuk pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status