Share

Lukisan Besar

Hari kepindahan Arga ke mansion utamanya akhirnya tiba. Dia berdiri di depan mansion, menatap mansion yang sudah berdiri puluhan tahun itu dengan perasaan campur aduk. Karena penyerangan waktu itu, semenjak menjadi kepala keluarga Arga belum pernah tinggal di sana lagi, dan akhirnya kini warisan tampat kepala keluarga Erlangga tinggal itu akan segera dia tempati. Dia berjalan masuk, memperhatikan pelayan-pelayannya yang hilir mudik membawa barang-barang. Dia tadi mau ikut angkut-angkut, tapi Dio memelototinya dan mengatakan agar dia tidak ikut campur.

“Kau urus saja perkerjaan yang hanya bisa dilakukan olehmu,” kata Dio ketika melarang Arga. Arga hanya bisa mendengus, pekerjaan di kantor sedang santai, dia belum benar-benar punya kegiatan sekarang ini. Akhirnya dia hanya melihat-lihat dan sesekali membantu pelayan yang kesusahan.

Di aula utama mansion, tempat pertama yang ada setelah memasuki pintu utama, terpampang lukisan besar dengan figura mewah menampilkan sosok Adhitama Erlang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status