Share

Bab 708

Penulis: Zaina Aulia
Alis Safira sedikit berkerut, tetapi dia tetap memimpin semua orang di dalam ruangan untuk segera berlutut dan menyambut dengan hormat.

Kaisar melangkah masuk dengan cepat. Dia menyapukan pandangannya ke arah orang-orang yang hadir, lalu berujar, "Berdirilah."

Setelah itu, sepasang matanya langsung tertuju pada Andini. Dia bertanya dengan suara dalam, "Bagaimana keadaan Permaisuri?"

Jelas bahwa Kaisar sudah mengetahui soal Permaisuri yang keracunan. Andini segera mengulang semua yang disampaikan kepada Safira.

Kaisar mengangguk pelan, tetapi alisnya tetap berkerut. "Padahal selama ini aku sering bilang Permaisuri terlihat sehat dan energik, seperti orang yang penuh keberuntungan. Siapa sangka, ternyata karena racun! Siapa yang berani meracuni Permaisuri!"

Begitu ucapan itu dilontarkan, suasana dalam ruangan langsung sunyi senyap. Racun itu telah diberikan sejak lebih dari sepuluh tahun lalu, tidak ada yang bisa menyebut siapa pelakunya. Bahkan dalam hati Permaisuri, mungkin Kaisar send
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1274

    Begitu mendengar akan diberi hadiah besar, beberapa perempuan cantik itu langsung mendekat satu demi satu. Suara manja mereka menggema. "Tuan, Tuan ...."Nada yang menggoda itu seakan-akan ingin mencuri jiwa orang.Hasanun sendiri memeluk seorang perempuan cantik. Di matanya tersimpan sedikit kenakalan. Dia menatap Surya yang dikelilingi para perempuan cantik itu, seperti ingin melihat bagaimana Surya melewati cobaan para kecantikan hari ini.Namun tak disangka, Surya tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya menepukkan pedang pendek di pinggangnya ke atas meja. Plak.Suara yang tak keras ataupun pelan itu membuat para perempuan cantik yang semula menempel menjadi ketakutan dan segera mundur.Senyuman di wajah Hasanun tak berubah, tetapi sorot matanya sedikit meredup. Terdengar Surya membuka mulut. "Istriku mengawasi ketat, mohon kalian maklum.""Hahaha ...."Hasanun tertawa keras. "Seorang Pangeran Surya yang gagah berani, ternyata takut istri? Bagus, bagus! Nggak heran kamu jadi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1273

    Nada bicara Braja terdengar lembut dan sikapnya ramah, seolah-olah Surya benar-benar hanya seorang tamu yang datang dari jauh.Hal itu malah membuat Surya makin waspada, tetapi ekspresinya tetap tenang. Setiap pertanyaan dijawabnya dengan sopan dan tepat, tetapi terselip penilaian yang tidak mudah disadari di balik kata-katanya.Namun, Braja yang licik selalu mengalihkan topiknya tepat waktu saat Surya selalu mencoba untuk menyentuh inti pembicaraan. Soal Pasukan Harimau, Rangga, tujuan sebenarnya perjalanan mereka kali ini, dan alasan Keluarga Gutawa mengundang Surya ke ibu kota. Semua pertanyaan yang dikhawatirkan Surya berhasil dialihkannya dengan mudah, sehingga Surya tidak mendapatkan apa pun.Pada saat seperti ini, tidak ada pedagang yang benar-benar jujur justru terlihat pada sosok Braja.Satu jam pun berlalu, tetapi percakapan keduanya masih dalam keadaan tidak jelas.Braja bahkan mulai membicarakan sebuah lukisan kuno dari dinasti sebelumnya yang baru didapatkan dengan penuh s

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1272

    Ibu kota Negara Tarbo terlihat sangat megah. Jalan Jimbaran begitu lebar sampai bisa menampung sepuluh kereta berjalan berdampingan. Di kedua sisinya, deretan toko berdiri rapat dengan atap-atap melengkung sekaligus bertingkat, balok-balok berukir, dan bangunan dihiasi lukisan indah.Aroma kain sutra halus, perhiasan dari emas, perak, dan giok, serta rempah-rempah dari negara asing bercampur dalam udara dingin Jalan Jimbaran, lalu membentuk wangi yang mewah sekaligus unik. Orang-orang berpakaian mewah berlalu-lalang, teriakan para pedagang, suara roda kereta kuda, serta alunan musik dari restoran menyatu menjadi lautan hiruk pikuk.Ibu kota Negara Tarbo yang menjadi tempat tinggal keluarga terkaya di dunia, Keluarga Gutawa, ini benar-benar membuat orang terpana."Kemewahan ibu kota Negara Tarbo memang nomor satu di dunia," kata Ikhsanun dari samping dengan nada yang terdengar bangga.Hari ini, Ikhsanun mengenakan jubah brokat ungu tua yang lebih mewah. Kerah serta ujung lengannya tersu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1271

    Mendengar ucapan Andini, Enes secara refleks menoleh ke arah Soekarno. Setengah wajah Soekarno tertutup topeng khusus, tetapi topeng itu juga tidak mampu menutupi aura membunuh yang terpancar dari ekspresi Soekarno.Sebagai pasukan, Enes sangat memahami aura membunuh ini. Aura ini hanya dimiliki orang yang pernah berjalan di antara lautan darah serta tumpukan mayat dan meresap sampai ke tulang. Orang seperti ini bahkan lebih berpengalaman daripada para pasukan yang hidup di medan perang selama bertahun-tahun. Meskipun sengaja disembunyikan, aura itu tetap tidak bisa hilang sepenuhnya.Melihat Enes tidak berbicara, Andini kembali berkata, "Selain menyembuhkan penyakit dan menyelamatkan orang, Lembah Raja Obat juga punya jaringan intelijen dan pasukan sendiri. Soekarno adalah pemimpin dari Aula Aroma Misterius. Selain dia, kali ini aku juga membawa banyak orang. Kak Enes sama sekali nggak menyadarinya?"Mendengar perkataan itu, Enes secara refleks melihat ke sekeliling. Namun, dia tidak

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1270

    Enes pergi ke dapur dan menyiapkan dua porsi daging serta satu porsi sayur untuk Andini. Saat membawa makanan ke depan pintu kamar Andini, dia secara refleks menarik napas dalam-dalam. Meskipun terpaksa, memang terasa agak tidak pantas mengunci Andini seperti itu. Oleh karena itu, nada bicaranya pun tiba-tiba menjadi jauh lebih lembut."Andin, Kak Enes sudah buatkan makanan, cobalah dulu," kata Enes.Namun, tidak ada reaksi dari dalam kamar itu.Enes mengira Andini pasti sedang marah, sehingga dia mengosongkan satu tangan untuk membuka pintu. Dia melihat Andini sedang duduk di depan meja dengan secangkir teh di tangannya dan ekspresi datar, tetapi Andini tidak meliriknya sedikit pun. Melihat itu, Andini jelas sekali sedang marah.Dia yang memang merasa bersalah pun hanya bisa tersenyum. "Bahkan kakak iparmu pun memuji masakan Kak Enes. Ayo, coba dulu."Saat mengatakan itu, Enes melangkah masuk ke dalam ruangan.Namun, tak diduga, debu dari balok kayu tua di atas kepala Enes tiba-tiba b

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1269

    Mengetahui Enes sedang mengkhawatirkannya, Andini tersenyum makin cerah. "Kak Enes, tenang saja, sekarang aku adalah Kepala Lembah dari Lembah Raja Obat."Mendengar perkataan itu, Enes sempat mengira dia sudah salah dengar. Dia menatap lurus ke arah Andini cukup lama, lalu bertanya, "Kamu ... bilang apa? Kepala Lembah dari Lembah Raja Obat?""Ya."Andini menganggukkan kepalanya. "Sekarang aku ini sudah hebat. Ilmu pengobatanku hebat, kemampuanku menawarkan racun juga hebat. Kalau aku pergi ke Negara Tarbo, aku pasti bisa membantu Kak Rangga."Setelah menatap Andini seperti itu cukup lama, Enes baru akhirnya mengerti maksud Andini. Namun, dia langsung mengibaskan tangannya dan berkata, "Nggak boleh, nggak boleh pergi."Namun, Andini tetap bersikeras. "Kak Enes!"Enes mengernyitkan alisnya. "Nggak ada diskusi. Meskipun ilmu pengobatan dan kemampuan menawarkan racunmu hebat, tapi apa gunanya? Kalau Keluarga Gutawa menangkapmu, kamu pernah pikir apa yang akan terjadi? Mereka ingin kamu men

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status