Share

Bab 768

Author: Zaina Aulia
Keesokan hari, pagi-pagi sekali, Andini sudah pergi ke Kediaman Adipati.

Namun, tujuannya bukan sepenuhnya karena ingin melihat kondisi Abimana. Saat ini di Kediaman Adipati hanya ada tabib kediaman yang mengawasi. Hal itu bisa saja menimbulkan keraguan orang-orang terhadap kemampuan sang tabib.

Untuk berjaga-jaga, Andini memilih untuk tinggal lebih lama di sana. Dengan begitu, jika Abimana sadar, orang-orang akan mengira bahwa murid tabib sakti yang telah menyembuhkannya, bukan mencurigai bahwa tabib kediaman adalah tabib sakti.

Kresna telah berjaga semalaman di samping Abimana. Mungkin karena cemas, dia baru bisa memejamkan mata menjelang fajar. Makanya saat Andini masuk, Kresna masih tidur.

Andini melangkah pelan ke sisi ranjang. Sinar matahari pagi menyinari rambut Kresna yang sudah memutih, membuat hati Andini terasa berat.

Baru semalam berlalu, uban di kepala Kresna tampak bertambah banyak. Beberapa waktu terakhir, terlalu banyak hal yang terjadi di Kediaman Adipati. Pria yang du
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Andini hrs tanya ke guru ta ib nya, msh bs bikin lg ga. Dan minta ajarin cara pbuatan nya. Semoga semua baij2 sajah. Begt juga dgn Andini.
goodnovel comment avatar
Fitri II
mantap panjang bacanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1264

    Surya akhirnya menatap ke atas. Sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman penuh makna. "Kamu tinggal ketuk pintunya."Pelayan itu bingung, tetapi tetap menuruti dan mundur.Enes tampak heran. "Kak, di ruang sebelah siapa?"Surya tak menjawab. Dia menuang segelas arak untuk dirinya sendiri. Cairan di dalamnya beriak halus, memantulkan tatapannya yang dalam.Dari tangga terdengar suara langkah kaki ringan. Jika tak benar-benar mendengar, bunyinya mudah tenggelam oleh hiruk-pikuk di bawah. Jari Surya sempat berhenti di bibir gelas, lalu dia kembali mengetuknya dengan irama tenang.Krek! Pintu ruang privat itu terbuka. Sosok berbaju bulu rubah putih berdiri di ambang pintu, membelakangi cahaya sehingga wajahnya tidak tampak jelas. Hanya liontin besi hitam di pinggangnya yang memantulkan kilauan dingin di bawah lampu."Pangeran." Suara orang itu dingin bagai es. "Lama tak bertemu."Surya menengadah dan melihat. Itu adalah putra sulung Keluarga Gutawa, Ikhsanun. Dia lantas mempersilakan I

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1263

    Angin di luar semakin kencang, menimbulkan suara berderak di jendela yang tipis.Tatapan Surya jatuh ke dada Enes. "Biar aku lihat lukamu."Wajah Enes sedikit pucat. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pakaiannya. Seketika, terlihat perban putih di dada yang sudah berlumuran darah segar hingga membentuk noda merah tua."Sebulan lalu, saat aku menyelidiki lokasi terakhir kemunculan Kak Uraga, aku diserang." Enes menggertakkan gigi, membuka perbannya, memperlihatkan luka panjang yang menganga dari tulang selangka sampai rusuk. Kulit dan dagingnya terbelah, jelas belum sepenuhnya sembuh."Penyerangnya kejam. Setiap serangan mengarah ke titik mematikan. Kalau bukan karena malam itu hujan deras dan jalanan licin hingga aku jatuh ke sungai, mungkin aku sudah mati."Tatapan Surya berhenti sejenak pada luka itu. Sorot matanya perlahan mendingin. "Sayatan miring ke atas ... orang kidal yang melakukannya. Kamu sempat melihat wajah mereka?""Nggak." Enes mengerutkan kening. "Malam itu g

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1262

    Negara Tarbo.Hujan musim gugur di Kota Yuzo selalu datang tiba-tiba dan berlangsung lama.Surya berdiri di lantai dua Paviliun Lestari, di tepi jendela. Jari-jarinya yang panjang dan ramping perlahan menyingkap sedikit tirai bambu. Matanya menembus tirai hujan, menyapu pandangan ke arah jalanan di bawah.Dia mengenakan jubah panjang berwarna nila, dengan liontin kuno tergantung di pinggangnya. Sekilas tampak seperti pedagang biasa, hanya saja sorot matanya tajam bagaikan elang, memancarkan aura yang luar biasa."Silakan, Tuan, tehnya." Pelayan meletakkan cangkir teh panas di atas meja dengan hati-hati, lalu mundur dengan langkah ringan tanpa menimbulkan suara sedikit pun.Surya tidak menoleh, hanya sedikit mengangguk.Di tengah aroma teh yang menguar, dia mendengar suara langkah berat dari arah tangga. Setiap langkah seolah-olah ditahan kekuatannya, tetapi tetap terdengar pincang karena rasa sakit yang tersembunyi.Pintu didorong terbuka. Seorang pria bertubuh kekar melangkah masuk. D

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1261

    Andini merasa panik. Seluruh ruang kerja mulai bergetar hebat. Buku-buku di rak berjatuhan, tempat tinta berguling dan jatuh dari meja, meninggalkan noda hitam pekat di atas karpet.Dari kejauhan, terdengar suara gemuruh berturut-turut. Seperti guntur atau longsoran gunung.Andini berpegangan pada meja agar tidak terjatuh. Jantungnya berdetak kencang. Dia tahu itu adalah mekanisme yang sudah lama dipasang oleh Bilal. Dia ingin menutup rapat ruang rahasia itu selamanya, agar tak ada siapa pun yang bisa mengganggu tidurnya dan Wulan lagi.Getaran bumi berlangsung sekitar lima menit lamanya. Begitu semuanya tenang kembali, Andini berjalan keluar dari ruang kerja itu dengan langkah gontai."Kepala Lembah!" Seorang pelayan bergegas mendekat dengan wajah cemas. "Entah kenapa setengah sisi bukit belakang runtuh. Untung saja, mata air obatnya masih ada."Mendengar itu, Andini refleks berlari menuju bukit belakang. Dari kejauhan, dia sudah melihat Bahlil. Dia menarik napas dalam-dalam, berjalan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1260

    Di depan ruang kerja Bilal, suasananya sangat hening. Andini mengetuk pintu pelan. "Guru, ini aku."Namun, dari dalam tidak terdengar jawaban. Dia mengetuk lagi. Kali ini sedikit lebih keras, tetapi tidak ada respons."Guru?" Andini mencoba mendorong pintu. Ternyata tidak dikunci.Terdengar bunyi dan pintu kayu itu terbuka perlahan. Sinar matahari pun masuk, menerangi ruang kerja yang remang-remang.Jendela tertutup rapat, sementara lilin di atas meja sudah lama padam. Sisa lilin menumpuk seperti bukit kecil.Bilal tidak ada di ruang kerja? Padahal tadi ketika Andini bertanya kepada para pelayan, mereka bilang Bilal sejak beberapa hari lalu tidak pernah keluar dari ruangan ini. Jangan-jangan ....Jantung Andini berdebar keras. Dia segera menekan tuas rahasia di sisi rak buku. Pintu menuju ruang bawah tanah terbuka. Semburan hawa dingin langsung menerpa keluar.Andini menarik napas panjang, menekan rasa panik di dadanya, lalu melangkah masuk ke ruang rahasia itu.Di sana, peti es batu g

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1259

    Begitu mendengarnya, Andini benar-benar terpaku di tempat. Rangga dan para Pasukan Harimau ternyata menghilang! Itu berarti lawan mereka sangatlah kuat!Bilal benar. Kalau tidak memiliki dukungan dari Lembah Raja Obat, mungkin dia hanya bisa menatap tanpa daya saat mereka semua mati.Untuk sesaat, Andini merasa panik, ingin segera meninggalkan lembah dan bergabung dengan Surya.Namun, Bilal berkata dengan suara dingin, "Nggak perlu terburu-buru. Pelajari dulu semua yang harus kamu pahami. Waktu tiga hari cukup untuk mengenal cara kerja Lembah Raja Obat. Itu akan membantumu saat pergi ke Negara Tarbo untuk menyelamatkan mereka."Andini memaksa dirinya untuk tenang. Dia tahu Bilal benar, jadi dia pun menunduk dan berkata dengan hormat, "Saya akan mematuhi perintah."Bilal tiba-tiba terkekeh-kekeh. "Sudah sampai sejauh ini, tapi masih nggak mau memanggilku 'Guru'?"Bagaimanapun juga, semua ilmu pengobatan di lembah ini sudah diajarkan Bilal kepadanya dengan berbagai cara.Mendengar itu, A

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status