Tawanan Cinta Queen Mafia

Tawanan Cinta Queen Mafia

last updateLast Updated : 2025-11-13
By:  Blue AngelUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
15Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Elshi Wanita cantik, cerdas, pandai bela diri namun memiliki sisi kejam sejak kematian sang ayah, kehidupannya sebagai gadis manis nan lembut berubah drastis. gadis sexi ini kini menjelma menjadi queen Mafia untuk membalas dendam, siapa sangka dalam perjalanannya membalas dendam kematian sang ayah dia harus jatuh cinta kepada Damian, cowo tampan dengan tubuh kekar berwatak romantis yang merupakan buruh bangunan di salah 1 perusahaan miliknya, sungguh di sayangkan cintanya bertepuk sebelah tangan, Damian hanya mencintai tunangannya gadis desa yg di ketahui manis, lugu dan polos itu. berbagai cara di lakukan elshi untuk menakhluknya, dari cara lembut sampai kasar dan memaksa. berkali pun Damian menolaknya, elshi tak mampu melupakan pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama itu, bagaimana kah kisah cinta mereka, mampu kah elshi menaklukan damian di akhir cerita mereka, akan kah elshi bisa kembali ke kehidupan awalnya dan melepaskan sifat buruk nya yg kini menjadi queen Mafia paling di Takuti di kotanya.

View More

Chapter 1

Bayang Kelam Masa Lalu

"Seret dia ke hadapanku! Masih mau bermain-main dengan wanitaku sekarang? Jawab, bedebah!"

Hugo berteriak dengan garang sambil menyeret lelaki paruh baya itu tanpa belas kasihan.

Ia membanting lelaki tersebut ke arah pintu setelah mengangkatnya dengan kedua tangannya.

"Ampun… ampun, Hugo. Tolong hentikan kesalahpahaman ini. Aku harus kembali, ada seseorang yang menanti ku pulang."

Lelaki paruh baya itu berlutut di kaki mafia yang paling ditakuti di kota tersebut.

Namun bukan pengampunan yang ia dapatkan, melainkan tendangan demi tendangan yang memecah keheningan malam, disertai jeritan rintihan yang mengerikan.

Sesaat kemudian, suasana kembali hening setelah tembakan menghujani tubuh tak berdaya itu.

"Tidaaaaak! Ayah… jangan tinggalkan aku, Ayah! Aku cuma punya Ayah sekarang!"

Tangis seorang anak yang beranjak remaja pecah melihat kejadian nahas itu tepat di depan matanya.

"Ayaaaaah!"

Elshi terbangun dari mimpi buruk yang terus menghantuinya setiap malam.

Ia mengusap wajahnya yang dipenuhi keringat, meneguk segelas air, lalu berjalan keluar kamar.

Elshi menuju ruang latihan di sudut rumahnya, ruangan yang para pelayan sebut sebagai tempat olahraga dan tidak sembarang orang boleh memasukinya.

Ia memasang sarung tinju, lalu memukul samsak besar yang tergantung di ruangan itu. Keringat dan air matanya bercampur; matanya memerah dan mulai bengkak karena terlalu sering menangis. Ia hidup, tetapi merasa seperti mati.

Setiap malam, Elshi hanya tidur beberapa jam. Ketika ia terlelap, mimpi-mimpi tentang masa lalunya datang kembali dan membangunkannya.

Elshi berteriak sekeras-kerasnya di dalam ruangan kedap suara itu sambil menangis tersedu-sedu.

Tiba-tiba pintu ruang latihan terbuka. Tampak bayangan gadis langsing, tinggi, dan cantik melangkah masuk.

"Zea? Kenapa ke sini? Kamu belum tidur? Tolong jangan seperti aku. Cukup aku saja, Zea."

Elshi tampak lemas ketika mengucapkan itu kepada adiknya.

"Kak Elshi, tolong jangan terus-menerus tersiksa seperti ini. Aku berjanji akan membantu Kakak membalas dendam, tetapi jangan hidup hanya dengan kebencian. Kakak harus punya semangat hidup dan rasa cinta."

Elshi menatap wajah cantik adiknya dan tersenyum.

"Adikku ternyata sudah dewasa. Bukankah aku juga punya cinta di dunia ini? Kamulah cinta nyata ku. Melihatmu tumbuh bahagia adalah kebahagiaan tanpa batas."

Zea mendekat, menggenggam kedua tangan kakaknya, lalu berbicara dengan serius.

"Kak Elshi, aku tahu kakak menyayangiku. Tapi bukan itu yang ku maksud. Kakak terlalu sibuk dengan dendam hingga lupa bagaimana menikmati hidup. Aku tidak pernah lupa pembunuh Ayah, tetapi Ayah tidak akan bahagia di sana jika tahu anaknya hidup dalam penderitaan masa lalu. Kakak harus punya tujuan hidup, cinta, dan cita-cita."

Elshi melepaskan genggamannya, lalu memalingkan badan membelakangi Zea.

"Apa maksudmu? Aku hidup hanya untuk membahagiakanmu dan membalas kematian Ayah. Selebihnya… mati pun aku tidak peduli."

Zea mulai menangis.

"Kak Elshi, aku ingin Kakak mencari pasangan… agar Kakak bisa bahagia dan berbagi rasa."

Elshi tertawa terbahak.

"Adikku sayang, siapa sebenarnya kakak dan siapa adik di sini? Kamu menasihati ku seperti lebih dewasa dariku. Aku tidak butuh lelaki. Bukankah cinta justru membuat seseorang lemah?"

Elshi menarik tangan Zea dan mengantarnya ke kamar.

"Zea, tidurlah. Aku juga ingin tidur."

Zea mengangguk lalu masuk ke kamarnya. Sementara itu, Elshi berjalan menuju balkon untuk menikmati heningnya malam dari ketinggian rumahnya.

Tiba-tiba matanya terbelalak ketika melihat mobil modifikasi bergambar Naga Merah melintas di jalan raya dekat rumahnya. Jam menunjukkan pukul 02.30. Ia sangat mengenal komplotan yang berada dalam mobil tersebut.

Elshi segera turun menuju pintu utama, lalu ke garasi. Ia mengambil mobil pribadinya dan diam-diam mengikuti mobil bergambar Naga Merah itu.

Setelah cukup lama, mobil itu berhenti di sebuah pedesaan. Elshi mengirim lokasi kepada Zay, salah satu orang kepercayaannya di dunia mafia. Zay kemudian memerintahkan anak buahnya untuk tidak jauh dari lokasi.

"Kalian bergerak ke daerah ini, tapi jangan mendekati Gadis Rubah jika aku tidak memerintahkan."

"Baik, Bos," sahut ketua anak buah Zay.

Gerombolan lelaki berkulit gelap dan berbadan kekar itu bergerak pergi, sementara Zay terus memantau Elshi dari jauh melalui aplikasi pelacak.

Kelompok mobil modifikasi Naga Merah adalah anak buah Hugo, mafia paling ditakuti di kota tersebut.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan di pintu rumah Dara. Ayah Dara mencoba mengintip dari balik jendela dan terkejut melihat gerombolan orang bersenjata tajam dan beberapa pistol.

Sesaat kemudian, pintu didobrak.

"Tolong, ambil saja semua harta kami dan segera pergi. Jangan sakiti keluargaku!" teriak ayah Dara dengan gemetar.

"Cepat kumpulkan semua harta bendamu!" teriak komplotan Naga Merah.

Keributan itu membangunkan Dara dan ibunya; mereka segera keluar kamar. Dara menjerit ketika melihat pisau diletakkan di leher ayahnya.

"Dara, kamu tenang. Ibu, tolong ambilkan semua harta kita," pinta Pak Zoom, ayah Dara.

"Siapa kalian?! Lepaskan Ayahku!" Dara menangis histeris.

"Bos Doni, gadis ini sangat cantik. Bagaimana kalau kita gilir ramai-ramai?"

Mendengar itu, muncul ide busuk di kepala Doni, salah satu tangan kanan Hugo.

Keributan di rumah Dara membuat para tetangga berdatangan, tetapi pasukan Naga Merah membawa banyak orang untuk beraksi malam itu. Beberapa dari mereka menyekap Dara dan menyeretnya ke dalam mobil.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
15 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status