Share

24. Kemalangan Penyebar Fitnah

"Mas Khalif?"

Lelaki di hadapan Arini menyunggingkan selarik senyuman.

"Bisa kita bicara?"

Arini menghela napas, lalu memberi kesempatan untuk lelaki itu berbicara dengannya.

*

"Jadi sudah lima belas hari koma?"

Khalif bertanya tak percaya.

"Iya, Mas."

"Saya memang tak tahu banyak tentang dunia kedokteran, tapi saya yakin Abi pasti akan segera bangun."

Arini menyambut perkataan itu dengan senyuman.

"Mas tahu darimana jika Mas Abi masuk rumah sakit?"

"Adinda yang ngabari."

"Dinda?"

"Iya benar. Oya, mumpung sudah di sini, boleh nggak ketemu Naina?"

Arini terdiam sejenak, sebenarnya ia ingin memperjelas dari mana Dinda bisa tahu jika Abi masuk rumah sakit, tapi ajakan Khalif untuk menemui Naina membuat keinginan itu sedikit teredam.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju sekolah Naina. Masih ada lima belas menit lagi sebelum pulang, Khalif mengajak Arini duduk menikmati ketoprak yang ada di depan pekarangan sekolah.

"Mbak Dinda kok bisa tahu ya jika Mas Abi dirawat?"

Akhirnya ada j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status