Share

30. Rindu Sepasang Pengantin

Acara telah usai, Arini kembali ke kamar setelah sekian lama menyambut tamu hingga kakinya terasa pegal. Wanita itu memilih merebahkan diri di atas ranjang. Sepertinya bayi kecil yang berada di dalam rahimnya tidak suka jika dia terlalu lama berdiri.

Semenjak tadi siang sampai detik ini, sang bayi tidak berhenti menendang.

Jika sudah begini, tak ada lain obatnya selain jemari sang papa yang bertugas mengusap-usap perut.

Arini menghela napas, ingin menyuruh ART untuk memanggil Abi. Tapi rasa segan menuntunnya untuk menunda keinginan itu.

Sekitar lima belas menit berlalu, Arini sudah bangkit, duduk, tidur, tapi rahimnya masih tak tenang. Sang bayi masih tak mau berhenti berputar dan menendang. Tiba-tiba terdengar pintu terbuka.

Wajah Arini seketika berbinar. Dalam bayangan pasti itu Abi. Tapi ternyata ...

"Ma ...."

Arini menarik napas berat, ternyata Naina?

"Masuk Sayang, ada apa?"

Naina melangkah menuju ranjang tempat sang ibu duduk. Lalu dia naik menyeimbangkan duduk dengan sang i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status