Share

Sambut Bapakmu, Nak

Sejak Cici dipindahkan ke ruangan yang sama dengan ibunya, dia sibuk mengoceh dan bermain-main sendiri. Aku senang melihatnya mulai ceria, tapi Alina belum mau merespon meskipun kudekatkan cucuku padanya. Aku harus sabar dengan prosesnya. Tiada bosan, berkali-kali kukecup kening putriku dan anak pertamanya.

Aku berdiri saat mendengar suara ribut-ribut di luar. Terdengar suara menantu dan besanku yang memaksa mau masuk. Sikap mamanya Delon mulai berubah drastis. Tadi saat pertama berjumpa, dia masih berpura-pura bersikap baik, tapi sekarang mulai menampakkan sifat aslinya.

“Maaf, Pak, Bu. Saya hanya menjalankan perintah. Tidak boleh menjenguk kecuali seizin Bu Rahimah dan dokter Rian Irwansyah. Silakan pergi sebelum saya bertindak tegas!” Aku menautkan alis dan mengingat-ingat apakah pernah menyuruh orang menjaga pintu agar suami dan mertua putriku tidak masuk. Seingatku memang tak ada. Bahkan tak kepikiran sampai sana.

Aku mengintip dari balik kaca, ibu dan anak itu telah pergi setela
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении
Комментарии (4)
goodnovel comment avatar
nurdianis
jadi ikutan sedih
goodnovel comment avatar
Asfie Aries
Sedih dan terharu sampai terbawa perasaan untung saja saya baca y tengah malam jadi gak ada yg tau saya nangis
goodnovel comment avatar
Maya Afif New
hiks hiks... Air matana tk kuasa lagi. bndung . nyesekkk bgtt d dada... hiks
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status