Setelah pertempuran menakjubkan di arena uji markas perbatasan, kabar tentang Wu Yao — pewaris Qi Tanpa Bentuk dan murid pertama yang naik ke Alam Jiwa Langit di usia belasan — menyebar seperti api di padang rumput kering.Di dalam ruang komando markas, para tetua dari berbagai sekte berkumpul dalam pertemuan tertutup. Ruang Strategi Tinggi, Markas PerbatasanEmpat tokoh duduk mengelilingi meja spiritual berbentuk persegi delapan. Di tengahnya, peta dunia kultivasi menampilkan aliran Qi, anomali dimensi, dan pergerakan kekuatan antar sekte. Tetua Huai Ning (Sekte Formasi Langit)– Kultivasi: Alam Roh Dewa lapisan ke-3– Posisi: Ketua Komando Perbatasan Tetua Mu Renshui (Sekte Pilar Emas)– Kultivasi: Alam Jiwa Langit lapisan ke-9– Alkemis tingkat 6, spesialis jaringan ekonomi antar sekte Tetua Shuang Lu (Sekte Awan Gelap)– Kultivasi: Alam Roh Dewa lapisan ke-2– Dikenal sebagai mata-mata spiritual terbaik Tetua Lie Qian (Sekte Tombak Langit)– Kultivasi: Alam Bintang Abadi lapi
Arena perbatasan sunyi saat Wu Yao dan timnya berdiri berhadapan dengan Empat Bayangan Eksperimen dari Sekte Angin Hitam. Di sekeliling mereka, formasi pelindung raksasa membungkus langit dan tanah, menyekat aura Qi agar tak membanjiri seluruh markas.Murid-murid sekte lain menyaksikan dari jauh, sebagian di tribun tinggi, sebagian melalui proyeksi spiritual."Tim dari Sekte Jiwa Alir dan Sekutu Aliansi Langit bersiap." Suara Tetua Huai Ning menggema, suaranya mantap. "Pertarungan uji kelayakan — dimulai."Tim Wu Yao:* Wu Yao — Alam Inti Roh lapisan ke-4, Qi Tanpa Bentuk (tidak stabil)* Jin Seru — Alam Inti Roh lapisan ke-5, spesialis serangan frontal berbasis aliran logam murni* Yue Lan — Alam Inti Roh lapisan ke-4, manipulasi gelombang suara & dukungan jiwaTim Bayangan:* Gu Mo — Alam Inti Roh lapisan ke-7, Qi Sintetis Beku* Hei Yuan — Alam Inti Roh lapisan ke-9, teknik siluman dan uap* Mei Zhi — Alam Inti Roh lapisan ke-8, gangguan suara jiwa* Shi Qiang — Alam Jiwa Langit la
Cahaya mentari pagi menyinari jalur berbatu yang mengarah menuju Markas Perbatasan Langit Selatan, titik netral terakhir sebelum wilayah kompetisi Tungku Langit Suci. Wilayah itu berada di antara perbatasan Sekte Jiwa Alir, Sekte Angin Hitam, dan tanah bebas di bawah pengawasan Majelis Empat Sekte Besar.Wu Yao dan timnya — Jin Seru dan Yue Lan — berjalan bersama dua utusan Sekte Jiwa Alir, Lin Miao dan Fu Zhen, sebagai bentuk aliansi sementara."Markas ini dulunya bekas reruntuhan Sekte Awan Dalam sebelum hancur akibat eksperimen Qi sintetis," jelas Fu Zhen sambil membuka gulungan medan spiritual."Sekte Awan Dalam?" Jin Seru mengernyit. "Aku dengar mereka menggabungkan alkimia dengan teknologi formasi asing. Eksperimen mereka menyebabkan kerusakan ruang-waktu lokal, dan sebagian besar anggota mereka... lenyap."Lin Miao mengangguk. "Beberapa percaya mereka masih hidup di dimensi Qi sintetis yang tak stabil."Yue Lan memandang Wu Yao. "Dan kau akan menuju tempat itu. Tepat di jantung
Paviliun Cermin Diri berdiri sunyi di tengah taman spiritual Sekte Jiwa Alir. Dindingnya terbuat dari batu giok kelabu yang memantulkan aura, sementara di tengah ruangan terdapat cermin besar berbentuk bunga teratai yang terbuat dari kristal hitam. Di sekelilingnya, puluhan lampu jiwa menyala lembut, masing-masing berisi fragmen emosi dan memori para kultivator yang telah melewati ujian di sana.Wu Yao berdiri diam di hadapan cermin itu.“Ujian ini tak akan melukai tubuhmu,” kata Lin Miao, berdiri di samping. “Tapi ia akan mengguncang jiwamu. Kau akan melihat diri yang paling tersembunyi... dan kemungkinan, diri yang belum pernah kau kenali.”Jin Seru dan Yue Lan berdiri di belakang, menjaga jarak. Mereka tahu tak ada yang bisa membantu Wu Yao saat ini. Ujian jiwa adalah perjalanan sendirian.Wu Yao menarik napas. “Aku siap.”Lin Miao menekan batu kristal kecil di sisi cermin, dan cahaya kehitaman langsung menyelimuti seluruh ruangan. Qi di sekitarnya berubah menjadi resonansi gelomba
Senja menggantung di langit barat, memandikan puncak Gunung Bintang Purba dengan cahaya keemasan yang suram. Langit tampak tenang, namun lapisan Qi yang bergolak di bawahnya seperti menyembunyikan pusaran badai yang akan datang.Wu Yao berdiri di gerbang barat Sekte Rasi Langit, bersama dua sosok yang telah menemaninya sejak masa pelatihan — Jin Seru, sang formasi jenius, dan Yue Lan, ahli alkimia muda dengan Qi jiwa yang mulai mengkristal.“Gerbang teleportasi hanya akan membawamu sejauh wilayah utara Pegunungan Batas Tujuh,” kata Tetua Xiang — salah satu tetua pertahanan sekte. “Setelah itu, kau harus melanjutkan perjalanan dengan kekuatan sendiri. Wilayah timur telah mulai dipengaruhi oleh frekuensi Qi sintetis.”Wu Yao menunduk hormat. “Kami mengerti, Tetua.”“Jika kau bertemu utusan dari Sekte Jiwa Alir atau Sekte Angin Hitam, jangan langsung menantang mereka,” lanjut Tetua Xiang. “Kedua sekte itu mengajukan keikutsertaan resmi dalam Kompetisi Tungku Langit Suci. Tapi tak berarti
ARC ll : WARISAN TERBELAHTiga puluh tahun telah berlalu sejak perang besar mengguncang sembilan alam. Wu Xuan, pahlawan dari Sekte Langit Timur, menghilang dalam pertarungan melawan kehampaan, menyegel retakan dunia demi menstabilkan dimensi yang tercerai-berai. Warisan kekuatannya tidak hilang, melainkan diwariskan dalam bentuk yang tak kasatmata — berupa resonansi spiritual dalam kitab kosong yang ia tinggalkan.Kini, dunia kultivasi telah berevolusi. Sekte-sekte lama ada yang runtuh, digantikan oleh kekuatan baru yang menggabungkan pengetahuan kuno dan teknologi Qi modern. Di puncak Gunung Bintang Purba, berdiri Sekte Rasi Langit, sekte yang lahir dari penggabungan tiga sekte besar: Langit Timur, Kabut Jiwa, dan Refleksi Empat Kutub.Di tengah halaman utama sekte, di antara pilar bintang dan kolam pemurni Qi, berdiri seorang pemuda dalam posisi meditasi. Napasnya lambat dan dalam, tapi atmosfer di sekelilingnya terasa bergerak tak beraturan, seolah-olah Qi di sekelilingnya tak ma