Share

Chapter 22 Desa yang Di Kutuk

Para warga dikumpulkan dikantor kepala desa, “Dengan berat hati kami mengumumkan lagi-lagi tidak terdeteksi sidik jari pelaku ditubuh pak Nafis dan juga pelaku pemerkosaan terhadap Naira…. Kami merasa gagal tidak bisa mengungkapkan kasus ini…. Kami merasa pembunuhan ini tidak dilakukan oleh manusia…. Bukan mengajari, tapi bisa saja ada salah satu warga sini melakukan kesalahan, sehingga masalah terus terjadi didesa ini…. Seperti semacam kutukan….” jelas polisi Riko menghela napas panjang.

Para warga hanya saling pandang, “Kami tidak pernah melakukan kesalahan yang fatal yang membuat desa kami harus dikutuk….” sanggah pak Ahmad.

“Mungkin saja desa ini telah dikutuk…. Bukankah sudah banyak warga disini mati dengan mengenaskan, setiap bayi yang baru lahir pasti terus saja menangis, dan sekarang Naira juga diperkosa…. Bukan sekali ini saja terjadinya pemerkosaan terhadap para gadis didesa kita ini, namun untuk menutupi harga diri desa ini, kejadian ini tidak diberitahu pada semua warga….
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status