Share

Bab 9 Hapus Foto Itu 2

Livia membesarkan hati ayahnya. Ia pun tidak menunjukkan kesedihan. Begitu juga dengan Pak Tamin, turut memberikan semangat pada majikannya. Mereka berbincang dan bercanda hingga siang.

Jam tiga sore Alan datang membawakan brownies, minuman, dan buah. Laki-laki dengan rambut diikat rapi melepaskan jaketnya dan menaruhnya di sandaran kursi. Dia menghampiri Pak Rosyam yang tengah tertidur.

"Bagaimana kata dokter tadi?" Alan bertanya lirih pada Livia.

"Alhamdulillah, dokter bilang kondisi ayah membaik."

"Syukurlah!"

"Mas Alan, ini tadi baru pulang dari kantor?"

"Iya. Kamu sudah makan?"

"Aku makan roti tadi."

"Mbak Livia nggak mau makan nasi, Mas," sahut Pak Tamin.

"Kenapa nggak makan nasi? Nanti kamu sakit. Kita makan di restoran depan. Kebetulan aku tadi juga belum sempat makan siang." Alan berdiri lagi sambil menarik lengan kemejnya hingga sebatas siku.

"Titip ayah, ya Pak," ucapnya pada Pak Tamin.

"Njih, Mbak."

Akhirnya Livia bangkit dari duduk dan mengikuti Alan. Mereka menyeberang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
ciih Agatha berlagak kek orang baik. padahal niatnya buzzuk.
goodnovel comment avatar
Talita Muwafaqih
keren livia
goodnovel comment avatar
bundaLin
livia memang pemberani
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status