Compartir

15. Sandiwara Davina

Autor: Rafli123
last update Última actualización: 2025-08-31 22:19:25

Sejak melihat Davina dengan seorang pria di dalam mobil mewah. Sejak itu pula Hana diam-diam memperhatikan sikap Arsa yang begitu menyayangi istri pertamanya, seakan wanita yang menjadi kakak madunya itu tidak pernah melakukan kesalahan.

Apa kurangnya Arsa?

"Hana sini, bergabunglah. Jangan banyak melakukan aktivitas yang berat, ingat kamu sedang mengandung!" Gayatri, menepuk tempat duduk tak jauh darinya.

"Oma, bukankah ini acara..."

"Kamu lupa, kalau kamu juga menantu di sini? Sekalipun hanya sesaat tapi, kamu akan berada di sini." Sahut Davina, ya, Davina lah yang menjawab perkataan Hana. "Bukan begitu Oma, aku hanya kasihan sama Hana. Acara nanti Hana banyak diam, Oma tahu kan, Hana tidak punya pengalaman acara kumpul orang kaya." Lirih Davina, suara dan wajahnya kembali seperti biasa. Lemah dan lembut.

"Tidak masalah. Siapa yang akan membicarakan soal bisnis? Ini cuma kumpul biasa, lagi pula akan ada orang lain pula yang akan bergabung di sini. Ah, sepertinya mereka sudah datang!
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • RAHIM PENGGANTI (Antara Janji Dan Air Mata)   57. Ayok, kita nikah!

    Devan ingin buru-buru mendekat, tapi langkahnya tertahan oleh suara ibunya Sita.“Jangan membuatnya terluka lebih dari ini. Jika itu terjadi, aku bersumpah akan membuat hidupmu menderita seumur hidup. Kamu tahu kan sumpah wanita teraniaya tidak akan pernah melesat?"Devan menahan napas. Matanya hanya fokus pada Sita yang memalingkan wajah, enggan untuk menatapnya.“Sita, maafkan aku. Maaf sudah membuatmu seperti ini. Aku tahu aku salah, izinkan aku..,Dan saat itu, wajah Sita semakin pucat dan keringat dingin membasahi pelipis dan tubuhnya.Perawat yang lewat spontan masuk ke dalam ruang perawatan begitu Devan keluar dari ruang perawatan.“Tolong keluar dulu! Kondisi ibu dan janinnya turun naik! Cepat panggil dokter Erna!" Devan membeku, melihat keadaan Sita yang semakin memperihatinkan. Pintu ditutup tepat di depan wajah Devan oleh perawat.Ia berdiri di koridor, napas tersengal, seluruh jiwanya remuk. Begitu jahat dirinya yang meminta Sita minum obat pencegah kehamilan, bahkan tid

  • RAHIM PENGGANTI (Antara Janji Dan Air Mata)   56. Anakku Juga

    Berbekal alamat yang bahkan tidak bisa disebut secara detail oleh Arsa. Alamat hanya nama kota kecil di Jawa Tengah, Devan tetap memaksakan diri berangkat. Tidak ada petunjuk rumah, tidak ada nomor, tidak ada siapa pun yang bisa ia hubungi. Hanya sebuah kota, dan penyesalan yang menyesakkannya setiap detik.Di dalam mobil, tangan Devan terus menggenggam ponselnya erat. Berkali-kali ia membuka kembali pesan singkat dari Arsa, padahal isinya sama. “Kotanya di sana. Sisanya kamu cari sendiri.”Meski samar, tekadnya tidak gentar. Wanita yang bersedia menjadi pelampiasan tanpa menuntut apapun. Bahkan, lebih kejam lagi ia tega memberikan obat pencegah kehamilan. "Maafkan aku Sita, maafkan." Gumamnya lirih. Tatapannya nanar keluar jendela, sang sopir pribadi hanya bisa melihatnya tanpa berani menganggu. “Aku harus ketemu dia,” gumamnya lirih, nyaris seperti janji pada diri sendiri.Perjalanan panjang membuat kepalanya berdenyut. Mual itu datang lagi, gejala yang seharusnya tidak ia rasakan,

  • RAHIM PENGGANTI (Antara Janji Dan Air Mata)   55. Kemarahan Arsa

    Sepulangnya Hana dari kota kecil yang kini menjadi tempat tinggal Sita. Hana mencoba untuk memahami keadaan sang sahabat meski banyak pertanyaan yang tidak ada satu pun ada jawabannya. Hana berkali-kali melamun, gelisah, dan mudah tersentak. Arsa memperhatikan semua tanpa perlu ditanya, ia tahu Hana sedang memikul sesuatu yang berat.Malam itu, Hana duduk termenung di ruang tengah, memegang cangkir teh yang sudah dingin. Arsa datang mendekat, meraih cangkir itu dan meletakkannya di meja.“Kamu nggak bisa begini terus, sayang." ucap Arsa pelan. “Kamu kepikiran Sita, kan?”Hana mengangguk kecil, matanya berkaca-kaca. “Dia sendirian, Mas. Hamil, nggak ada suami, kamu tahu kan mas, ibunya sakit. Aku nggak ngerti gimana dia bisa sekuat ini."Arsa menghela napas panjang. Ada sesuatu yang menggeram di dalam dirinya, campuran marah, iba, dan rasa tanggung jawab sebagai seseorang yang suaminya alam melindungi seorang istri yang tengah hamil.“Kamu tunggu di rumah,” katanya akhirnya. “Biar aku

  • RAHIM PENGGANTI (Antara Janji Dan Air Mata)   54. Anakku

    Dania membeku. Kata-kata Devan bergema di kepalanya, menusuk jauh lebih dalam daripada yang sanggup ia bayangkan.“A-apa yang kamu bilang?” suaranya serak, nyaris tak keluar. “Kamu merusak anak gadis orang, Dev?”Devan menunduk, bahunya bergetar kecil. “Aku nggak sengaja, Ma. Aku mabuk, aku nggak sadar melakukannya, tapi..,” ia menelan ludah, wajahnya pucat. “Kemungkinan dia hamil itu besar. Karena tubuhku juga bereaksi aneh. Mual, muntah dokter bilang bisa jadi aku kena Sindrom Couvade. Karena dalam pemeriksaan tidak di temukan penyakit apapun,"Dania menutup mulutnya, napasnya tercekat. “Astaga, Devan!"Ia menatap putranya antara marah, takut, dan panik memenuhi dadanya.“Siapa gadis itu?” Dania memaksa. “Kamu harus bilang sama Mama. Kamu kira ini permainan? Kamu kira Mama bisa diam saja kalau ada anak perempuan yang kamu hancurkan masa depannya?”Devan menggigit bibir, jelas tidak ingin mengucapkannya. Namun dorongan rasa bersalah dan desakan Dania membuatnya berfikir ulang.“Siapa

  • RAHIM PENGGANTI (Antara Janji Dan Air Mata)   53. Kejujuran Devan

    “Han!” panggilnya begitu gerbang terbuka, napasnya memburu.Hana yang sedang menyiram tanaman menoleh kaget. “Devan? Ada apa? Kok wajahmu, pucat sekali?”“Di mana Sita?” tanya Devan langsung, tanpa basa-basi. Suaranya tegang, hampir putus.Hana mengerutkan kening. “Loh, bukannya Sita sudah pulang ke kampung? Dia pamit sama aku, Dev.”“Pulang?” Devan mendekat, matanya membesar. “Ke kampung mana, Han?”“Tentu saja ke kampung orang tuanya, di Jawa.”Hana tampak bingung. “Dev, kamu kenapa? Sita beneran pamit. Keluarganya nolak bantuanku juga. Katanya pengin hidup tenang dan nggak mau merepotkan.”Devan menelan ludah. “Kamu, benar-benar nggak tahu alamat pastinya?”Hana menggeleng perlahan. “Nggak, Dev. Dia cuma bilang mau jauh sebentar. Ada apa sebenarnya?”Devan memalingkan wajahnya. Napasnya terasa berat, sesak, seperti ada batu besar yang menekan dadanya.“Dev…?” panggil Hana hati-hati.Tenggorokan Devan bergeser. “Aku, aku cuma..,"Kata itu keluar lirih, namun Hana bisa merasakan geta

  • RAHIM PENGGANTI (Antara Janji Dan Air Mata)   52. Tanpa Jejak

    Mereka kembali terdiam, begitu Sita menceritakan tujuannya menemui sahabat sekaligus pemilik daycare tempatnya bekerja.“Kamu yakin hanya itu? Kamu nggak ada bohong sama aku kan?” Hana menatap sahabatnya lekat-lekat. Nada suaranya lembut, tapi penuh kecurigaan. Sita menghindari tatapan itu terlalu sulit baginya.“Aku, beneran, Han. Orang tua mau balik kampung. Mereka butuh aku. Kamu tahu kan, aku punya tanggung jawab besar itu."Sita mencoba tersenyum, namun suaranya bergetar.Hana mengangguk pelan, meski jelas ia tidak sepenuhnya percaya. “Kalau memang itu alasannya, aku nggak bisa tahan kamu. Tapi, kamu yakin keputusan ini nggak mendadak banget?”Sita menelan ludah. “Aku sudah mikir lama.”Hana menggenggam tangannya tiba-tiba. “Sita, kamu sahabat aku. Kalau ada apa–apa, kamu bisa cerita. Aku nggak akan nge-judge.”Dada Sita sesak. Bohong itu menekan seperti batu besar di tenggorokan. Tapi mengatakan yang sebenarnya, itu artinya kepalanya akan pecah, hidupnya berubah total. Apa yang

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status