Share

REINKARNASI PENDEKAR PEDANG
REINKARNASI PENDEKAR PEDANG
Penulis: Dimas Saputra

Bab 1 - Kelahiran Setelah Kematian

*Tik... Tik... Tik....*

Tetesan air hujan membuat genangan bercampur darah dari tumpukan mayat puluhan orang, seorang Pria bernama Seon duduk diatas mayat dan menancapkan Pedangnya diatas tubuh mereka.

Kondisi tubuhnya terasa sangat lemah karena racun yang tidak sengaja dia makan. Sekte Iblis hanya mengenal sepuluh pewaris yang pada akhirnya akan saling membunuh, sayangnya dirinya lengah dan memakan makanan yang sudah diberi racun oleh kesembilan Saudaranya.

Namun tetap saja karena kekuatan hebatnya dia bisa menandingi sembilan orang dari mereka sekaligus, dia menyisakan satu orang yang tidak lain adalah Kakak tertuanya Baek Jin.

Baek Jin berdiri dengan darah berlumuran dari mulutnya, "Sebenarnya kau itu Monster macam apa dapat mengeluarkan kekuatan seperti itu setelah dilemahkan oleh racun."

"Apa yang kau bicarakan Kakak seperguruan... bajingan lemah seperti dirimu hanya semut dimataku sekarang. Bahkan dalam kondisi sekarat kau dan kedelapan Saudara lainya tidak bisa membunuhku." Seon mengejek Baek Jin dan meludahkan darah dengan muka yang pucat.

"Tinggal selangkah lagi dan aku akan menjadi Penguasa Sekte Iblis." Baek Jin berlari kearah Seon dan kegelapan yang pekat menyelimuti tangannya.

Pukulannya menciptakan ledakan energi yang kuat dan Seon menahannya dengan Pedangnya, dia terlempar kebelakang dan ratusan meter menabrak pohon-pohon. Seon memuntahkan darah sekali lagi dan Baek Jin masih mengejarnya, indranya masih dapat mengikuti kecepatan Baek Jin namun tidak untuk Demonic energi.

Pedang Seon berdengung dan dia memompa darahnya sendiri, dia mengayunkan Pedangnya kesamping dan bilah Aura Pedang menebas tubuh Baek Jin hingga membuatnya terbelah menjadi dua bagian.

"Cough... singkirkan omong kosong yang tidak berguna itu. Jika aku akan mati maka aku pasti akan membawa kalian semua mati bersamaku Iblis-Iblis sialan." Seon memuntahkan banyak darah dan kesadarannya mulai pucat.

Dari kejauhan dia merasakan energi yang kuat dan meluap, tiga sosok dari Sekte Kebenaran muncul dan mereka sudah merasakan gejolak energi Demonic yang saling bertarung. Namun kondisi yang mereka lihat sekarang jauh lebih mengerikan, mereka tidak menyangka jika pertarungan internal Sekte Iblis akan semengerikan ini.

Seorang Pria dengan Tombak mengarahkan ujungnya kepada Seol, "Biksu Agung... dia adalah Iblis Pedang Pembantai Seon. Dia masih belum mati dan ini adalah kesempatan kita !"

Biksu Agung melihat kondisi Seon dan dalam sekali lihat dia sudah tahu bahwa orang ini sudah tidak bisa diselamatkan. Selain racun dia memiliki luka dalam yang fatal dan organ dalamnya sudah hancur dari dalam.

Seon melihat Biksu Agung dan berusaha berbicara, "Ke... jangan melihatku dengan tatapan menyedihkan itu botak. Menurut ajaranmu apakah ada kehidupan setelah kematian ?"

Biksu Agung mengangguk dan menjawab, "Jiwa adalah sumber dari inti kehidupan itu sendiri, aku akan berdoa untukmu agar kau mendapatkan ketenangan."

Seon tersenyum dan perlahan menundukkan kepalanya, dia merasa semuanya menjadi sangat gelap dan beberapa kenangan yang tidak menyenangkan terlintas dikepalanya. Pertama kali dia dibawa masuk kedalam pelatihan Neraka dan harus bertahan hidup, sampai sekarang dia tidak benar-benar bisa melakukan apa yang dia inginkan karena Demonic Qi.

Seon mendengar suara beberapa orang dan pintu yang tertutup, perlahan dia membuka matanya dan terbangun. Melihat sekelilingnya yang berubah dan kamar yang luas membuatnya bingung, dia melihat kearah cermin dan terkejut setengah mati karena melihat penampilannya yang berbeda.

"Dimana aku.... ugh...." Seon memegang kepalanya yang sakit dan ingatan yang terpecah perlahan mulai terhubung satu sama lain.

"Ini gila jadi si botak itu berbicara kebenaran dan aku terlahir kembali di Keluarga Bangsawan Earl Roso. Namaku sekarang Raul Von Roso.... sungguh takdir yang menyenangkan."

Seon menampar wajahnya dan memastikan jika ini bukan mimpi. Sekarang namanya adalah Raul dan seterusnya dia akan memakai nama itu, dia tidak tahu harus merespon bagaimana mengingat hal yang paling dia inginkan terwujud. Namun yang pasti mulai sekarang dia tidak terikat dengan Sekte Iblis dan hidup sesuka hatinya.

Raul melihat bagian bawahnya dan merasa lega karena masih ada. Mengingat kembali sewaktu pelatihan Neraka dia ditangkap dan menjadi kelinci percobaan dengan menerapkan seni beladiri iblis murni yang mengharuskannya memotong kemaluannya.

Raul mungkin tidak terlalu peduli soal wanita tapi tetap saja ini adalah bukti bahwa dia pria sejati, sekarang sebagai Raul dia dapat hidup dengan keinginannya sendiri.

Sekarang dirinya menjadi Bocah yang berusia 16 tahun dan hidup didunia baru dimana hanya ada Kesatria dan Penyihir. Sistemnya jauh berbeda dikehidupan sebelumnya dimana para Seniman Beladiri yaitu Pendekar saling membuat fraksi demi menguasai Wilayah.

"Tubuh yang lemah dan parahnya lagi sebelumnya aku pecandu Alkohol dan narkoba. Didunia tempat status bangsawan lebih tinggi tidak ada artinya tanpa memiliki kekuatan. Jika aku menginginkan hal lebih maka aku harus membuat fondasi kekuatanku sendiri agar bisa hidup sesuai dengan keinginanku." Raul mengepalkan tinjunya dan menanti hari esok.

Keesokan paginya Raul bangun dari tempat tidur dan mandi. Melihat kearah cermin membuatnya belum terbiasa dengan penampilannya, seorang Pelayan Wanita masuk kedalam dan terkejut melihat Raul yang sudah bangun.

"Tuanku sudah sadar !" Gadis itu menutup mulutnya karena terkejut.

Raul mengenalnya yang tidak lain Pelayan Pribadinya Nuna, "Ya... berapa hari aku tidak sadarkan diri ?"

"Tuan sudah tidak sadar selama dua hari penuh. Saya akan segera menyiapkan pakaian dan makanan." Nuna bergegas mengambil satu set pakaian dan meminta koki untuk menyiapkan makanan.

Raul mengingatnya dengan jelas alasan mengapa dia tidak sadar, setiap harinya dia depresi dan terlalu banyak menggunakan narkoba. Mengingat hal seperti itu membuatnya sedikit malu, Pendekar Pedang Iblis yang ditakuti semua orang hampir saja mati karena depresi dengan pandangan orang lain.

Raul memakan makanannya dengan lahap dan mengisi kembali tenaganya, perlakuan seorang Bangsawan memang sangat nyaman. Untuk sekarang dia harus mempelajari pengetahuan dasar lagi dan membaur dengan dunia ini.

Posisinya dalam Keluarga Roso juga tidak aman mengingat dia juga anak kedua. Ibunya sudah mati dan sekarang hanya tinggal Ayahnya bersama Ibu tiri dan Kakaknya yang tidak bersahabat sama sekali.

"Tuan Muda... setelah selesai makan Tuan Besar meminta Anda datang keruangannya !" Kata Nuna dengan gugup.

"Ya.... biarkan aku menyelesaikannya terlebih dahulu dan nanti antar aku diperpustakaan." Raul masih makan dengan santai.

"Baik Tuan Muda." Nuna sangat terkejut dan merasa senang.

Ketenangan yang ditunjukan Raul sangat berbeda seolah dia itu orang lain. Namun Nuna tetap senang karena Raul sudah berubah dan memiliki minat untuk belajar, biasanya dia akan terlihat seperti anak manja yang mudah tersinggung. Tapi melihat ketenangannya Nuna merasa jika Raul sudah menjadi Pria dewasa yang bisa diandalkan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status