Share

Bab 7 - Pilihan Yang Sulit

Keesokan paginya Kevin masih berlari dan matanya terlihat sayu, Raul melihatnya dari Balkon dan akhirnya dia berhasil menyelesaikan putaran terakhirnya. Namun tidak lama dia langsung jatuh ketanah dan tidak sadarkan diri, Nuna bergegas membantunya dan meminta penjaga didepan untuk membawanya kedalam kamar.

"Bagus... walaupun bodoh setidaknya dia punya tekad dan layak dibimbing." Raul berbalik dan mulai menggunakan herbal.

Raul menelan beberapa sekaligus dan mulai bermeditasi, energi hangat yang meluap didalam Dantiannya menjadi lebih baik. Secara bertahap tubuhnya mulai memanas seperti dibakar didalam nyala api.

Setelah setengah hari semua kotoran didalam tubuhnya dibersihkan dan Aura yang Raul tunjukan menjadi lebih intens. Qi Murni memasuki pembuluh darahnya dan Mana membantunya untuk menuntunnya. Darah mengalir dari hidung dan mata Raul, rasa sakit yang menyiksa dapat dia tahan tanpa berteriak sedikitpun.

Konsentrasinya mencapai tingkat tertinggi dan Raul merasakan sengatan, dia harus fokus atau ketika Qi Murni berbelok maka semuanya akan berakhir dengan kematian. Qi Murni saling bergesekan dan energi dari Herbal yang dia makan mulai menyatu.

"Lakukan." Raul mengerang dan tubuhnya diselimuti Api Biru yang sangat panas.

Nafasnya mulai kembali teratur dan Raul segera menghentikan nyala apinya, jika diteruskan maka rumahnya akan terbakar habis. Suhu panas dari Api Biru jauh lebih besar dari Api biasanya dan Raul tidak bisa meremehkannya, terlebih dia menyadari manfaat lain dari Api Biru.

"Luar biasa... kekuatan ini sangat mengerikan dan tidak aku sangka Pendekar Api Biru yang terkuat dijalan kebenaran dapat mempraktekan hal gila ini. Ini bukan hanya memiliki kekuatan yang merusak tapi ada efek penyembuhan. Aku tidak menyangka bisa membunuh orang segila ini dulu." Raul sangat kagum dengan kekuatan Api Biru.

Luka yang dia dapatkan dari Pendekar Api Biru sewaktu dulu memang bukan karena dia lengah melainkan lawannya memang tangguh. Namun tetap saja keterampilan Pedangnya sudah mencapai level tertinggi, bisa dikatakan mereka berdua seimbang dalam pertarungan dan alasan kemenangannya adalah karena Raul jauh lebih gila.

Raul bukanlah orang yang akan mempertimbangkan hidupnya sama sekali. Prinsip yang dia bawa dari Sekte Iblis adalah mata dibalas dengan mata, ketika dia menghadapi musuh kuat yang sebanding dengannya maka pilihan satu-satunya adalah membuat celah.

Raul bersedia menerima serangan kuat lawannya tapi jika serangan itu tidak membunuhnya maka dia akan memastikannya dengan kemenangannya. Sayangnya lawannya tidak punya ketetapan hati sepertinya, jadi pertarungan waktu itu diakhiri oleh Raul dengan memenggal kepala musuhnya.

"Demonic Qi milikku dulu bahkan tidak sekuat yang lainya, tapi dengan Pedangku aku sudah tidak terkalahkan. Sekarang Seni Beladiri Api Biru dapat digunakan dan aku akan mencapai level baru." Raul tersenyum penuh semangat dan berjalan kearah cermin.

Tubuh dan wajahnya menjadi lebih terbentuk sekaligus bersih, ini adalah sesuatu yang dia inginkan dan Raul tidak akan berhenti disini saja. Selama dia terus mengkonsumsi Herbal dan mengasah Seni Beladirinya maka itu akan menjadi hal yang bagus.

......

Disisi lain Ruang rapat Keluarga Roso semua Petinggi berkumpul dan Kepala Keluarga Rain membaca dekrit Kerajaan.

"Perintah Raja untuk pembasmian Monster." Rain mengetuk mejanya dengan jarinya.

"Tolong kirimkan saya Tuanku." Gin menyuarakan dirinya untuk pergi.

"Itu tidak bisa... kau adalah Kapten Kesatria dan jika tidak ada keadaan khusus maka tidak diijinkan untuk pergi." Rain dengan cepat menolaknya.

Evelin tersenyum dan memiliki rencana, "Lalu biarkan Raul yang pergi, bukankah ini adalah pengalaman yang bagus untuknya. Jangan berpikir kau akan mengirim Rey kesana, tidak lama lagi dia harus pergi ke Akademi Kerajaan dan tidak boleh ada kecelakaan sekecil apapun."

"Itu benar Tuan." Yang lainya juga sependapat dengan Evelin.

"Baik.... aku akan mengutus Raul dan akan berbicara pribadi dengannya, kalian semua bisa keluar dan Istriku tetaplah tinggal." Rain melambaikan tangannya dan semua orang keluar dengan perasaan lega.

Evelin terlihat serius dan bertanya, "Ada apa ?"

"Aku tahu jika kau tidak menyukai Raul tapi tetap saja dia Putraku. Posisiku sudah dipastikan akan dimiliki oleh Rey, jadi pada kesempatan ini aku ingin kau tidak mengganggu masa depannya lagi. Perdana Menteri kiri mengirimkan undangan pertunangan untuk Putrinya Alice. Aku ingin Raul memulai karir sendiri dan aku ingin kau membiarkan Raul berkeluarga dengannya." Rain terlihat sungguh-sungguh sekaligus putus asa.

Mendengar hal ini Evelin mencoba menahan tawa dan berkata, "Aku setuju."

"Baguslah kalau begitu." Rain bisa tenang sekarang dan sisanya dia harus membantu Raul untuk menyelesaikan misinya.

Evelin berdiri dan berjalan keluar dengan perasaan yang baik, dia tidak menyangka jika Suaminya sendirilah yang membuka jalan untuknya sebelum dia mengambil tindakan.

Menteri adalah jabatan yang setara dengan Duke tapi tidak lebih hanya sementara, masa jabatan Menteri kiri akan berakhir dan atas kontribusinya paling banyak dia akan menjadi Baron. Terlebih anaknya yang penyakitan yang mungkin tidak lama lagi akan segera mati, Evelin tidak perlu melakukan tindakan dan hasilnya sudah sangat bagus.

Rain menemui Raul secara pribadi dan mengatakan semuanya, tentunya Raul cukup terkejut dengan keputusan mendadak ini.

"Ini sangat sulit karena tiba-tiba harus dipasangkan dengan orang yang tidak pernah aku lihat. Jika Ayah sangat khawatir aku tidak akan menikah maka lupakan saja, ada Nuna dan aku yakin dia bersedia menikah denganku !" Raul menunjuk Nuna yang berdiri disampingnya sekaligus membuatnya tersipu malu.

"Jika kau memang menyukainya aku tidak keberatan sama sekali. Tapi satu hal yang pasti Bangsawan harus memiliki Istri resmi, adapun jika kau ingin menikahi orang biasa maka dia hanya bisa menjadi Selir seperti mendiang Ibumu. Lagi pula apa yang kau cemaskan... dia adalah Putri satu-satunya Menteri kiri dan walaupun jabatannya akan selesai kau tetap akan mewarisi semua kekayaan dengan mendapatkan gelar Baron. Pada akhirnya kau masih bisa hidup dengan tenang." Rain mencoba meyakinkan Raul.

"Masalahnya bagaimana jika dia jelek... mau ditaruh mana wajahku ini !" Raul berkata dengan jujur.

Rain mengerutkan keningnya dan mengumpat, "Sialan... kau tidak perlu khawatir soal itu, Alice adalah salah satu gadis tercantik diusia kalian. Jika bukan karena dia sakit-sakitan mungkin kau sendiri tidak layak mendapatkannya. Untuk sekarang setujui terlebih dahulu dan jaga sikapmu, setelah kau melihatnya dan kau memutuskan maka aku akan membantumu."

"Oke." Raul menyetujuinya dan memegang janji Ayahnya.

"Lalu aku akan menyewa tentara bayaran untuk misimu." Rain berniat memberikan Raul penjagaan walaupun dia harus mengeluarkan banyak uang.

"Tidak perlu repot-repot.... lebih baik Ayah memberikan mentahan saja dan sisanya aku yang mengurusnya sendiri. Aku jamin misi ini akan berhasil." Raul menunjukan gestur meminta koin emas.

"Baiklah." Rain sudah salah menebak dan menyetujui permintaan Raul.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status