Share

KISAH SEDIH

     Maharani merasa khawatir, sudah beberapa hari sejak Nino pulang ke kotanya untuk memakamkan jenazah Nindia, Gendis seolah menutup diri. Biasanya gadis itu sudah pergi pagi-pagi ke restoran miliknya. Anehnya, gadis itu tidak ikut dengan Nino dan keluarganya. Padahal sebelumnya ia sudah meminta izin untuk ikut.

"Kau baik-baik saja, Nak?" tanya Maharani pada Gendis pagi itu. Gendis yang sedang mengoles roti dengan selai coklat kesukaannya hanya mengangguk lesu. 

"Ada masalah di restoranmu?" Kali ini Galih yang bertanya. Sementara Genta hanya menyimak dengan tenang sambil memakan nasi gorengnya.

"Aku baik-baik saja, Pa, Ma. Hanya saja ...."

     Galih menghentikan suapan ke mulutnya dan menyentuh bahu Gendis yang kebetulan berada di sampingnya.

"Apa Nino membuatmu sakit hati?Dia sudah melakukan hal yang kurang baik?"

"Pa. Ma, apakah keluarga kita ini bersekutu dengan iblis untuk menumbalkan manusia supaya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status