Share

Bercanda

Nungki hanya tertawa tak menjawab apa yang aku tanyakan padanya. Ia mengucapkan selamat malam karena sudah waktunya untuk istirahat.

"Tidurlah tidak ada hukuman untukmu!" seru Nungki.

"Baiklah aku tutup telponnya," jawabku.

Ku letakkan ponsel diatas meja kamarku lalu aku tidur terlelap karena kecapekan. Pagi pun tiba sura riuh orang yang lalu lalang juga gosip yang terdengar di warung sayur semuanya menjadi satu menambah keramaian pagi ini.

"Sudah jam berapa ini apa aku terlambat bangun lagi?" gumamku.

"Nanti kalau sudah resmi jadi istri orang jangan bangun jam segini. Kamu mau biarin suamimu kelaparan di pagi hari hah!" seru ibuku yang berada di luar kamar menggedor pintu.

Aku menjawab teriakan ibuku kalau sudah bangun. Aku menggerutu kesal masak di pagi hari buat apa Nungki terbiasa masakan koki kelas atas. Apa akan mau makan masakanku yang hanya biasa makanan rakyat jelata.

"Ribut banget ibu-ibu di luar sana ada apa lagi sih," gumamku.

"Ratna dijem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status