Share

Kemarahan Pak Nurdin

Aku tertegun dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh bu Endang. Aku memang iri kalau Ratna bersekolah di universitas negeri juga mendapat beasiswa. Tapi ah sudahlah rejeki setiap manusia itu berbeda aku tidak berhak iri dan harus mensyukuri apa yang aku dapatkan.

“Bu Endang, siapa yang tidak iri dengan prestasi Ratna yang cemerlang itu. Tapi ada kalanya jika sudah memiliki semuanya tidak menyombongkan diri dan merendahkan orang lain seperti saya ini,” jawabku agar bu Endang tidak lagi merendahkan orang lain.

“Ternyata kamu iri dengan anakku ya Dara. Ya wajar sih karena kamu tidak mampu seperti anak saya,” celetuk bu Endang lagi.

Ibuku sudah mau marah mendengar ucapan bu Endang. Tapi aku mencegahnya untuk marah tidak baik seperti bertengkar dengan tetangga hanya karena hal sepele. Sudahlah setiap perbuatan ada balasannya. Lebih baik aku berkeliling desa dulu mencari informasi pergosipan yang beredar.

“Eh jeng Sri tahu nggak si

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status