Setelah selesay makan di kantin, Reyhan dan teman temannya langsung ke Mall. Sedangkan teman teman Gebriella memilih untuk pulang kerumah.
Tidak lama kemudian Reyhan mampir ketoko Boneka. Vino yang melihat Reyhan membeli boneka disetiap hari lahirnya sudah tidak heran lagi. Sedangkan Reno dan juga Adi masih merasa itu adalah hal yang lucu.
"Boleh pakai kartu ini Mbak?" Tanya Reyhan pada kasir yang bertugas di Toko Boneka itu.
"Wah, ini kartu member Gold Tuan, sudah pasti bisa di gunakan untuk semua tempat Tuan. Silahkan passwordnya Tuan?" Ucap kasir pada Reyhan.
Setelah transaksi berhasil, karyawan diToko Boneka itupun memberikan salam hormat dan menjadikan Reyhan sebagai langganan istimewah mereka karena mempunyai kartu member gold.
"Rey, ngapain kamu beli boneka?? Buat Gebby nanti malam yah?" Tanya Reno sambil tertawa geli' melihat Reyhan.
"Iya.. Kupikir kamu mau masuk ke toko pakaian, eh malah ke toko boneka. Hahaha...". Ucap Adi.
Teman teman Reyhan dan semua orang disitu masih pada shock dengan total harga yang sudah di bayar oleh Reyhan. "Terimakasih Tuan, dan ini kartunya Tuan, ditambah ini ada juga hadiah sepeda lipat dari toko kami untuk pembelanjaan maximal. Terimakasih Tuan, sampai jumpa kembali Tuan..". Ucap kasir itu sambil memberikan semua barang belanjaannya kepada Reyhan. "Terimakasih sampai jumpa kembali Tuan Reyhan". Ucapan semua karyawan di Toko itu khusus Reyhan dan teman temannya sambil membungkukan badan sebagai tanda hormat. "Waaah, gila... Reyhan benar benar menyelesaykan transaksinya. Aku masih nggak menyangka". Ucap Sisi. "Masa' si tukang besi bisa beli baju seharga begitu?? Apakah dia nyuri yah??". Ucap Pingkan. "Dapat dari tuyul kali'. Hahahaha...".Ucap teman teman Viktor masih tidak habis pikir. Reyhan dan teman temannya kini akan segera pulang. Namun Adi masih saja mampir mengejek Viktor dan juga teman temannya. "Hmmppp.. kalian itu
Dengan kagetnya Gebriella berkata "Oh iya Kak.. Aku sangat senang. Terimakasih sudah mengundangku dan teman temanku. Apakah kelak aku bisa mengundang Kak Rey? Ah, maksudku mengundang kak Rey dan juga teman teman kak rey. Hehehe". Tanya Gebriella. "Oh iya, tentu saja boleh... Dengan senang hati aku dan teman temanku akan hadir. Hehe..". Ucap Reyhan sambil tertawa kecil. "Baiklah kak... Kalau begitu aku pergi ke teman temanku dulu". Ucap Gebriella gugup sambil memutar badannya menuju teman temannya. "Ah Gebby!!". Panggil Reyhan memegang tangan Gebby spontan lalu melepaskannya lagi. "Umm maaf.. Bisakah aku menyimpan nomor telfonmu?" Tanya Reyhan ragu meskipun sebenarnya nomor Gebriella sudah disimpannya saat memintanya ke Adi. "Oh iya bisa kak Rey...". Kata Gebriella mengambil HPnya menunjukan kode barkot We Chatnya ke Reyhan. "Kak Rey, ini sudah larut malam. Bisakah aku pamit sekalian setelah memanggil teman temanku??". Ucap Gebriella.
Reyhan masih terus memeluk kakaknya dengan suara berdesak desak gegara menangis terlalu lama. Reyhanpun berkata "Kak, biarkan aku memelukmu lebih lama... Aku masih sangat kangen". "Dik... Kamu sudah besar. Lihat disana banyak teman teman perempuan, apakah kamu tidak malu menangis seperti ini??" Ucap Lenia. "Kakak.. Kamu selalu punya cara agar aku tidak memelukmu lagi... Lagian aku juga tidak butuh kue". Ucap Reyhan sambil melepaskan pelukannya. "Adik.. Kejutan kali ini tidak baik menunggu terlalu lama. Adik hanya cukup membuka 25 Pintu mobil saja yang ada di depan ini jika Adik mau". Ucap Lenia Levrawnch Britama sambil mengusap air mata adiknya Reyhan. "Ummm uhu' uhu'... Ba.. baiklah kak". Kata Reyhan menuju mobil paling depan dan mulai membuka 25 pintu mobil sport satu persatu. Semua orang masih terlihat sangat sedih. Bahkan ada yang menangis dengan cara histeri. Mereka tidak menyangka bahwa Reyhan akhirnya bisa bertemu kembali dengan keluarg
DiVilla, Reyhan terlihat gugup karena tidak sempat menyiapkan untuk menyambut medatangan keluarganya. Reyhanpun berkata "Mami... Maafkan aku yang tidak sempat menyiapkan apa apa untuk menyambut mami dan juga kakak". Tiba tiba Lenia yang lebih dulu berlari untuk masuk keVilla Reyhan begitu terkejut dengan pemandangan yang indah. "Waahhhh.. luar biasa dik... Kamu pasti sudah lelah untuk menyiapkan ini semua". Reyhan dan juga yang lainnya sangat terkejut dengan dekor yang sudah rapi dan berganti warna putih dihiasi dengan banyak bunga dan balon balon yang terbang di atas plafon. "Waaawww.. Keren banget". Ucap Adi yang melongok ke atas Villa. "Iya kawan.. Ini luar biasa. Bunganya pasti malah mahal". Tambah Reno. Reyhan sadar bahwa yang membuat semua ini adalah Jhon. Dan diapun melihat ke arah Jhon dan langsung memberikan jempol dengan senyumanyang bahagia. "Nak... kamu mengaturnya dengan sangat baik". Ucap Mami Reyhan. "Mami, kedep
"Hmmppp... Segar banget udara pagi disini". Ucap Lili sambil membuka jendela kamar yang berada diVilla Gebriella. Kini mereka semua sudah bangun dan berada di depan meja makan. Sehabis srapan, Gebriella akan berangkat Shooting, sedangkan teman temannya bersiap siap untuk ke kampus Universitas L Harvhard. ***** Reyhan baru bangun, dia mencari mami dan kakaknya keruang tengah namun Reyhan tidak menemukan mereka. Diapun bertanya kepada Jhon yang sudah rapi dengan jass hitam dipadukan dengan celana panjang berkain bahan hitam. "Pagi Pak Jhon... Mami sama kakak belum bangun Pak Jhon??" "Pagi Tuan... Tuan, Nyonya sama Nona Lenia sudah berangkat tadi subuh. Mereka ada urusan mendadak jadi tidak sempat membangunkan Tuan". Jelas Jhon. Reyhan langsung terlihat sedih. Namun melihat Bi'Ina yang masih tinggal di Villanya, Reyhan langsung bertanya pada Bi' Ina. "Bi'... Bibi' terlambat bangun makanya ditiggal Mami sama kakak??" Bi'
NEXT... 3 BULAN KEMUDIAN. Sekarang Reyhan menjadi laki laki yang memerankan dua karakter. Kini dia sebagai Tuan Levrawnch Britama yang datang di kampus dengan menggunakan Masker, kacamata dan juga topi. Namun kadang kala dia juga datang di kampus sebagai Reyhan yang tak punya apa apa dan hanya bekerja di toko besi. Tidak ada yang mengetahui bahwa satu orang yang memerankan 2 karakter berbeda itu, kecuali teman teman Reyhan dan juga teman teman Gebriella. Reyhan dan teman temannya kini berdiri di lapangan basket. Lili dan teman temannya yang melihat merekapun langsung mendekati Reyhan dan teman temannya. "Hai Kak Vino... Selamat yah, kulihat di papan informasi, nilai kakak paling tinggi". Ucap Lili pada Vino sambil tertawa kecil. "Oh yah.... Makasih yah Lili. Ummm... Maaf yah Tuan muda Levrawnch, kali ini nilai aku lebih tinggi dari Tuan muda Levrawnch". Ucap Vino bercanda dengan Reyhan sambil membungkuk memberikan hormat kepada Reyhan. "Hahaha
Teman teman Reyhan langsung mendekati Reyhan yang baru keluar daei kantor Rektor. "Gimana kawan? Apa yang dibilang rektor tua itu?" Tanya Vino. "Katanya aku harus menjadi mahasiswa privat seperti Gebriella. Dan aku di suru Rektor untuk mencari tau caranya ke Gebriella kawan...". Ucap Reyhan berbohong. "Apaaa??? Mencari tau ke Gebriella??" Sontak Adi kaget. "Apa hubungannya dengan Gebriella??" Tanya Reno. "Hmmpp.. Aku juga nggak tau. Sebenarnya aku nggak ingin ada sangkut pautnya dengan Gebriella, tapi Rektor menyuru aku bertanya ke Gebriella". "Itu artinya kamu akan dekat dengan calon kekasihku Tuan Muda Levrawnch Britama??? Oh tuhaaannnn... Apa yang terjadi??". Ucap Adi sedikit keras. "Aku juga nggak mau sih... Siapa yang mau dekat dengan Gebby? Bukan levelku kelless...". Kata Reyhan pura pura. "Bukan levelmu??Wah wah... Luar biasa perubahanmu Tuan Muda Levrawnch..." Ucap Reno ke Reyhan. "Tidak tidak. Aku a
Semua petugas panik dan bertanya tanya kepada Reyhan. "Tuan Muda Levrawnch, apa yang terjadi? Kenapa dengan Nona Gebby??" "Iya Tuan muda, kenapa dia bisa sampai pingsan dan hanya sendirian diVillanya??" "Panggil saya Reyhan. Dan jangan ada yang memanggil saya Tuan Muda Levrawnch. Saya tidak menggunakan masker dan lain lain, jangan sampai ada yang tahu kalau saya adalah Tuan Levrawnch. Oh iya, saya akan memakai mobilmu, jadi siapkan sekarang juga". Perintah Reyhan. "Baik Tuan Reyhan, saya akan membantu Tuan Reyhan untuk mengendarai mobil". Ucap Satpam Villa. HP Reyhan tiada hentinya berdering. Namun dia hanya berfokus kepada Gebriella. Reyhan terlihat begitu panik dan sedih. Sampai di Rumah Sakit, Reyhan menyuru dokter untuk memberikan pelayanan yang terbaik di Rumah Sakit itu dan menempatkan Gebriella di ruang Paviliun. "Maaf Tuan, Pak Direktur rumah sakit kami memanggil Tuan ke ruangannya". Ucap Suster. "Baiklah Sus. Saya akan