Share

Bab 41

 Tanpa mempedulikan tubuhnya yang dipenuhi luka  bekas cakaran, Ahmad terus berlari menarik tangan Nana. Kepalanya terus menoleh ke belakang, takut sosok bernama Mariaban itu datang mengejarnya.

  "Mad... Aku lelah!" Nafas Nana mulai ngos-ngosan, meminta berhenti.

 "Tahan sedikit Kak! Kita harus segera keluar dari sini. Kita tidak bisa lama-lama di sini. Kalau sampai adzan subuh kita tidak kembali ke alam kita, maka jasad Kakak akan dikuburkan. Kakak bisa mati!" pekik Ahmad, tanpa mempedulikan rasa lelah Nana, terus berlari mencari keberadaan Harto.

 Sebelum ia berhasil lepas dari sosok makhluk itu. Sebuah cahaya yang muncul tiba-tiba di telinga kanan Nana, membuat makhluk itu terjungkal, kala ia berniat menggigit leher Nana. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Ahmad langsung mendekati sang kakak.

 "Mas Harto, Mad! Itu mas Harto!" ujar Nana, menunjuk ke arah Harto yang kimi tengah disiksa di sudut ruangan.  Tak jau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status