Share

Bab 40

 Di alam nyata, keenam saudara Harto dan Agung duduk bersila mengelilingi Harto dan Nana yang masih terbaring tidak sadarkan diri. Wajah mereka semakin terlihat pucat dan mulai dingin. Sedang tetua sepuh duduk bersila sedikit menjauh dengan kedua mata terpejam.

 Tangannya tidak henti-hentinya menggulirkan butiran tasbih kecil, serta mulut yang komat-kamit membaca sesuatu.

 "Mas, kaki Harto semakin dingin," bisik Bani, matanya mulai berkaca-kaca.

 Kelima saudara yang lain mendekat, lalu ikut memegang kaki Harto. Tak jauh berbeda, ekspresi wajah yang lain juga sama seperti Bani. Kekhawatiran tergambar jelas, apalagi saat melihat cahaya bulan sedikit meredup.

 "Semoga Ahmad berhasil menemukan  dan membawa mereka kembali. Kita banyak-banyak berdoa saja!"

 "Aamiin, semoga saja Ahmad berhasil. Kalau sampai gagal, aku sendiri yang akan pergi mencari mereka. Maa bodo dengan setan di luaran sana. Adik-adikku membutuhkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
NeniNuraeni Guntara
jd penasaran bpknya harto kmn?ceritanya cuma anak2nya yg ngurus jenazah ibunya
goodnovel comment avatar
Dian Novita Sari
aku menunggu thor... jangan lama² updatenya.
goodnovel comment avatar
Yuyun Yuningsih
udah up date nya lama. bab ini bab yg di ulang. koin nya jadi terbuang sia sia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status