Share

Bab 46

 Harto menutup kedua telinganya. Bisikan aneh yang membuatnya merasa takut sendiri.

 "Jangan didengar bisikan itu! Itu bisikan setan yang tidak ingin kamu dirukiyah," ucap busu Anwar memperingatkan.

  Dengan memantapkan hatinya, Harto memohon ampun pada enam saudaranya, begitu pun dengan Agung dan juga Nana.

 "Silahkan bersuci dulu!" titah busu Anwar.

 Harto beranjak dari duduknya. Ia mengikuti salah satu santri yang tadi mengantar Ahmad ke belakang. Walaupun tertatih-tatih, Harto tetap membulatkan tekadnya untuk bisa terlepas dari belenggu ilmu sesat sang ibu.

 Begitu selesai bersuci, tak jauh berbeda dengan Ahmad sebelumnya, wajah Harto terlihat lebih segar dan hatinya terasa tenang. Ia berjalan mantap menghampiri busu Anwar. Terlihat Ahmad juga sudah ikut berkumpul, walau hanya berbaring di samping Agung.

 "Sudah siap?" tanya busu Anwar, tersenyum hangat.

 "Insyaallah siap, Busu," 
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status