Share

Bab 45

 Nana segera mengalihkan pandangannya. Jantungnya berdebar tak karuan.  Beberapa saudara Harto melirik wajah Nana yang memucat.

 "Mereka tidak akan melepaskan kalian begitu saja. Calon tumbal yang sudah ditargetkan, tidak akan dilepaskan. Mereka akan memburu calon mereka sampai ke manapun,"

 Kalimat yang diucapkan busu Anwar, sukses membuat bulu kuduk Nana berdiri. Ia tidak menyangka, dunia mistis begitu mengerikan. Terlebih masalah tumbal-menumbal.

 "Jadi, kami semua harus bagaimana Busu? Tolong selamatkan ketiga adik kami!" Marto memohon, dengan wajah memelas.

 "Insyallah kita akan berjuang untuk adik-adik kalian. Semoga saja makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh mereka belum mendarah daging. Kalaupun sudah mendarah daging, mungkin prosesnya akan sedikit lebih lama. Terutama untuk Mbak dan Mas yang muda ini!" Tunjuk busu Anwar.

 Ahmad dan Nana saling berpandangan. Wajah keduanya semakin pucat dibuatnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status