Share

Mbok Ayu

Aruna mengedarkan pandanganya ke sekitar kolidor rumah sakit mencari Cika yang katanya sedang menunggunya di kursi kolidor.

Dia terus mencari hampir beberapa menit dan akhirnya menemukan Cika yang tengah melambaikan tangan ke arahnya dengan senyum tipisnya, terlihat lingkaran hitam di bawah mata Cika akibat begadang dan juga badannya yang agak kurusan tak seperti terakhir kali kita bertemu.

Aku menghampiri Cika sambil menenteng plastik yang berisi buah-buahan untuk Mbok Ayu.

"Cika," sapa ku setelah sampai di depan Cika.

"Maaf yah kak, tadi aku ke kamar mandi dulu, pasti kakak nyariin sampai muter-muter," ucapnya sedikit bersalah.

"Iya gak papa," jawabku.

"Yuk kak kita masuk," ajak Cika sambil berjalan masuk ke kamar rawat Mbok Ayu.

Terlihat Mbok Ayu tengah berbaring di ranjang rumah sakit memakai baju pasein, dengan selang infus yang menancab pada lengannya.

"Gimana keadannya?" tanyaku.

"Belum baikan kak, padahal kata dokter cuman demam biasa aja tapi panasnya gak turun-turun," lirih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status