Share

Bab 15

"Kunci ini? Kunci ini untuk ... untuk pergi ke gudang. Tadi Baron menyuruhku menaruh arit."

Nyonya Vivian menatapku curiga. Ia tak menanggapi. Setelah mengambil rangkaian kunci itu, ia pun menyuruhku pulang. Syukurlah. 

"Bila ada yang menanyakan tentang Felix, kau jawab saja tidak tahu. Kau tahu itu, Nur?"

"Baik, Nyonya. Aku juga mau membahas itu."

"Pulanglah."

"Iya, Nyonya."

Rencana untuk menghapus jejak di gagang cangkul, gagal sudah. Mungkin bisa kucoba esok hari. Bagaimana kabar Felicia sekarang? Apa ia menemukan alamatku? Anak itu membuatku penasaran saja. 

***

Dari halaman, kulihat Ibu mondar-mandir seperti orang gelisah di teras. Langkahnya terhenti saat melihatku. Apa Ibu sudah bertemu Felicia? 

"Nur, untung kau cepat pulang. Anak itu ...."

"Ada apa, Bu? Anak yang mana?"

"Anak perempuan berseragam sekolah, kulit putih, rambut lurus itu anak majikanmu, bukan?"

"Felicia?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status