Share

Bab 42 Kak Dimas Membawa Mayat Itu

"Haha, mungkin. Tapi untungnya mayat itu sudah berhasil keluar Non. Oh iya, itu Kakak Nona sekarang sudah sampai mana?"

"Sebentar Mbak, aku telepon dulu," ucapku sambil membuka layar ponsel lalu menghubungi nomor Kak Dimas.

"Halo. Bagaimana Rah?" ucap Kak Dimas di seberang sana.

"Sudah sampai dimana Kak? Apa masih jauh?"

"Sebentar lagi Rah, tunggu saja. Apa mayatnya sudah dibungkus?" tanya Kak Dimas.

"Sudah Kak, sudah kita masukkan ke dalam karung besar, tapi kalau bisa cepat ya Kak. Soalnya aku takut semua penghuni rumah keburu bangun,"

"Iya sabar dulu ya, ini Kakak juga sudah cepat kok. Kamu tunggu saja di tempat yang aman dan jangan sampai ada orang yang curiga saat melihat karung itu,"

"Baiklah," ucapku lalu menutup panggilan telepon.

Aku berjalan mondar-mandir di dekat tembok pembatas dengan perasaan tegang, takut saja jika ada orang lain yang melihat karung itu.

"Mbak, menurutmu apa kita perlu pergi sekarang lalu melapor pada polisi? Mengingat aku sudah memiliki cukup bukti dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status