Accueil / Romansa / Rahim 1 Miliar / Flashback : Menjual diri

Share

Flashback : Menjual diri

Auteur: Enierr
last update Dernière mise à jour: 2023-06-06 15:03:59

Cahaya remang yang ada di club itu mengaburkan pandangannya pada sosok wanita yang ada di depannya saat ini. Siluet dress pendek dan rambut bergelombang panjang meyakinkan Ashana jika sosok di depannya ini adalah wanita.

Kurangnya cahaya di dalam club ini memang membuat ia tak bisa melihat jelas wajah wanita itu, tapi untunglah suara lembut wanita ini masih bisa ia dengar dengan jelas.

Untuk beberapa saat Ashana bergeming di tempatnya, seakan syok dengan perkataan yang baru saja masuk ke telinganya.

Menatap lurus pada wanita yang ada di depannya, bibirnya tergagap ingin mengatakan sesuatu, tapi seakan ragu mulutnya tertutup kembali.

“Apa kamu mendengar perkataan saya barusan?” suara dari wanita ini datang kembali terdengar indah di telinga menyadarkannya bahwa telinganya masih berfungsi normal, tak ada yang salah sedikitpun.

Bergerak gelisah seolah tak yakin, Ashana akhirnya mengeluarkan suara, “Apa maksud perkataan anda barusan?” tanyanya pelan tak bertenaga.

Wanita itu tampak menoleh pada sekitar, mungkin mencermati lingkungan yang tak tepat untuk membahas hal penting seperti itu.

Beberapa detik matanya kembali menatap ke Ashana, “Sebaiknya kita keluar terlebih dulu dari sini. Ini bukan tempat yang cocok untuk bicara” ucapnya yang kemudian berbalik ingin pergi.

Tapi sebelum itu, ia sempat menoleh pada Ashana yang masih berdiri diam di tempatnya, “Kenapa kamu masih diam? Ikut saya!” ucapnya lagi terdengar tegas kali ini.

Tak ada pilihan karena ia juga tak terlalu tau tempat ini. Jadilah Ashana berjalan mengikuti wanita yang ada di depannya, hingga mereka akhirnya keluar dari Club itu. Merasa lega berhasil menghirup udara segar, dan mendapati pasokan cahaya yang banyak.

Ia kembali mendengar nada perintah yang sama, “Masuk ke dalam mobil. Saya ingin bicara dengan kamu” ucap wanita itu yang masih saja pelan tapi jelas.

Untuk sesaat Ashana tertegun di tempatnya, menyadari seberapa cantik wanita di depannya ini. Wanita ini tinggi langsing, dengan dress pendek memperjelas lekukan sempurna di tubuhnya. Wajahnya yang di pahat sempurna, walaupun di tutupi kacamata. Ashana masih bisa melihat jika wanita ini seperti artis korea dengan kulit bening, mata besar, hidung kecil yang mancung, dan bibir berisi layaknya model.

Terdiam menghayati wajah di depannya, hingga suara kembali menariknya.

“Apa yang kamu pikirkan? Saya nggak punya banyak waktu jadi cepat masuk!” ucap wanita itu yang mulai agak kesal melihat Asha yang tidak bergerak sama sekali.

Menyadari kesalahannya, karena telah telah tidak sopan menatap seseorang begitu lama hingga membuat orang itu kesal. Asha menunduk seolah bersalah, “Ah maaf” ucapnya pelan yang kemudian mengikuti gerakan wanita itu masuk ke dalam mobil.

Hanya berdua di dalam mobil, Ashana tak bisa berhenti untuk tak menatap wajah cantik disebelahnya. Side profilnya begitu luar biasa sungguh berbeda jauh dari wajahnya.

Menyadari lirikan itu, wanita itu mendengus tak suka, “Biar saya katakan sekali lagi, saya akan membayar 1 Miliar asal kamu mau meminjamkan rahimmu”

Deg

Walaupun sudah dua kali ia mendengarnya, Ashana masih saja bergetar merespon perkataan itu. Belum lagi ketika wanita ini melepas kacamatanya, Ashana seolah tertegun merasakan perasaan familiar luar biasa.

“Kamu hanya perlu melahirkan anak untuk saya dan suami saya.”

Kemudian wanita itu menoleh untuk menatap wajah di sampingnya, “Kamu tidak perlu takut, suami saya hanya akan tidur dengan kamu beberapa kali hingga kamu hamil. Dan setelahnya uang 1 Miliar akan ada di tangan kamu.”

Ashana masih diam tak menjawab, ia hanya terdiam sambil terus mendengarkan.

“Tugas kamu hanya mengandung dan melahirkan. Setelah bayi itu lahir, dia akan menjadi anak saya.”

Wanita itu beralih menyalakan cerutu yang ada di dekatnya, membuat asap mulai memenuhi mobil, “Kamu tidak perlu tau, kenapa saya melakukan itu. Yang harus kamu tau hanya uang 1 Miliar akan saya langsung kirimkan begitu anak itu lahir.”

Menghisap cerutunya lagi, “Tapi tentu saya tau kamu sedang kesulitan uang sekarang. Jadi saya bisa memberikan setengahnya di awal.”

“Berapa yang kamu mau?” tanya wanita itu yang kali ini menatap wajah Ashana.

Sedangkan Ashana masih diam tak tau harus menjawab apa, ia tau ini salah. Tapi setiap kali ia ingin menolak, akal sehatnya selalu di ingatkan dengan pesan Ayahnya.

“Berbahagia lah bersama Ibumu”

“Ayah titip Ibu ya. Jaga Ibu untuk Ayah ya sayang”

Memejamkan mata, mencoba mengusir kewarasannya, “Saya butuh 150 juta sekarang” ucapnya pelan tapi menimbulkan seringai di wajah wanita itu.

“Tentu jika kamu setuju, saya akan langsung transfer 200 juta pada rekeningmu sekarang juga. Jadi, apa kamu setuju?” tanya wanita itu meminta kepastian.

Menelan rasa pahit di tenggorokannya, Ashana mengangguk, “Saya setuju”

Tawa dari wanita itu pecah seketika, “Bagus.”

Ashana bergidik sejenak merasa ngeri mendengarnya tapi kemudian ia teringat hal penting lainnya, “Lalu kapan saya akan menikah?”

Tawa wanita itu langsung sirna saat itu juga, “Menikah? Siapa yang akan menikah?”

Ashana terbengong sesaat, “A-apakah saya tidak akan menikah dulu sebelum saya hamil?” tanya nya mulai terbata.

Hening sejenak dan tawa mulai menggema dari wanita di sampingnya, bahkan bahu wanita cantik itu mulai bergetar.

“Hah, apa kamu bilang? Kamu ingin menikah dengan suami saya? Dengan wajah jelek seperti ini, jangankan menikah melihatnya saja suami saya tak akan mau” ucapnya dengan tangan yang sudah mengibas-ngibas merasa lucu.

Mendengar itu Ashana memucat di tempatnya, “K-kalau begitu anak itu akan jadi anak haram. Saya tidak mau anak saya lahir di luar nikah” ucapnya mulai gugup.

Wanita itu langsung membuang cerutunya, menatap dengan wajah gelap pada Ashana dan detik berikutnya jambakan langsung mendarat di rambut hitam Ashana, “Akhhh” pekiknya.

Menarik kepala itu mendekat padanya, wanita cantik itu menekan setiap katanya, “Jangan bermimpi bisa menikah dengan suami saya. Kamu hanya akan menjual diri, bukan menjadi istri kedua suami saya mengerti?”

Ashana yang merasakan sakit di rambutnya mulai terisak melepas pun tak bisa.

“Dan lihat wajah jelek mu ini, kamu bahkan lebih rendah dari jalang yang cantik dan punya badan bagus. Jadi berterima kasih lah, karena saya sudah membantu hidupmu” tekannya mengejek.

“Kamu hanya perlu berbaring di kasur dan suami saya yang akan menyelesaikan semuanya. Jangan pernah bermimpi untuk jatuh cinta pada suami saya. Yah, lagi pula kamu juga bukan tipe nya sama sekali” ucapnya yang langsung menyentak rambut Ashana hingga terlepas dari tangannya.

Hiks hiks isak sakit sudah mulai keluar dari mulut Ashana, merasakan perih di akar rambutnya.

Menatap pada Ashana yang tampak kesakitan, wajahnya justru bahagia, “ Dan ingat pesan saya jangan pernah jatuh cinta dengan suami saya. Kamu harus tau diri”

Dan beberapa detik diam, hpnya bergetar. Ashana selalu menyalakan dering hpnya, kalau-kalau itu dari pihak rumah sakit.

Tapi saat melihat layar, matanya melebar menatap angka yang fantastis 200 juta sudah di transfer oleh wanita cantik itu. Itu artinya ia sudah mulai menjual dirinya dari hari ini, napasnya langsung sesak menyadari itu.

Mendongak mengusir air mata yang mulai ingin turun jatuh ke pipi. Ia menegarkan hati, mencoba ikhlas dengan semua ini, mengusir perasaan rendah diri yang mulai muncul tak terkendali.

Itu artinya pula ia akan segera tidur dengan suami wanita ini, dengan bergetar Ashana bertanya, “Kalau boleh tau siapa suami anda?”

Bellanca terdiam dan menoleh untuk menatap Ashana, saat mata mereka bertemu, “Caraka Daniswira, CEO dari Daniwira Group” ucapnya terselip nada bangga.

Tapi Ashana langsung membeku, jantungnya berdetak cepat saat mendengar nama itu.

Caraka Daniswira?

Itu CEO tempatnya bekerja

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Rahim 1 Miliar    Ch 39 : Keromantisan Pagi Hari

    Sarapan pagi itu selesai dengan damai dan lancar, Ashana tak hentinya tersenyum lembut merasakan betapa indahnya pagi ini. Ia jadi merasa hari ini akan menjadi lebih baik lagi nantinya. Ashana berjalan kembali ke dapur dengan membawa piring kotor tadi ke wastafel. Ia tak bisa mengharapkan Dina untuk membersihkan meja makan. Lagi pula perempuan itu juga tak terlihat sedari tadi, mungkin ia masih bersembunyi karena menyadari Caraka masih di sini. Menyalakan kran wastafel, Ashana berniat mencuci piring sebelum ia berangkat ke kantor. Ia tak terbiasa meninggalkan piring kotor di rumah, semacam sudah kebiasaan untuk memastikan semuanya bersih sebelum ia pergi. Meninggalkan Caraka di meja makan, Ashana yakin pria itu pasti sudah pergi mengingat tadi Bellanca mengirimkan pesan. Walaupun Ashana tak sampai membaca pesan apa itu, tapi Ashana yakin Caraka akan menemui istri tercintanya itu. Lagi-lagi ketika mengingat kata istri, Ashana melirik ke jari manis tangannya yang tertutup oleh busa s

  • Rahim 1 Miliar    Ch 38 : Sarapan bersama

    Suasana hangat itu langsung berubah canggung, Caraka tak bergerak setelah membaca pesan tersebut. Mata dan pikirannya terpaku pada beberapa kata itu. Terutama kata kangen yang di kirim Bellanca.Ashana yang membawa infused water di tangannya datang mendekat, dan tanpa sengaja melihat ke arah yang sama. Matanya bergetar mendapati nama my wife di layar hp Caraka. Tanpa bertanya siapa, Ashana sudah tau jawabannya.Dengan pelan ia meletakkan gelas itu, denting gelas dan meja beradu menarik kesadaran Caraka. Terkesiap, tangannya spontan menelungkup kan layar hp nya ke meja, seolah sedang tertangkap basah langsung menatap Ashana dengan kaget."Minumannya" ucap Ashana singkat yang mengambil duduk di kursi sana."Ah, makasih" balas Caraka tak kalah singkat. Canggung mendera mereka, Caraka yang seolah ingin mengatakan sesuatu menjadi ragu-ragu. Mulut pria itu terbuka lalu tertutup lagi seolah tak tau harus bicara apa. Di tengah hening itu, Ashana mengambil garpu nya, tanpa melihat Caraka ia

  • Rahim 1 Miliar    Ch 37 : Perasaan hangat

    Mentari mulai muncul perlahan, mengintip di ujung timur dengan semburat jingga cerah. Denting jam berdetak seirama mengisi ruangan, gorden yang terbuka mengizinkan semilir angin masuk.Ashana mengerjap perlahan, berkedip-kedip menyesuaikan cahaya yang mulai terang. Bau wangi softener di selimut membangunkan semua inderanya. Ia mulai mengingat semua yang terjadi, ia mati kelelahan kemarin di dalam mobil Caraka. Semua badannya terasa pegal, bahkan ia sedikit meringis karena sakit. Sepertinya hukuman yang di janjikan Caraka benar-benar bukan omong kosong belaka. Caraka, pria dengan ucapannya, akan lebih baik untuk tidak memancing amarah pria ini lagi. Ashana bergerak perlahan, ia masih sadar untuk pergi bekerja, tak mungkin ia absen begitu saja. Baru saja bergerak perlahan, lenguhan dari arah belakangnya segera membuat Ashana berbalik.Caraka tertidur dengan wajah yang di benamkan di bantal. Lengan pria itu memeluknya di pinggang. "Dia tidur disini?" lirih Ashana. Ia tak ingat bagaima

  • Rahim 1 Miliar    Ch 36 : Bercinta atau keluar

    Ashana yang berlari keluar berhenti ketika sampai di loby mall. Ia bingung, ia datang bersama Caraka, tidak masalah kan jika ia pulang sendiri?Menoleh ke belakang, Ashana menghela napas. Lagi pula sepertinya pria itu juga tak terlalu peduli padanya, buktinya Caraka sama sekali tidak mengejarnya. Meyakinkan diri, akhirnya Ashana berjalan keluar mencari taxi. Jalan raya malam ini terasa ramai, mungkin sebab itu lah ia tak juga menemukan taxi yang dicarinya sejak tadi. Apa sebaiknya ia memesan ojol saja?Saat pikiran itu datang, ia segera mengambil hp dari dalam tasnya, membuka aplikasi hijau.Akan lebih baik, jika ia segera menghilang dari sini sebelum bertemu Caraka lagi. Ashana bingung jika harus menjawab pertanyaan kenapa ia tiba-tiba keluar seperti tadi. Itu hanya gerakan impulsif semata karena perasaannya yang sedikit tertekan. Ia merasa tak bisa terlalu lama berduaan dengan pria itu.Sibuk menunduk menatap layar yang menampilkan driver sedang di cari, suara klakson dari arah de

  • Rahim 1 Miliar    Ch 35 : Jari manis kosong

    Lagi-lagi untuk hari ini Caraka menyerangnya. Menciumi semua isi mulutnya, menjilatinya dengan tangan yang sudah meraba kemana-mana.Kulit nya yang terbuka akibat dress pendek itu sangat di manfaatkan oleh Caraka, tangannya bergerak liar dari punggung, pinggang hingga ke paha Ashana.Ashana memejamkan mata merasakan itu, mendesah pelan dengan menggigit bibir bawahnya agar tak terlalu berisik. Ia harus ingat bahwa ini tempat umum, bukan tempat seharusnya bagi mereka melakukan hal seperti ini. Mau bagaimana pun pikiran nya, tubuhnya sama sekali tak mendengarkan. Ia justru kembali terhanyut dalam perasaan menggelitik ini. Tubuhnya sama sekali tak ingin menghindar, malah semakin merapat ke arah Caraka."Hah" saat desah itu makin terdengar kuat dari Caraka, pria itu segera menarik diri. Menyatukan dahi mereka dengan napas saling beradu.Caraka membelai pipi Ashana yang terasa panas di ujung jarinya, "Kamu pasti lelah, maaf aku akan menahan diri" tulusnya.Ashana langsung mengangkat panda

  • Rahim 1 Miliar    Ch 34 : Dress menggoda

    Mall yang mereka tuju itu ramai dengan manusia. Suara langkah kaki hingga suara tawa memenuhi tempat itu.Ashana menatap sekitar, ini kedua kalinya ia masuk ke dalam mall besar ini, tempat yang pas untuk menghamburkan uang.Menoleh ke sampingnya, Caraka terlihat dalam suasana yang sangat baik. Ashana bahkan bisa melihat wajah dingin yang biasanya kaku itu mengendur rileks. Bahkan sudut bibirnya sedikit terangkat tanpa beban. 'Jika tidak berwajah datar seperti biasanya, Caraka terlihat jauh lebih tampan' pujinya dalam hati. Ia dengan nyaman mengamati wajah tampan itu.Merasakan tatapan dari sebelahnya, Caraka menoleh hingga Ashana terpergok menatapnya sejak tadi. Ashana langsung kikuk, tidak sopan menatap orang lain secara terang-terangan begitu.Ia merutuki dirinya sendiri. "Apa yang sedang kau lihat?" tanya Caraka yang sama sekali tak merasa risih. Justru pria itu bertanya ramah.Ashana semakin bersalah, "Ah, tidak. Aku hanya tidak terbiasa saja datang kesini" ucapnya pelan. Caraka

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status