Tukar Tempat Dengan Kembaranku

Tukar Tempat Dengan Kembaranku

last updateÚltima atualização : 2025-12-04
Por:  Diyah IslamiAtualizado agora
Idioma: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Classificações insuficientes
10Capítulos
16visualizações
Ler
Adicionar à biblioteca

Compartilhar:  

Denunciar
Visão geral
Catálogo
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP

Putus asa dikhianati sang suami, Zara berpikiran pendek untuk mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai. Namun tiba-tiba ia terbangun dan dipanggil dengan sebutan Nyonya Sarah. Zara sangat bingung. Sebenarnya apa yang terjadi?

Ver mais

Capítulo 1

Bab 1 : Nyonya Sarah

“Dasar perempuan mandul!”

“Buat apa punya istri kalo gak bisa melahirkan seorang anak!”

Kata-kata menyakitkan itu terus terngiang di telinga Zara bahkan saat ia menutup telinga atau memejamkan mata. Memberikan rasa trauma tak berkesudahan yang membuat sekujur tubuhnya gemetar karena amarah.

“Aku akan menikah lagi!”

“Dia wanita yang bisa kasih Lukman keturunan! Gak kayak kamu!”

“Dengan atau tanpa restumu aku tetap bakalan menikahi wanita itu, dia sudah mengandung anakku!”

Zara menggeleng, setitik air matanya jatuh beserta ribuan temannya yang lain. Ucapan kasar ibu mertua dan suaminya membuat ia merasa dikhianati. Tanpa ia sadari, tanpa ia ketahui, suaminya sudah main belakang, bahkan sampai punya anak pula.

“BRENGSEKK!!”

Teriakan Zara menggema, di antara derasnya aliran sungai di bawah jembatan. Lalu lalang sepeda motor dan mobil ikut membawa riak suaranya pergi tersapu angin. Beberapa menoleh sekedar mencari tahu apa yang dilakukan wanita dengan rambut hitam itu di pinggir jembatan. Beberapa lagi tak peduli seolah Zara hanyalah benda mati yang tak layak dipedulikan.

Dari dulu hidupnya sengsara juga sebatang kara. Besar di panti asuhan dan harus bertahan di atas kakinya sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain, bahkan sekedar sesuap nasi yang masuk ke mulutnya.

Zara tak pernah percaya cinta, baginya hidup hanya dipenuhi keinginan untuk bertahan dan menggapai mimpinya agar ia tak lagi merasakan penderitaan sampai ia bertemu dengan Lukman.

Hadirnya lelaki itu membawa harapan baru bagi Zara. Ia yang tak pernah mengenal cinta, ditemukan oleh lelaki yang memenuhi tangki cintanya yang sedari dulu kosong. Zara terbuai oleh perhatian dan kasih sayang yang lelaki itu berikan tanpa sempat meneliti, tanpa sempat mencari tahu sifat asli Lukman yang sebenarnya hingga mereka menikah.

Awalnya semua terasa membahagiakan sampai Zara tahu, ia dimanfaatkan. Bulan pertama pernikahan mertuanya memecat asisten rumah tangga mereka dan memberikan tanggung jawab semua pekerjaan rumah tangga pada Zara.

Hari berganti hari, bulan pun berlalu semua semakin terasa rumit. Suaminya sering nongkrong dengan teman-temannya tanpa peduli pada Zara yang butuh sekedar teman cerita. Ia yang lelah dengan pekerjaan rumah tangga dituntut untuk tampil cantik dan mempesona sementara uang belanja dikuasai sang ibu mertua.

Puncaknya saat malam ini, Zara mendapati pesan dari wanita lain di ponsel Lukman yang membuat laki-laki itu mau gak mau jujur kalau akan menikah lagi. Kalau tidak, mungkin Zara akan tahu saat Lukman membawa wanita itu datang ke rumah.

Zara tak kuat, dia cuma manusia biasa. Mungkin beban yang dipikul manusia lainnya berbeda, tapi Zara merasa ini batasnya, ia tak bisa melampaui dan … meragukan keajaiban Tuhan.

Byurr ....

Air sungai malam itu beriak saat seorang manusia menjatuhkan tubuhnya. Beberapa orang berteriak, bahkan mereka yang tadinya tak peduli. Arus deras di bawah sana dan gelapnya malam membuat semua orang ketakutan. Antara ikut turun membantu atau sekedar menonton menyaksikan seseorang merenggang nyawanya.

Namun, seorang wanita anggun dengan high heels yang terpasang di kakinya dengan cepat keluar dari mobil. Berlari dengan wajah panik seraya membuka tali sepatunya yang menganggu. Tanpa ragu, tanpa berpikir dua kali, diiringi teriakan rebut orang-orang yang hendak mencegahnya, wanita itu terjun ke dalam sungai.

Air sungai itu kembali beriak di tengah derasnya aliran, lalu hening dan sunyi menyisakan tanya bagi orang-orang yang ada di sana tentang apa yang baru saja terjadi.

Sesak.

Seiring dengan tubuhnya yang terus masuk ke dalam air, kadar oksigen yang mulai berkurang membuat dada Zara terasa dihimpit dua batu besar yang membuatnya hampir hilang nafas. Belum lagi kepalanya yang terus terasa perih akibat benturan yang ia dapatkan sebelum jatuh tadi. Air di sekelilingnya memerah, darah di dahinya terus mengucur. Pandangannya mulai menghitam, bersamaan dengan banyaknya air yang mulai masuk ke dalam paru-paru.

Apakah ... ia akan mati?

Bulan purnama malam itu menjadi satu-satunya penerangan yang diandalkan wanita dengan gaun yang baru saja menceburkan dirinya ke dalam sungai. Sekuat tenaga ia mencoba melawan arus, menarik tangan Zara yang sudah tak sadarkan diri itu.

Untungnya, meski tak pernah direstui sang Papa dan Mama ia pernah ikut kejuaraan renang walau hanya memenangkan perak, setidaknya di saat seperti ini keahlian itu sangat dibutuhkan.

Ia berenang ke atas setelah mendapatkan tubuh Zara, berusaha untuk naik ke permukaan. Menarik wanita dengan wajah yang mirip dengannya tanpa cela sedikitpun itu ke dasar sungai. Di atas rerumputan lebat ia berusaha menepuk-nepuk pipi Zara dengan keras.

“Zara! Zara bangunlah!” teriaknya panik sembari berusaha memberikan nafas buatan.

“Zara, aku mohon!” Ia menepuk pipi Zara dengan cemas. Sebuah pergerakan muncul, Sarah nama wanita itu merasakan keajaiban. Ia membuka ponselnya, mengetik satu nomor di sana.

“Bawa mobil ke pinggir sungai, cepat!”

Tak menunggu lama, sebuah mobil datang tepat didekat sarah. Seorang lelaki keluar dari dalam sana.

“Sarah apa yang ter—”

“Jangan tanya dulu, angkat dia! Kita harus bawa dia ke rumah sakit.”

Lelaki berpakaian hitam itu mengangguk, mengangkat Zara dengan mudah. Saat melihat wajah keduanya yang begitu mirip ia tersadarkan sesuatu.

“Aku tak akan tinggal diam, orang yang membuat adikku jadi seperti ini, akan kuhabisi kalian!” seru Sarah sembari mengusap kepala Zara yang masih mengeluarkan darah, sementara lelaki yang duduk di balik kemudi mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

***

"Nyonya? Nyonya?"

Zara mengerjap kala mendengar suara lirih di dekatnya. Perlahan matanya yang terpejam mulai terbuka. Tubuhnya terasa berat, begitupun kepalanya. Entah sudah berapa lama ia berbaring.

“Nyonya sudah sadar! Cepat panggil dokter!”

Suara yang terdengar lirih di dekatnya tadi kini mulai berteriak. Perlahan Zara menoleh, wanita berpakaian hitam putih itu tampak ciut saat ia menatapnya.

"Maaf Nyonya,” bisiknya menunduk, mundur beberapa langkah.

Alis Zara bertaut, wanita itu tak salah apa-apa kenapa minta maaf dan terlihat takut begitu padanya?

Bau obat-obatan dan dinginnya ruangan ini menyeruak dan mengusik tubuh Zara yang merasa butuh penyesuaian setelah sadar dari tidur panjang.

Seorang wanita dengan snelli putih masuk. Ia memeriksa dengan seksama, Zara menatap id card yang terkalung di leher wanita itu.

Dr. Hirawati Kusuma, itu namanya.

"Syukurlah Sarah, setelah empat hari terbaring akhirnya kau sadar juga, keadaanmu juga membaik.”

“Sarah?” ucap Zara heran. “Siapa Sarah?”

“Sarah? Kau tak ingat namamu sendiri?”

“Namaku?” Zara berusaha mengingat-ngingat, entah kenapa ia seolah lupa semuanya, apa yang terjadi padanya, dan siapa namanya. “Aku gak tahu.”

Wanita Bernama dr. Hira itu menatapku bingung, kami saling tatap dalam beberapa saat.

“Siapa nama suamimu?”

“Suami? Aku punya suami?”

Dr. Hira terpaku, sesaat ia saling menatap dengan wanita berpakaian hitam putih yang tadi ciut saat kutatap.

“Saya rasa Nyonya hilang ingatan, Dok.”

Wanita dengan snelli putih itu merogoh sakunya, mengeluarkan ponsel. Tak lama mendekat ke arahku.

“Kau tak ingat siapa laki-laki ini?”

Zara menatap serius pada layar ponsel milik dr. Hira. Lelaki tampan yang sedang berdiri di sisinya sembari memakai pakaian pengantin itu sama sekali tidak ia ingat sedikitpun.

“Aku tak kenal dia, tapi di sampingnya ….”

Zara menatap wanita yang sangat mirip dengannya itu. Sangat mirip, tapi kelihatannya beda. Entah di bagian mana, tapi insting Zara mengatakan begitu.

“Dia Halim, suamimu. Dan kau Sarah, istrinya.”

Expandir
Próximo capítulo
Baixar

Último capítulo

Mais capítulos

Para os leitores

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Sem comentários
10 Capítulos
Explore e leia bons romances gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de bons romances no app GoodNovel. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no app
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP
DMCA.com Protection Status