Share

Baba 10. Harus Pulang

Jihan menyambut paginya dengan senyuman lebar karena untuk pertama kalinya dia menjalankan tugasnya sebagai istri dari Yudha William.

Ada beribu rasa yang membuncah dihatinya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Ia baru menyadari sesuatu jika Tuhan itu maha adil pada hambanya. Di saat Jihan terpuruk oleh kehilangan sang ibu, Tuhan menggantikan rasa kehilangan itu dengan kebahagiaan dengan kehadiran suami yang dikirimkan untuknya.

Sungguh, jika dipikir dengan nalar, tentu itu sulit dicerna oleh otak manusia.

Meski terdengar kejam, tapi dia juga tidak bisa lari dari takdir yang sudah tertulis.

Jihan asyik berkutat di dapur, sampai tidak menyadari saat Yudha melangkah masuk ke dapur.

"Kamu masak apa, Jihan?" Pertanyaan Yudha membuat Jihan terkejut. Sontak dia menoleh ke sumber suara.

"Eh, mas Yudha. Bikin kaget saja," jawabnya. "Aku lagi masak nasi goreng untuk kita sarapan, Mas," sambungnya lagi seraya menggerakkan tangannya mengaduk nasi gore
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status