“Sebaiknya aku cari Alana dan Tania” ucap Diana setelah dia menunggu lama Alana dan Tania di tempat itu. Setelah itu dia pun berdiri dan bergegas untuk mencari Alana dan Tania di tengah gelapnya malam tanpa cahaya lampu, hanya ada cahaya dari bulan purnama saja yang sedang menerangi malamnya itu, pas Diana ingin mencari Alana dan Tania, dia mendengar suara orang yang sedang mendekat, dan itu langsung membuat dirinya siaga dan langsung berhati-hati, dia membawa kayu yang kokoh untuk memukul orang itu karena dia mengira kalau itu adalah musuh, semakin lama langkah itu semakin dekat dan Diana juga semakin bersiap-siap, dan pada saat langkah itu sudah berada di balik pohon tepat di depannya, dia pun maju dan langsung melayangkan pukulan kepada orang itu namun tiba-tiba saja saat kayu kokoh itu hampir kena o
“Jangan dulu, kamu emang nggak dengar apa kata Diana tadi, kalau kita nggak boleh kemana-mana sampai dia kembali, nanti kalau terjadi sesuatu akan susah buat dia dan kita, jadi mending kita tunggu dia dulu sampai kembali, setelah itu baru kita ke sungai untuk mengambil air” ucap Tania dengan serius, dia sangat mendengarkan apa kata Diana tadi, karena Tania sadar kalau dia bukan sedang di kota, melainkan dia sedang berada di dalam hutan yang sangat mencurigakan, jadi dia sangat mendengarkan kata-kata Diana tadi, karena dia juga seorang bodyguard yang tahu kapan mereka dalam bahaya dan tidak dan sekarang mereka sedang dalam bahaya, jadi mereka harus mendengarkan apa yang di katakan Diana tadi.
Sambil makan buah-buahan Diana bercerita tentang apa yang dia temukan tadi saat dia sedang mencari buah-buahan “Tania” ucap Diana dengan santai pada Tania “Iya, kenapa ?” tanya Tania dengan santai “Aku tadi ketemu orang-orang yang sepertinya sedang berjaga di sana, dan aku juga melihat ada dua gubuk di sana dan di dalamnya ada Bos Anna dan juga Rain di gubuk yang terpisah itu” ucap Diana dengan sangat serius
“Kita harus bergegas untuk menyelamatkan Rain dan Bos Anna, sebelum mereka di pindahkan” ucap Diana dengan serius pada Alana dan Tania “Iya,” ucap Tania dan lanjut bilang “Aku mau ke sungai dulu, mau cuci muka agar segar kembali” ucap Tania pada Diana “Ayo sama-sama kita ke sana” ucap Diana dan seteah itu ketiga perempuan cantik itu pun ke luar tenda dan berjalan perlahan menuju sungai, se sampainya d
“Oke bos, yang penting kita dapat jatah ya Bos” ucap salah satu anak buahnya yang tidak memegang senjata tajam, dia merasa sangat senang “Iya udah tenang aja, yang penting bos lu dulu yang senang, baru setelah itu kalian” ucap Bosnya yang udah benar-benar kurang ajar, Bos tersebut jalan mendekati Diana, setelah sudah dekat, bos tersebut ingin memegang Diana dan Diana langsung memelintir tangan orang itu sebelum tangannya menyentuh Diana, dan itu membuat bos tersebut kesakitan dan hal itu membuat anak buahnya langsung menyerang Diana secara bersamaan dan perkelahian pun terjadi antara Diana melawan anak buah
“Apakah tempatnya aman dari orang-orang itu ?” tanya Diana pada Anna dengan serius, karena pasti orang-orang itu setelah bangun pasti akan mencari mereka “Belum di pastikan itu akan aman dari orang-orang itu setelah kejadian ini, tapi kita tidak punya pilihan, untuk sekarang tempat itu adalah tempat yang tepat bos untuk memulihkan keadaan” jawab Diana dengan serius pada Anna karena mereka tidak ada tempat lagi, jadi mereka harus kembali ke tempat semalam, untuk memulihkan kondisi Rain dan juga Anna, terutama Anna yang masih sangat lemah.
“Elu yakin ?” tanya Tania untuk memastikan lagi apakah itu benar atau tidak “Iya, gua juga akan balas dendam sama orang yang berani melakukan ini sama gua, jadi gua akan ikut kalian lagi” ucap Anna dengan serius pada mereka semua “Oke kalau begitu” ucap Tania dengan santai dan setelah itu mereka semua memikirkan keluar dari tempat itu tanpa ketahuan sama orang-orang itu, karena mereka merasa kalau hutan itu sange
sementara Rain, dia turun dengan santai dan mengikuti gerakan yang tadi Diana peragakan, Rain berdiam sambil menunggu ikan mendekat pada dirinya, dan setelah beberapa menit ikan pun ada yang mendekat dan langsung saja dia menyambar ikan tersebut, namun sayangnya ikan itu lebih cepat dari gerakan tangan Rain yang menyebabkan ikan tersebut kabur, dan hal itu tidak semudah apa yang Rain bayangkan “Ternyata susah yah, nggak semudah saat melihatnya” ucap Rain dengan santai dan sedikit kesal. “Coba lagi pasti bisa” ucap Diana dengan santai dan itu sekaligus dia mendapatkan ikan lagi dan ukurannya sedikit lebih bes
“Nah itu ada pohon pisang, pakai daunnya aja yah buat wadah” ucap Rain pada Diana, Diana yang mendengar itu pun kaget, karena semalam dia tidak melihat ada pohon pisang di sekitar situ saat mengambil air di sungai “Loh kok ada pohon pisang, semalam aku ambil air di sini nggak melihat ada pohon pisang, apa karena malam yah, jadi nggak kelihatan” ucap Diana dengan bingung, karena dia benar-benar tidak melihat pohon pisang tadi malam