Selamat membaca... Dan terimakasih untuk yang sudah dukung.✨✨✨👍👍
Shan Rong tenggelam dalam pelukan Zhu Long, tubuh mungilnya bergetar hebat. Air matanya yang tak terbendung berlinang deras, membasahi dada pemuda itu, mengalirkan semua beban kesedihan, ketakutan, dan kelegaan yang selama ini ia pikul seorang diri. Aroma khas tubuh Zhu Long, perpaduan kayu cendana dan sedikit nuansa bunga fresia, seolah menenangkan indranya."Kau tahu, aku mencarimu kemana-mana selama beberapa tahun terakhir... Namun tak pernah bisa menemukanmu sampai hari ini benar-benar tiba, aku sungguh merasa... lega." lirih Shan Rong, suaranya tercekat oleh isak tangis yang dalam, sebuah melodi pilu yang memilukan. Sebuah senggukan kecil keluar dari bibirnya, melepaskan semua emosi yang terpendam.Ia membenamkan wajahnya di dada bidang Zhu Long, mencari kenyamanan dan kehangatan yang telah lama hilang. Tangannya mencengkeram erat pakaian Zhu Long, seolah takut pemuda itu akan menghilang lagi. Semua beban kesedihan yang selama ini ia emban, semua ketakutan dan keputusasaan, kini
Belati itu memantulkan cahaya redup, memancarkan aura mematikan yang tak terlihat. Ia telah sampai di belakang Zhu Long, yang masih duduk bersila, matanya terpejam, dan seluruh perhatiannya terkonsentrasi pada pergumulan dalam kesadarannya.Tangan kanannya yang memegang belati itu ditarik ke belakang, siap menusukkan ujung tajam belati itu tepat ke arah jantung targetnya. Gerakannya sangat cepat, presisi, dan senyap, sebuah gerakan pamungkas yang telah ia latih berkali-kali.SWOSH!Bilah belati melesat. Namun, sedetik kemudian, Ye Xin menemukan kegagalan usahanya lagi. Kali ini, dampak yang dia terima jauh lebih merugikan daripada rasa terkejut sebelumnya.BANG!Tiba-tiba, tanpa peringatan, dari tubuh Zhu Long yang duduk diam, sebuah gelombang kejut aura spiritual yang masif dan tak terlihat merembes keluar seperti gempa dahsyat di dasar lautan. Gelombang itu begitu kuat, seolah mampu menciptakan badai dan tsunami yang menghancurkan pegunungan, meratakan segala yang ada di jalannya.
"Kakak Xin... Apa yang kau lakukan?" tanya Shan Rong dengan nada yang lirih, suaranya lemah namun penuh kebingungan dan kepedihan. Tangannya memegang pedang perak yang semula tergeletak di lantai, yang ia gunakan untuk menangkis serangan Ye Xin dengan kecepatan yang menakjubkan.Gadis itu tampak gemetaran hebat, seluruh tubuhnya dilanda kelelahan yang luar biasa. Wajahnya tampak pucat pasi, namun tatapan matanya tetap tajam, dipenuhi tekad membara dan sedikit kekecewaan yang mendalam. Ia baru saja terbangun, dan hal pertama yang ia lihat adalah wanita yang dia anggap sebagai keluarga ternyata mencoba membunuh sosok berharga dalam hidupnya."A-adik Rong?" gumam Ye Xin, suaranya tercekat oleh keterkejutan. Belati di tangannya sedikit bergetar, dan ia melangkah mundur sedikit, tak percaya dengan apa yang ia lihat.Shan Rong telah sadar, dan ia telah menghentikan serangan fatal itu. Suasana di dalam reruntuhan kuil mendadak membeku dalam ketegangan yang mencekam, di antara tiga sosok yan
Di saat Zhu Long sepenuhnya fokus mengendalikan badai di dalam dirinya, jiwanya yang terancam bahaya oleh janin iblis yang tumbuh liar, tiba-tiba sebuah siluet muncul dari balik kegelapan reruntuhan kuil.Sosok perempuan ini bergerak dengan langkah pelan, nyaris tak bersuara, membawa belati tajam yang berkilauan redup di tangannya, seolah bayangan yang terlahir dari kegelapan."Kau membawa adik Rong sampai sejauh ini, meninggalkan rombongan tim ekspedisi klan Mu. Kau pikir seberapa besar bahaya yang kau tempatkan untuknya?" bisik Ye Xin, suaranya dipenuhi amarah yang membara, meskipun ia berusaha menahannya agar tetap rendah. Namun, nada itu tak bisa menyembunyikan kebencian yang mendalam.Tatapan matanya tajam dan menusuk di balik kegelapan, niat membunuh terpancar jelas dari kedalaman matanya yang menyipit, bagaikan predator yang siap menerkam mangsanya. Setelah meninggalkan rekan-rekannya yang lain secara diam-diam—sebuah tindakan berani yang penuh risiko—Ye Xin akhirnya berhasil
Seketika, energi spiritual di sekitarnya berpendar seperti kabut keemasan tipis, meresap ke dalam tubuhnya selayaknya embun pagi yang menguap oleh pengaruh sinar matahari. Energi ini bukan hanya untuk pemulihan, tetapi juga sebagai bahan bakar untuk mengendalikan apa yang terjadi di dalam dirinya, sebuah kekuatan yang harus ia kuasai untuk menghadapi ancaman baru ini.Di dalam lautan jiwa atau alam kesadarannya sendiri, pemandangan yang tak pernah ia duga terbentang, sebuah perubahan yang mengejutkan. Dari sosok yang kini tumbuh menyerupai janin manusia, namun dilengkapi dengan sepasang tanduk iblis yang kecil dan sayap-sayap rudimenter yang mulai terbentuk, dari sana menguar energi iblis tipis namun cukup mengintimidasi. Janin iblis itu berdenyut dengan ritme yang lambat namun kuat, mencoba mengakar lebih dalam ke inti jiwanya, seolah mencari tempat permanen untuk selamanya.Setelah menyerap sebagian dari Jiwa Primordial klan Iblis Langit itu—sebuah esensi kekuatan kuno yang tak t
Di dunia nyata, setelah proyeksi kesadarannya keluar dari alam bawah sadar Shan Rong, Zhu Long membuka matanya kembali. Kelopak matanya berkedip perlahan, menyesuaikan diri dengan cahaya redup di dalam reruntuhan kuil kuno yang gelap. Gadis itu kini terbaring kembali di atas lantai yang dingin dan berdebu, napasnya teratur, namun sedikit pucat, sebuah tanda kelelahan ekstrem setelah jiwa primordial dalam dirinya hampir menguasai tubuhnya. Sebuah rasa penuh kelegaan melintas di hati Zhu Long, sebuah desahan yang nyaris tak terdengar.Namun, baru saja Zhu Long menghela napas sesaat, menikmati momen singkat dari keberhasilan itu, tiba-tiba ia merasakan dentuman gejolak rasa sakit yang aneh dan menusuk menjalar di dadanya. Nyeri itu begitu hebat, seolah ribuan pisau panas menusuk bersamaan dari dalam, merobek-robek setiap serat otot dan jaringan selnya. Rasa sakit itu tak tertahankan, menyebabkan otot-ototnya menegang tak terkendali, bahkan membuat rahangnya mengatup erat. Sampai-sam