Udara di kedalaman hutan semakin pekat, kabut putih bergulung di antara batang-batang pohon raksasa yang menjulang. Suara binatang buas yang biasanya bergema entah ke mana lenyap—seolah seluruh makhluk di hutan itu mengerti bahwa sesuatu yang jauh lebih berbahaya tengah terjadi.Di tengah keheningan itu, suara Lu Shenji menggelegar bagaikan petir, mengguncang telinga siapa pun yang mendengarnya.“Bocah! Mau sampai sejauh mana kau akan berlari? Kau pikir bisa kabur dengan mudah dariku?”Suara itu bukan sekadar gertakan, melainkan mengandung getaran Dao pedang yang mampu mengoyak hati lawan. Beberapa anggota Klan Xianyu yang ikut berlari di belakang Zhu Long merasa jantung mereka berdegup tak beraturan, wajah mereka pucat seperti kehilangan darah.Belum sempat mereka menghela napas, suara lain mengikuti, penuh dengan kebencian yang mendidih.“Ming Fei! Kau sudah memusnahkan ratusan anggota perkumpulan Moyan, bahkan membunuh kerabatku! Kau tahu kan bagaimana harus membayar semua itu!?”D
Mendadak langit di atas hutan Zuku berubah muram, gulungan awan pekat seperti lukisan tinta hitam berputar di atas pepohonan yang menjulang. Kilatan cahaya samar sesekali menyambar di antara celah awan, menandakan adanya kekuatan luar biasa yang sedang mengguncang ruang. Angin yang semula berhembus tenang tiba-tiba berputar kencang, membawa bau besi dan darah yang menusuk hidung.Zhu Long mendongak, alisnya mengerut tajam. Sorot matanya yang redup memantulkan kecemasan yang jarang ia tunjukkan. Ia dapat merasakan gelombang energi spiritual itu, mengandung jejak Dao surgawi yang menindas, seakan hendak meremukkan setiap jiwa yang lemah.“Fenomena yang tidak asing…” gumamnya lirih. Ingatannya berkelebat kembali pada peristiwa berdarah beberapa tahun lalu—saat sekte Linjian lenyap dari muka dunia. Ia masih ingat bagaimana langit kala itu juga menghitam, dipenuhi gejolak energi spiritual yang sama, sebelum ratusan jiwa hilang tanpa bekas.Xian Taizun yang berdiri di sampingnya ikut meneng
Ucapan itu menusuk hati Zhu Long. Dalam dirinya, nama Niu Feng menyalakan api dendam lama. Ia adalah musuh besar, klan Niu-lah yang menyisakan luka mendalam di masa lalu. Namun kali ini, ia menahan diri. Identitasnya sebagai Zhu Long—belum boleh terbongkar. Jika tidak Niu Feng akan curiga dan langsung meminta masternya untuk membalas dendam."Menarik," jawab Zhu Long dengan nada dingin, senyumnya samar namun menusuk. "Tapi kau keliru jika berpikir aku akan menyerahkan nyawaku begitu saja."Tan Yutian mengibaskan tangannya. Dari barisan perkumpulan Moyan, puluhan orang maju ke depan. Di antara mereka tampak beberapa anggota Klan Niu, dengan wajah penuh kebencian."Bersiaplah, Ming Fei. Hari ini, darahmu akan menjadi persembahan bagi rekan-rekan kami yang sudah kau bunuh," seru Tan Yutian.Konfrontasi sengit seketika meledak. Puluhan anggota perkumpulan Moyan menyerbu bagai gelombang tsunami. Hutan Zuku yang sunyi berubah menjadi medan perang yang dipenuhi teriakan dan dentuman energi s
Tiga bulan telah berlalu sejak pertemuan Zhu Long dengan Xian Taizun dan yang lainnya. Selama waktu itu, usaha tanpa henti dilakukan untuk menemukan sisa-sisa keturunan Klan Xianyu yang terlunta-lunta.Xian Taizun menghela napas panjang ketika mereka berkumpul di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota. Api unggun kecil menyinari wajah lelah namun penuh tekad mereka."Sejauh ini kita hanya berhasil mengumpulkan sebelas orang di kota ini. Aku tak tahu apakah masih ada anggota Klan Xianyu yang tersebar di luar sana," ucapnya dengan nada getir.Zhu Long, duduk dengan tenang, seolah tenggelam dalam pikirannya. Ia menatap nyala api seakan sedang membaca takdir."Tak perlu terburu-buru," ujarnya datar, namun penuh wibawa. "Waktu akan memberikan jawabannya kelak. Tetap fokus pada pengembangan diri kalian. Klan Xianyu adalah entitas dengan warisan yang tak akan pudar, kecuali tak satu pun dari kalian bertahan hidup. Kalian tahu pasti, kekuatan adalah segalanya di dunia ini."Kalimat itu mena
Keesokan harinya, fajar menyingsing, mewarnai langit dengan rona keemasan. Di sebuah gang sempit di pinggiran Kota Yongzu, tempat yang jauh dari hiruk pikuk pelelangan, Zhu Long berhadapan dengan kelima pria yang ia beli. Udara pagi yang kering terasa dingin di kulit, kontras dengan panas yang akan datang beberapa jam lagi."Sebelumnya aku mau tahu, dari mana asal kalian?" tanya Zhu Long, suaranya tenang, namun penuh dengan otoritas. Ia menatap setiap pria satu per satu, mengamati ekspresi mereka.Xian Taizun, sosok yang tampak paling tua di antara mereka, segera menjawab dengan sopan, wajahnya datar tanpa emosi. "Kami tak berasal dari manapun, kami hanyalah budak Anda sekarang." Ia telah hidup sebagai budak untuk waktu yang lama, dan ia tahu betul bagaimana cara menghadapi tuannya. Menjawab dengan jujur adalah hal yang paling aman.Zhu Long diam sesaat, matanya menyipit. Ia tidak terkesan dengan jawaban itu. "Menurut kalian, apa pantas mengeluarkan puluhan ribu batu roh hanya untuk
Berbagai barang dan pusaka terus dikeluarkan dalam pelelangan Klan Hu. Setiap pusaka yang muncul memiliki kegunaan dan keistimewaan unik tersendiri. Namun, kebanyakan para tamu yang hadir tidak mengetahui nilai sejati dari pusaka-pusaka itu. Alhasil, banyak pusaka berharga jatuh ke tangan mereka yang kaya raya ataupun orang-orang yang hanya suka mengoleksi.Zhu Long yang duduk di meja paling pojok, hanya menatap acuh tak acuh. Selain Guci Awan Mimpi yang dia dapatkan, hampir tidak ada satu pun pusaka lain yang membuatnya tertarik. Ia tidak terkejut. Kebanyakan dari pusaka ini adalah artefak biasa yang dihias, atau pusaka kuno yang sudah rusak dan tidak berguna."Gelang Giok Hitam dan Cermin Hati Iblis cukup bagus. Namun sangat disayangkan, pusaka-pusaka itu rusak dan sulit diperbaiki." gumamnya, matanya memindai dua pusaka yang baru saja dilelang. Sebagai seorang yang pernah hidup sebagai jiwa pengembara selama ribuan tahun, Zhu Long tahu bahwa pusaka-pusaka itu, jika dalam kondisi